Menyerah lah

rasi
Feb 17, 2024

--

foto milik rasi

Diriku hilang sesaat pada detik, menit dan waktu yang bersamaan. Nyawaku sirna untuk sesaat. Raga ku terhuyung, bergetar hebat tak karuan. Tenggorokan ku tercekat, tak bersuara. Dada ku bak terhimpit batu-batuan raksasa, sesak. Mengapa aku?

Tolong, jangan banyak menaruh harap padanya. Mulutku berbusa, mengatakan berulang kali. Semua orang bahkan tahu tidak boleh berharap, terlebih kepada manusia. Semua akan terluka, yang berharap dan yang diharap. Terluka, sangat dalam. Terjatuh, terkadang tak lagi berpijak. Siapa yang akan memohonkan maaf? Yang berharap atau yang diharap?

Dia terjatuh, bahkan tenggelam. Untuk kali ini, sepertinya ia tak mau berenang. Membiarkan raga nya hanyut, terombang-ambing, terkoyak, terluka. Membiarkan hatinya penuh, penuh dengan air yang membuat sesak.

Dia berpikir, dia sudah berjalan sangat jauh, jauh di depan sana. Melakukan hal terbaik menurutnya. Ia terlarut, larut dengan segala hal. Hingga tak sadar bahwa dirinya telah hanyut terbawa arus.

–rasi

--

--