Apakah Produk Kamu Sudah Mencapai Fase Produk Market Fit?

Belajar Product Management
3 min readNov 8, 2022

--

Sebagai seorang PM, hal yang harus kita lakukan pertama kali adalah berusaha semaksimal mungkin agar mencapai fase product market fit, mau sebanyak apapun desain eksperimen yang kita lakukan, seberapa detail analisis yang kita lakukan, yang paling penting adalah kita harus mencapai fase product market fit.

Berikut ini adalah rangkuman pembelajaran yang saya lakukan melalui pelatihan professional skills nomor 1 di Indonesia yaitu MySkill. Menurut Brian Balfour, Market fit terdiri dari empat checkpoint yakni Leading Indicator Survey, Leading Indicator Engagement Data, Retention Curve, dan Trifecta yang akan saya jelaskan dengan runtut melalui artikel ini.

Product Market Fit — Path

Sumber: MySkill (2022)

1. Leading Indicator Survey

a. Product-Market Fit Survey

Product-Market Fit Survey adalah kualitatif indikator, yaitu melakukan survei ke customer kita, contohnya seperti “How would you feel if you could no longer use [product]? Biasanya mereka akan menjawab biasa aja, atau kecewa, atau tetap menggunakan produk ini. Kemudian survei ini akan dikatakan valid apabila lebih dari 40% menjawab pernyataan yang sama.

b. Net Promotor Score (NPS)

NPS pada dasarnya juga menanyakan kepada customer apakah mereka menyukai produk yang kita buat, lalu seberapa besar, sih potensi mereka merekomendasikan produk kita ke orang lain.

Note: NPS biasanya dilakukan secara berkala, misal per bulan atau per quarter, tergantung dari kebijakan masing-masing company. Berdasarkan pengalaman dari mentor saya, Telkom biasanya melakukan NPS 3 bulan sekali, dan Tokopedia melakukan setiap bulan.

NPS biasanya terdapat skor-skornya, biasanya skor 1–10. Kalau skornya lebih dari 8 artinya sudah bagus. Jika customer atau user kita merasa satisfying, happy, dan mereka merasa bisa merekomendasikannya kepada orang lain, berarti kita sudah mendapat kualitatif indikator bahwa produk kita itu works.

Namun, apakah kualitatif indikator ini dapat kita jadikan sebagai pencapaian utuh bahwa produk kita sepenuhnya works? Belum tentu. Karena datanya lebih sedikit dan digunakan sebagai sampling saja. Apabila kita ingin mendapatkan data yang lebih banyak, maka kita bisa menggunakan the Leading Engagement Data.

2. Leading Indicator Engagement Data

Setelah kita mendapatkan skor dari survei NPS, maka kita harus mengetahui supporting data dari NPS itu apa saja. Apa yang customer lakukan dari produk yang sudah kita buat? Biasanya engagement data ini juga tidak begitu besar, tapi at least kita mengetahui bahwa customer kita melakukan sesuatu yang meaningful dari produk kita.

Contoh:

a. Misal Instagram, kita bisa mengukur dengan seberapa banyak foto yang di upload oleh customer kita secara daily maupun weekly

b. Misal Whatsapp, kita bisa mengukur dengan seberapa banyak customer mengirimkan pesan setiap harinya

c. Misal bisnis invoicing, maka engagement datanya bisa dilihat dari seberapa sering, sih perusahaan memproses invoice menggunakan SaaS app kita.

Note: Semua data-data yang sudah dijelaskan seperti upload foto per daily, pengiriman pesan per daily, dan invoice process per company, semua ini harus in line dengan action yang kita anggap sebagai sesuatu hal yang penting. Jadi bukan sekedar mereka login, kemudian fitur kita digunakan dan mendapat impressions, tapi mereka harus melakukan sesuatu yang meaningful.

Sesuatu yang meaningful disini artinya harus sesuai dengan core purpose ataupun tujuan utama kita membuat produk tersebut atau problem apa yang sebenarnya ingin kita selesaikan melalui produk yang kita ciptakan.

Contoh: Misal Instagram, jika penggunanya hanya melakukan scrolling-scrolling saja tanpa upload, maka hal tidak in line dengan matriks Instagram itu sendiri. Salah satu matriks terpenting di Instagram adalah banyaknya konten. Jika banyak konten, maka lebih besar peluang munculnya selebgram, lalu ada endorsement. Sehingga outputnya apa? Instagram bisa membuat fitur Instagram shop. Sebab, does matriks itu sangat penting, jadi tidak hanya sekedar customer upload, tapi apa yang akan terjadi setelahnya.

Selanjutnya adalah Retention Curve dan Trifecta yang akan saya rangkum di postingan artikel berikutnya, jadi pastikan kamu save dan follow agar dapat membacanya.

Baca juga: 7 Fase Produk Akan Mati

See u di belajar product management selanjutnya!

Referensi:

MySkill

--

--