Ikan Kembung vs Ikan Salmon (?)

Rizal Siregar
4 min readSep 13, 2020

--

Sumber : www.kkp.go.id

Pernah lihat gambar ini? atau gambar lain dengan informasi sejenis? Saya yakin sebagian besar dari kita pernah melihatnya, bahkan mungkin sudah ada yang membaca artikelnya yang dimuat oleh banyak media online. Inti dari gambar di samping adalah ingin memberikan informasi perbandingan kandungan gizi antara ikan kembung dan ikan salmon. Berdasarkan informasi yang disajikan, kita akan menyimpulkan bahwa ikan kembung lebih baik daripada ikan salmon.

Tapi, apakah informasi pada gambar tersebut lengkap? ternyata tidak. Komponen gizi yang ditampilkan pada gambar hanya sebagian kecil dari sekian banyak kandungan gizi pada kedua jenis ikan. Misalnya vitamin A, ternyata lebih tinggi pada ikan Salmon daripada ikan kembung. Bahkan vitamin B6, B12, C, dan vitamin D hanya ada pada ikan salmon, sementara ikan kembung hanya ada vitamin A dan B1 saja. Lalu apakah ikan salmon lebih baik daripada ikan kembung? tunggu dulu, coba kita bandingkan harganya, rata-rata harga pasaran ikan Salmon sekitar Rp.200.000-Rp.250.000 per Kilogram, sedangkan harga ikan Kembung hanya sekitar Rp.25.000-Rp.30.000 per Kilogram. Sangat jauh perbedaan harganya. Lantas apa sebenarnya yang ingin saya sampaikan?

Terkait perbandingan ini, saya beri sedikit pandangan saya. Menurut saya sebagai seorang pebisnis ikan, kurang ideal ketika membandingkan ikan kembung dengan ikan salmon, apalagi untuk tujuan strategi marketing. kenapa? saya melihat bahwa karakter konsumen ikan kembung berbeda dengan karakter ikan salmon. Contoh sederhananya seperti ini, pangsa pasar smartphone iphone tidak akan bergesekan dengan smartphone xiaomi, karena level ekonomi masing-masing konsumen berbeda. Secanggih apapun Iphone, user Xiaomi tidak akan tertarik untuk membeli, apakah karena harganya yang mahal, ataupun karena mereka tidak sanggup membeli. Sama hal dengan user Iphone, secanggih dan semurah apapun Xiaomi, user Iphone tidak akan tertarik untuk membeli, karena uang mereka bisa membeli lebih dari sekedar Xiaomi.

Nah, alih-alih membandingkan ikan mana yang lebih baik kandungan gizinya, menurut saya ada hal yang lebih krusial dari itu, yaitu bagaimana kandungan gizi yang ada pada ikan tersebut benar-benar bisa kita dapatkan secara maksimal dan memberikan manfaat pada tubuh kita. Selama ini kita sering terjebak pada informasi-informasi statistik yang sebenarnya bisa jadi hanya merupakan strategi marketing pihak-pihak tertentu terhadap suatu produk, sehingga kita lupa apakah produk tersebut sudah benar-benar memberikan manfaat nyata atau tidak.

Tahukah anda bahwa kandungan gizi pada ikan salmon dan ikan kembung tadi justru bisa berefek buruk bagi siapapun yang mengkonsumsinya jika cara penyajiannya salah. “Salah bagaimana, kan sudah dimasak?”, justru cara memasak ini yang jadi persoalannya.

Sebagai awalan, mari kita lihat di sekitar kita seperti apa biasanya kita memasak ikan. Mayoritas akan menyebut ikannya dimasak dengan cara digoreng, sebagian lagi mungkin ada yang digulai (kuah), ada yang dibakar, atau dipepes, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian yang dipublikasi di NCBI (National Center for Biotechnology Information) Amerika Serikat, menjelaskan bahwa cara memasak akan menentukan apakah kandungan gizi sebuah makanan masih lengkap atau tidak, bahkan lebih jauh lagi bisa menimbulkan zat berbahaya bagi tubuh.

Berikut ini adalah beberapa kesimpulan dari penelitian tentang metode memasak yang dipublikasi di NCBI :

  1. Membakar atau memanggang, merupakan cara memasak yang paling memberikan dampak buruk terhadap tubuh karena menghasilkan senyawa kimia yaitu AGEs (Advanced Glycation End products) yang bisa menimbulkan penyakit jantung, diabetes, dan Alzheimer.
  2. Menggoreng, cara ini merupakan cara yang paling sering kita lakukan sehari-hari. Menggoreng juga menimbulkan dampak negatif terhadap tubuh karena ikan yang digoreng dengan minyak akan meningkatkan kalori, hilangnya omega-3 hingga 70%, hilangnya vitamin D hingga 50%, suhu panas yang tinggi dari penggorengan juga menghasilkan senyawa AGEs. Adapun untuk meminimalisir resiko-resiko dari metode menggoreng ini adalah dengan cara menggunakan sedikit minyak, dan disarankan menggunakan minyak zaitun karena tahan panas, tidak akan mengubah senyawa kimia dalam tubuh ikan ketika digoreng.
  3. Memanggang (Oven), berbeda dengan memanggang yang pertama langsung bersentuhan dengan suhu luar, memanggang menggunakan oven cenderung memberikan dampak lebih kecil terhadap kehilangan kandungan nutrisi ikan, bahkan masih lebih baik daripada memasak dengan metode menggoreng.
  4. Merebus atau mengukus, kedua cara ini merupakan cara memasak terbaik untuk mempertahankan nutrisi ikan dan mencegah timbulnya senyawa kimia yang berbahaya. Hal ini karena merebus atau mengukus tidak menggunakan minyak tambahan yang dapat merubah komponen senyawa dalam tubuh ikan dan suhu panas yang tidak terlalu tinggi sehingga tidak menimbulkan senyawa berbahaya bagi tubuh. Pepes ikan kembung atau kerapu steam misalnya, termasuk salah satu metode memasak dengan mengukus.

Setelah penjabaran panjang lebar di atas, apakah kita masih sibuk membahas soal lebih baik ikan kembung atau ikan salmon? Pada akhirnya, tujuan yang paling penting adalah bagaimana manfaat dari ikan kembung dan ikan salmon tersebut bisa kita rasakan secara maksimal.

--

--

Rizal Siregar
0 Followers

Making The Sea A Better Livelihood For All