Bersama Kenangan Masuk ke Hutan*

Umiuswatun
1 min readAug 10, 2022

--

Sumber Foto: Pixabay

Doa Favorit Kita

Di ceruk matamu yang

Basah

Aku menumpah resah

Di luar dingin

Semalaman aku ingin

Mencintai ceruk matamu yang

Basah

Di luar masih dingin

Kamar kita kian gigil

Kaki kita memintal

Kenang yang menggenang

Jalanan menuju rumah

Tapi ceruk matamu

Tak nampak gigil

Masih saja

Basah

Sayangku

Aku lama koma

Kulihat ceruk mataku

Adalah matamu yang

Basah

Kala kuingat kau

Ceruk matamu tak alpa untuk

Basah

Saban hari

Ceruk matamu

Basah

Allahumma shayyiban naafi’a

Semoga kau juga

Melafalkan doa favorit kita

Di Siwa.

Purbalingga, Maret 2018

Bersama Kenangan Aku Masuk ke Hutan

Bersama kenangan aku masuk ke hutan

Pohon damar sambut dengan diam

Dari rumah kenangan pakai wewangian

Ternyata wewangian itu hanya sebuah kata

Lantaran hidungku tak bisa mengendus baunya

Kenangan lebih banyak bercengkrama

Sedang aku diam memperhatikan

Mengabadikan suaranya gunakan telinga

Di setiap sudut swafoto kenangan bergaya

Aku hanya mampu membidiknya dengan mata

Kenangan itu berlenggak-lenggok

Di rumah kecil milik para kurcaci

Ia mengambil apa saja yang dimau

Mencoba apapun yang diingin

Di hutan yang dekat jalan raya

Kenangan menjadi serakah

Segalanya ingin dijarah

Termasuk seluruh ingatanku

Dihabiskan mentah-mentah

Yang dikembalikan pulang tanpa rumah.

Kampung Kurcaci, Juni 2018.

*) Pernah dimuat di Nusantaranews.co pada (25/11/2019).

--

--