Blusukan Tokoin, Kunjungi UMKM Pasar Santa, Jakarta

Tokoin Official
2 min readDec 18, 2018

Tokoin.io — Jakarta, 3 Desember 2018, Tokoin melakukan kunjungan ke Pasar Santa untuk meliput kegiatan para UMKM. Pada kesempatan tersebut, Tokoin mewawancarai para pengusaha UMKM di Pasar Santa terkait dinamika bisnis apa saja yang mereka hadapi kala menjalankan usahanya. Mulai dari kendala, hingga harapan akan terwujudnya kemudahan untuk mengembangkan bisnis menjadi topik paling hangat pada kesempatan ini.

Menyasar UMKM sebagai narasumber pada kegiatan “blusukan” kali ini, Tokoin mengerti betul akan peran UMKM yang kini menjadi roda penggerak UMKM paling efektif di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Sebesar 60,3% disumbangkan oleh UMKM atas Produk Domestik Bruto (PDB) dan 97% atas tenaga kerja nasional.

Namun, bukan berarti UMKM lantas dapat berbisnis mulus tanpa masalah. Masih ada permasalahan-permasalahan yang mengganggu Misalnya saja, fasilitas kredit pinjaman dari istitusi keuangan, kredit properti dan asuransi usaha.

Hal tersebut masih menjadi polemik bagi sebagian besar UMKM Indonesia. Namun, memang tidak bisa dimungkiri bahwa lembaga-lembaga tersebut memiliki sistem untuk melindungi usahanya dari berbagai risiko kredit macet.

Seperti yang dialami oleh salah satu pemilik toko sembako, Ibu Dila, yang berada di lantai dasar Pasar Santa. Indah bercerita kalau dirinya pernah mencoba mengajukan asuransi tetapi menerima penolakan karena struktur bangunan yang masih berbahan dasar dinding kayu bukan baja. Pihak asuransi hanya akan memberikan asuransi jika sebagian besar struktur kios berbahan mayoritas baja/besi.

Tak jauh berbeda, Ibu Sunti pemilik grosir biji kopi juga berujar hal senada, ia menyesalkan prosedural dari institusi keuangan yang memberatkannya saat akan mengajukan pinjaman. Alhasil, dalam dalam mendanai usahanya, ia mengandalkan dana pribadi ketimbang dana pinjaman dari institusi keuangan.

Ada pula permasalahan lainnya terkait pencatatan transaksi yang belum sepenuhnya terotomatisasi. Kebanyakan pelapak masih mengandalkan pencatatan secara manual, dan tidak sedikit yang justru masih melakukan pencatatan di sebuah buku. Dengan sistem pencatatan tersebut, kecil kemungkinan pengajuan kredit akan diterima oleh lembaga-lembaga pemberi kredit jika UMKM mengajukannya.

Kendati bukan berarti UMKM tidak memenuhi persyaratan, hanya saja jika UMKM terfasilitasi sebuah platform yang dapat memudahkan mereka memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan, mengembangkan bisnisnya semaksimal mungkin bukan sesuatu yang sulit UMKM.

--

--

Tokoin Official

Accelerating Growth of Micro, Small, and Medium Enterprises in Emerging Markets using Blockchain technologies ; Check us out on: www.tokoin.io