Software Development Life Cycle Framework (SDLC) PART I

Belajar Product Management
2 min readDec 2, 2022

--

Sebagian besar perusahaan menggunakan software development life cycle (SDLC). Pertanyaannya SDLC itu apa sih?

Menurut yang saya pelajari dari bootcamp product management MySkill, software development lifecycle (SDLC) adalah sebuah framework yang digunakan developer untuk menghasilkan software yang berkualitas tinggi dengan cara sistematis dan juga hemat biaya.

Mengapa perusahaan menggunakan software development lifecycle (SDLC)?

Jawabannya karena pada saat perusahaan membuat suatu software atau aplikasi, perusahaan membutuhkan biaya yang sangat besar. Sehingga perusahaan perlu meng-efisiensikan semua resources, baik itu berupa tenaga maupun biaya yang harapannya semua part yang ada di dalamnya berjalan dengan produktif baik dari sisi budget maupun sisi manpowernya.

Lalu bagaimana bentuk dari framework SCLC? Berikut penjelasannya!

Framework Software development lifecycle (SDLC)

Sumber: MySkill (2022)

Setidaknya ada enam fase, yaitu planning/analysis, UI/UX Design, implementation, testing, deployment, dan yang terakhir maintenance.

1. Planning/Analysis

Pada fase ini kita akan mengumpulkan semua informasi yang relevan. Mengapa harus relevan? Jawabannya karena kita juga memiliki konteks tentang mengapa kita membuat suatu aplikasi maupun fitur tertentu.

Sehingga kita hanya mengumpulkan informasi-informasi yang relevan saja. Apabila terdapat informasi di luar dari konteks, maka kita bisa menganggap sebagai FYI saja, jadi meskipun kita memiliki konteks, jangan sampai mengabaikan informasi tersebut.

Dari mana kita mendapat informasi? Kita dapat mengetahuinya dari stakeholder yang ada. Dari semua informasi yang sudah kita terima, kita harus bisa menganalisis informasi tersebut untuk menentukan apa yang akan kita kerjakan nanti.

Pada fase ini kita juga sudah mempelajari user persona, menyusun requirement, dan menyetujui apa tujuan dari produk yang akan dibuat.

2. UI/UX Design

Setelah requirement dan lain-lain sudah jadi, maka kita masuk ke fase design. Jadi kita membuat spesifikasi dari produk yang akan kita buat, termasuk bagaimana kita akan membangun produk tersebut.

Jika kita ingin membuat produk atau fitur dalam bentuk mobile, maka design kita juga harus menyesuaikan dengan design mobile. Jadi memang tidak diperbolehkan untuk mendesain seenaknya.

Pada fase ini kita juga akan menentukan pekerjaan mana yang bisa kita kerjakan terlebih dahulu, kita juga akan membuat roadmapnya, dan yang terpenting kita sudah mendapatkan persetujuan dari stakeholder yang ada.

Jika kita sudah mendapatkan semuanya mulai dari requirementnya, lalu desainnya juga sudah selesai, maka fase awal dapat dikatakan ter-handle secara keseluruhan, yaitu requirement, design, dan persetujuan dari stakeholder. Sehingga fase selanjutnya adalah fase implementation, testing, deployment, dan maintenance yang akan saya jelaskan di artikel selanjutnya!

Follow agar kamu tidak tertinggal pada pembahasan selanjutnya. Like jika postingan ini menarik, komen jika kamu pernah melakukannya, save untuk berjaga-jaga bila materi ini diperlukan esok hari, dan share apabila informasi ini penting.

Baca juga: Tips Goal Setting, Product Manager Harus Tahu

Referensi:

Bootcamp MySkill

E-learning MySkill

--

--