If This Ain’t Love — We’re Getting Married 2

K
3 min readJul 24, 2022

--

If This Ain’t Love
Part 2 — We’re Getting Married
2nd Naration
thejoohyuncom

Setelah check-out dari hotel tempat mereka menginap, Joohyun dan Seungwan menyempatkan diri mereka untuk pergi ke sebuah toko bunga. Joohyun memaksa ingin membelikan sebuah bouquet yang berisikan bunga-bunga favorite dari calon mertuanya itu sebelum mereka pergi ke rumah Seungwan, membuat sang CEO mau tak mau mengikuti kemauan pasangannya tersebut.

Seungwan pun akhirnya memutuskan untuk membeli sebuah bouquet bunga cantik untuk Bae Jihye, membuat Joohyun mengernyitkan keningnya dengan jahil.

“Kreatif dikit dong~” Goda Joohyun sembari mencolek pinggang Seungwan. Tingkah Joohyun tersebut membuat Seungwan terkekeh dan menggelengkan kepalanya. “Kalo aku gak kreatif aku bakal order bouquet yang sama kayak kamu, tapi ini kan enggak.”

Joohyun yang mendengar jawaban Seungwan hanya memutar matanya, “alasan aja kamu~”

Butuh waktu kurang lebih 30 menit sebelum akhirnya bouquet-bouquet yang mereka pesan selesai dirangkai. Keduanya kemudian langsung membayar pesanan mereka masing-masing dan melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah keluarga Son.

Perjalanan mereka sendiri dihiasi candaan ringan dan obrolan-obrolan santai mengenai keseharian mereka. Sesekali mereka juga membahas mengenai rencana pernikahan mereka dan juga perkembangan rumah yang akan mereka tempati setelah menikah nanti.

Beberapa puluh menit pun berlalu dan mereka akhirnya sampai di kediaman keluarga Son. Setelah memarkirkan mobilnya, Seungwan dengan sigap turun dan berjalan ke arah kursi penumpang untuk membukakan pintu bagi Joohyun, membuat sang designer tersenyum lebar. “Thank you, baby!” Joohyun memberikan sebuah kecupan lembut di bibir Seungwan.

Keduanya kemudian memasuki rumah megah tersebut dengan bergandengan tangan mesra. Mereka berjalan menuju ruang makan tempat dimana orang tua serta adik dari Seungwan telah menunggu.

Baru saja mereka melangkahkan kaki di ruangan tersebut, Son Yejin dengan sedikit heboh berjalan cepat ke arah mereka dan merengkuh Joohyun ke dalam pelukannya.

“Hyunnie, tante kangen banget!!” Ucap Yejin sambil memeluk Joohyun dengan erat, membuat Joohyun melakukan hal yang sama namun sedikit lebih berhati-hati karna tidak ingin merusak bunga-bunga yang sedang dipegangnya.

“Aku juga kangen banget sama tante! Oh iya, ini tadi kita mampir dulu sebentar buat beli bunga, tante!” Setelah Yejin melepaskan pelukan, Joohyun langsung menyerahkan bunga yang ia pegang itu.

Melihat bunga-bunga kesukannya membuat Yejin tersenyum lebih lebar lagi. “Ya ampun sayang, kamu tuh gak usah repot-repot. Tapi, makasih banyak ya. Tante suka banget bunganya!” Yejin membelai pipi Joohyun lembut sebelum mempersilahkan calon menantunya itu untuk duduk.

Yejin kemudian memalingkan perhatiannya kepada Seungwan yang sudah mengerucutkan bibirnya. Dengan gemas, Yejin mencubit pipi anak sulungnya itu sebelum mengecupnya. “Aduh anak mami lucunya~ Tenang sayang, mami gak lupa kok sama kamu!”

Seungwan memutar kedua matanya, “gak lupa, cuma gak inget doang…”

Yejin pun hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya dan menyuruh Seungwan untuk duduk di meja makan. Joohyun dan Seungwan kemudian menyapa Hyunbin dan Chaeyoung sebelum akhirnya duduk di bangkunya masing-masing.

Keluarga itu pun kemudian memakan makan siang mereka sambil bersenda gurau dengan Chaeyoung yang terus-menerus meledek kakak dan calon kakak iparnya itu. Canda dan tawa menghiasi ruang makan milik keluarga Son, membuat Joohyun bersyukur dengan bagaimana keluarga Seungwan menerimanya dan begitu pula sebaliknya. Joohyun merasa sangat beruntung sudah mengantongi restu dari kedua orang tuanya dan juga orang tua Seungwan bahkan sebelum mereka mengenal satu sama lain.

“Ini kalian yakin mau pernikahannya diadakan di bulan Agustus? Gak kelamaan?” Pertanyaan Son Hyunbin menyadarkan Joohyun dari lamunannya. Ia kemudian melirik ke arah Seungwan, “kalo aku sih pengen secepatnya, tapi bener kata Seungwan om. Kita harus mastiin semua persiapannya matang dulu.”

Hyunbin menganggukkan kepalanya pelan, “i see… Untuk rumah kalian bagaimana? Sudah pasti selesai sebelum bulan Agustus?”

“Gak pi, kemarin ini kan kebetulan pembangunannya agak tertunda sedikit. Jadi nanti paling kita stay dulu di apartment sambil nunggu rumah beres. Harusnya sih tahun ini udah bisa ditempatin.” Kali ini giliran Seungwan yang menjawab pertanyaan ayahnya itu.

“Yaudah, pokoknya kalian kalau ada butuh bantuan apapun harus bilang, okay? Jangan diam-diam saja. Kami orang tua pasti akan selalu bantu apapun yang kalian butuhkan.”

Ucapan dari Hyunbin membuat Seungwan dan Joohyun tersenyum senang. “We will, om. Thank you banget ya om, tante.”

“Jangan sungkan gitu, Hyunnie. Oh iya, kamu stop dong manggil kita om sama tante. Panggil mami sama papi aja mulai dari sekarang, ya?”

Joohyun mengangguk dengan malu-malu. “I — iya, mi…”

--

--