Zeera menangis sendu di atas rooftoop sekolah, suara yang tenang membuat tangisan ia menjadi lebih lengah dan menyatu dengan suasana sekitar.
Ia membersihkan wajahnya yg di penuhi oleh coretan lipstik merah. Dan sesekali merenungi perkataan yang orang orang bilang pada dirinya saat ia keluar dari kelas.
Flashback bentar..
“Heh cacat, ngapain sekolah disini?”
“Cacat kok sekolah disini sih, harusnya di sekolah khusus kan?”
“Denger denger sih dia murid beasiswa, jadi sekolah gratis disini”
“Yaelah udah miskin, lumpuh lagi”
Flashback off
Gazza yang sedang tertidur di rooftop perlahan membuka matanya dan mendengarkan suara sekitar.
“Shhhh, siapa sih yang nangis di sini?” Brisik banget tu org” Ia beranjak dan mengecek keadaan.
Matanya terbelalak saat melihat seorang cewek yg duduk diatas kursi roda sedang menangis dan menutupi telinganya dengan kabel earphone warna putih.
Gazza tak heran siapa cewek yang ada di penglihatannya.
Cewek itu lagi. Batin gazza sambil sedikit menekan giginya.
“Woi!!” teriak Gazza membuat Zeera melepaskan earphone nya dan melihat ke sumber suara.
Gazza berjalan ke arah cewek itu, “Lo, kenapa lo ada disini?” Tanpa basa basi ia bertanya geram sambil menunjuk cewek itu.
Zeera yang terkejut langsung menyeka air matanya, “Ini kan bukannya tempat bebas ya? Semua orang bisa ke sini kan?”
“Terkecuali lo,”
“Kok aku?”
“Lo brisik buat ada di tempat setenang ini”
Apa suara tangisan aku kedenger sama cowok itu ya? Pantes aja dia bilang berisik
“Pake diem lagi lo, sana pergi!”
“Iya maaf”
Gazza menatap malas pada cewek itu.
