Pengakuan Gavi

ymn
2 min readApr 14, 2024

--

Sudah 10 menit berjalan di dalam mobil, mereka berdua diam. Hanya ada suara radio yang mengisi keheningan.

Jalanan Ibu Kota malam ini padat. Geetha hanya sibuk melihat gedung-gedung di jalan. Belum ada yang memulai percakapan. Gavi sangat ingin memulai percakapan tapi Ia tahan karena sudah berjanji untuk tidak membicarakan hal yang ingin Ia jelaskan pada Geetha.

“Ka.” Sahut Geetha. Gavi tersenyum ini yang Ia tunggu. “Hmm.” Gumam Gavi.

“Aku kasih kesempatan buat kaka jelasin semuanya.” Ucap Geetha.

“Kamu mau denger semuanya Ge?” Tanya Gavi memastikan lagi. Ia melirik Geetha yang mengangguk.

Cukup lama jeda. Gavi narik napas, Ia gugup. Ia mengumpulkaan keberanian untuk menjelaskan semuanya pada Geetha.

Geetha menunggu sembari memainkan jari-jarinya, Ia juga gugup untuk mendengarkan alasan Gavi yang meninggalkannya tanpa kabar.

“Aku sakit Ge,” Ucap Gavi menjeda ucapannya, Geetha melirik Gavi untuk melihat raut wajah Gavi kalau-kalau itu hanya candaan. Namun, raut wajah Gavi sekarang serius.

“Tapi dokter bilang aku udah seratus persen sembuh Ge. Entah keajaiban apa yang buat aku sembuh seratus persen.” Lanjut Gavi.

“Tapi yang jelas Ge, selama perawatan di Aussie yang aku ingat cuman kamu Ge.” Ucap Gavi.

Geetha mencerna semua ucapan Gavi padanya.

“Maafin aku Ge ninggalin kamu tanpa sebab. Tanpa kabar.” Ucap Gavi

“Ka, hal sepenting ini kenapa kaka ga bilang sama aku?” Tanya Geetha, air matanya tanpa sadar sudah membasahi pelupuk mata Geetha.

“Aku gamau kamu khawatir sama aku Ge. Aku udah pasrah Ge kalau aku gaada kamu bisa ngelupain aku.” Ucap Gavi

“Tapi aku disini aku udah sehat, aku mau kamu. Cuma kamu yang bisa bangkitin aku Ge buat sembuh.”

Geetha menangis sesegukan, Ia masih harus mencerna semuanya. 4 tahun Ia tidak tahu kabar Gavi yang harus melawan rasa sakit.

Tak terasa mereka sudah sampai di gedung apartemen Geetha. Mereka berdua diam, Geetha belum beranjak dari duduknya.

“Ka, aku minta maaf udah berpikiran buruk tentang kamu selama ini.” Ucap Geetha, Ia beranjak untuk keluar mobil. Namun, Gavi mencegahnya.

Tanpa berpikir Gavi memeluk Geetha, membayar rasa rindunya. Memeluk Geetha dengat hangat dan mengusap surai Geetha. Gavi merasakan Geetha yang masih tersedu-sedu.

“Ge, maafin aku. I miss you so much.” Bisik Gavi di telinga Geetha. Geetha hanya menangis di pelukan Gavi.

--

--