90% Startup Gagal, Apa Penyebabnya?

Belajar Product Management
2 min readNov 4, 2022

--

Lean is not being cheap, tapi kita ingin mengoptimalisasikan sumber daya supaya ketika kita salah dalam melakukan hipotesis, kita tidak terlalu banyak lost nya. Hari ini saya akan merangkum dengan ringkas tentang apa yang sudah saya pelajari seputar bisnis dan lean canvas melalui MySkill.

Perlu diingat bahwa ini adalah proses mencari fakta, bukan fit. Karena apabila kita sudah mempunyai vision yang kuat, maka kita juga harus mempunyai fakta dilapangan, apakah it’s going to work atau tidak, ataukah kita harus melakukan PIVOT? Changing business process? Changing the statement problem, dan lain sebagainya.

Baca juga: Apa Itu Market fit dan PIVOT?

Mengapa hal ini penting? Karena 90% startup itu gagal dan 60–70% produk biasanya tidak berhasil sehingga harus melakukan PIVOT dan lain-lain. Banyak juga startup yang gagal setelah pendanaan karena mereka tidak mempunyai audiens, yakni tidak memiliki customer yang willing to pay jasa atau produk yang dibuat. Mengapa? Karena jasa atau produk yang diciptakan faktanya tidak sesuai dengan problem yang dialami oleh customer.

Era sebelum adanya Go-Food, biasanya restoran-restoran memiliki delivery service dan customer service sendiri, tanpa membuat aplikasi. Kemudian jika kita berbicara mengenai Go-Food, MVP dari Go-Food itu adalah mereka membuat si customer service itu, yang dimana mereka meng-hire orang untuk membelikan barang customer, mulai dari list product, menjemput pesanan ke toko, dan mengantarnya ke lokasi pembeli. Sehingga kita bisa melihat, bahwa Go-Food mengidentifikasikan bahwa apa yang mereka lakukan the problem statement is actually working, ada audiensnya, dan kita bisa melihat result dari Go-Food saat ini.

Lean Canvas atau Lean Canvas

Sumber: MySkill (2022)

Secara keseluruhan, lean ini terdiri dari delapan kotak segmen. Perlu diingat, bahwa bagian Unique Value Proposition, Customer Segments, Channels, dan Unfair Advantage masuk ke dalam kategori Customer development karena di segmen ini lebih banyak membahas tentang engagement kita terhadap customer, dan defining the real problem.

Sedangkan segmen bagian kiri yang terdiri dari Problem, Solution, dan Key Metrics masuk dalam kategori Technical. Contohnya seperti problemnya apa, solusinya apa, metrics yang mau kita buat seperti apa.

Lalu segmen bagian bawah yang terdiri dari cost structure dan Revenue Streams bisa dikatakan Balance karena itu adalah salah satu kunci agar bisnisnya tetap berjalan, yaitu harus ada cost yang dikeluarkan dan juga pendapatan sebagai pemasukan.

Berikut ini adalah contoh dari penulisan dari Lean Canvas:

Sumber: MySkill (2022)

Jika teman-teman ada yang ingin belajar lebih detail, saya merekomendasikan untuk belajar di MySkill. Terdapat pembelajaran profesional yang resmi dan bersertifikat yang harapannya mampu membantu teman-teman belajar seputar dunia profesional.

Referensi:

MySkill

--

--