Jago Last Wish (Harta Karun dan Kotak Impian) — UX Case Study

Tofan Styo
5 min readOct 23, 2021

--

Disclaimer: Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Bank Jago.

Latar belakang

Bank Jago sedang mencari suatu produk asuransi jiwa yang baru dan berbeda yang dapat meningkatkan pengalaman keseharian pengguna dengan cara yang positif dan menyenangkan.

Tujuan

  • Membuat Asuransi jiwa digital yang mampu menjamin terlaksananya keinginan dan tujuan hidup pengguna.
  • Langkah pembuatan wasiat yang mudah dan bisa di kustomisasi sesuai keinginan pengguna
  • Pengguna dapat mendapatkan informasi yang jelas atas wasiat dan pengelolaan yang telah dibuatnya.

Peran Dalam Tim

Proyek ini merupakan hasil kolaborasi dari 2 orang UX desainer yaitu Tofanstyo Tri Cahyono dan Dirga Dzulfiqar. Dalam hal ini tanggung jawab saya adalah:

  1. Mengidentifikasi pain poin dan how might we.
  2. Memberikan Solusi Ide berdasarkan how might we.
  3. Mengidentifikasi, mengelompokkan, dan memberikan prioritas atas ide yang telah disusun.
  4. Membuat Crazy 8’s untuk menentukan wireframe yang akan dibuat.
  5. Membuat Information Architecture
  6. Membuat User Flow
  7. Membuat Wireframe
  8. Membuat Prototype
  9. Setting animasi dan perbaikan flow prototyping.

Tools yang digunakan:

Fig jam, Figma

Design Process

1. Empathize

Dalam proses untuk memahami permasalahan Bank Jago terkait pembuatan Asuransi Jiwa (Last Wish), dilakukan study literatur Bank Jago, serta interview singkat kepada user. Dari hasil pembahasan, terdapat beberapa pain poin yang dirasakan antara lain:

  • Belum memahami sepenuhnya konsep Asuransi Jiwa
  • Anggapan Asuransi Jiwa merupakan hal rumit dan tidak terlalu penting
  • Jaminan pencairan dana asuransi jiwa tidak jelas

2. Define

Dari pain poin yang didapatkan, maka dibuatlah strategi untuk memecahkan masalah melalui beberapa cara yang dirangkum dalam How Might We

dari hasil voting terhadap How Might We, maka didapatkan kesimpulan bahwa cara untuk memecahkan masalah adalah dengan:

“Memberikan Informasi sejelas mungkin kepada user serta menambahkan fitur yang menyenangkan dan mudah”

3. Ideate

Dalam sesi brainstorming how might we, muncullah ide-ide untuk menyelesaikan masalah dalam pembuatan Last Wish antara lain sebagai berikut:

  • Terdapat dua produk yaitu Harta Karun dan Kotak Impian dimana kedua produk tersebut berbeda dalam hal masa pertanggungan dan kondisi klaim nya.
  • Terdapat Pemegang Kunci/Pemegang Impian sebagai orang yang diwarisi
  • Informasi yang jelas terkait produk asuransi disertai ilustrasi

dari banyak ide yang diutarakan, dikelompokkan ke dalam affinity diagram kemudian dipilih mana saja ide yang bisa dikerjakan sekarang melalui prioritization idea.

Sebelum membuat prototype, dibuat terlebih dahulu Information Architecture beserta user flow yang akan digunakan dalam prototype ini.

4. Prototyping

Tahapan dalam pembuatan prototype Jago Last Wish ini adalah sebagai berikut:

Wireframe

UI Kits

UI Design

Prototype

5. Usability Testing

Untuk mencari tahu tingkat kegunaan, kemudahan, dan kepuasan dari solusi ide yang ditawarkan, maka dilakukan usability testing yang dilakukan terhadap pengguna dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Berusia 25–35 tahun
  2. Pekerjaan sebagai karyawan/karyawati
  3. Berdomisili di daerah perkotaan
  4. Memiliki kemampuan Bahasa Indonesia sebagai native language
  5. Tingkat ekonomi menengah ke atas
  6. Memiliki tingkat pemahaman teknologi yang baik
  7. Biasa menggunakan aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari (beli makanan, transportasi, belanja, dan lainnya)
  8. Berpendidikan

Skenario Uji Coba

  1. Perkenalan
  2. Sesi Tanya Jawab awal
  3. [Task 1] Membuat Wasiat dengan Jenis Harta Karun
  4. [Task 2] Membuat Wasiat dengan Jenis Kotak Impian
  5. [Task 3] Ekplorasi Detail Harta Karun/ Kotak Impian dan Melakukan Pembayaran
  6. [Task 4] Klaim Harta Karun/ Kotak Impian sebagai diri sendiri
  7. [Task 5] Klaim Harta Karun/ Kotak Impian sebagai Pemegang Kunci/ Pemegang Impian
  8. Sesi Tanya Jawab akhir
  9. Single Ease Question

User Persona

Dari Hasil testing, diketahui bahwa:

  1. Untuk notifikasi klaim masih belum eye catching menurut pengguna.
  2. Pada saat pengguna mengupload dokumen pendukung bukti klaim, masih belum tergambar informasi tambahan terkait masing-masing dokumen pendukungnya.
  3. Pada saat membuat Kotak Impian, pengguna berharap bisa di personalisasi secara penuh oleh pengguna, sehingga opsi template impian dianggap kurang relevan.
  4. Pengguna ingin bisa mengedit Jumlah Harta Karun/ Kotak Impian nya di tengah jalan, bisa menjadi lebih sedikit atau lebih banyak.
  5. Untuk Klaim bisa menggunakan bank lain selain Bank Jago.

Single Ease Question

Dari poin 1–10 pengguna memberikan poin sebesar 8, dan dianggap telah memenuhi ekspektasi pengguna.

Kesimpulan

Dari ide solusi yang kami tawarkan dan prototype yang telah dibuat dan telah dicoba oleh pengguna, terdapat beberapa kekurangan yang sebaiknya diperbaiki seperti informasi tambahan yang masih belum dicantumkan pada saat unggah dokumen pendukung klaim dan edit wasiat. Namun banyak pula kelebihan yang diapresiasi pengguna seperti kemudahan pembayaran, kustomisasi wasiat, dan kemudahan klaim.

Rekomendasi Selanjutnya

Secara keseluruhan, solusi yang kami tawarkan terkait Jago Last Wish seudah lengkap dan memenuhi ekspektasi pengguna. Menurut kami ada beberapa peningkatan perlu dilakukan pada beberapa titik antara lain:

  1. Edit Wasiat di tengah jalan sebelum masa tertanggung habis.
  2. Memperbanyak opsi pembayaran.
  3. Menentukan kembali alur pencairan dana setelah klaim.

--

--