How to Build a Plot Twist Experience

The Beauty of Plot Twist — And How to Make One

petrus narwastu
7 min readMay 15, 2022

Plot twist adalah salah satu elemen cerita yang bisa membuat sebuah cerita menjadi “menarik”, membuat pembaca/penonton/pemain ter-ngiang-ngiang, after taste-nya panjang, mindblown.

Melalui personal discovery dari beberapa referensi, saya menemukan beberapa hal yang bisa menjadi “elemen kunci” pembangun plot twist. Saya juga ber-eksperimen dengan penggunaannya di beberapa karya, untuk pembuktian findings ini. (baca juga: “Hasil Implementasi Plot Twist di Game dan Film Pendek”).

Personal discovery dan findings yang saya temukan dari beberapa referensi coba saya rangkum dan visualisasikan di sini:

[Spoiler Alert]

Severus Snape — Harry Potter series

Kita mulai dari mainstream reference, Harry Potter. Siapa yang tidak tahu Snape? Sepanjang series dari seri 1–6 terlihat bahwa Snape adalah karakter antagonis, dibangun perlahan dari seri pertama, benci Harry, sering memberikan detention — sampai akhirnya di seri ke-6 dia membunuh Dumbledore. Fix Penjahat.

image from: https://harrypotter.fandom.com/

Yap, hal itulah yang ingin ditanamkan penulis di benak pembaca, kesan yang salah, melalui bukti-bukti pendukung yang dibangun perlahan dari awal cerita. Sampai akhirnya terkuak di akhir, ternyata Snape adalah pahlawan kita semua. Hore! Tanpa peran Snape, jelas Voldemort tidak akan bisa dikalahkan.

Kimi no Nawa

Masih mainstream reference, kali ini dari anime. Plot twist besar Kimi no Nawa adalah perbedaan masa. Ada dua orang yang bertukar pesan, normal, dirangkai seolah-olah terjadi pada masa yang sama, no clue before, sampai pada suatu titik, terbukalah, penonton sadar, wow ternyata pertukaran pesan ini terjadi dari dua masa yang berbeda, satu hidup di masa lalu, satu hidup di masa depan. Mindblown.

image from: https://kiminonawa.fandom.com/

Ada yang belum menonton Kimi no Nawa? Jika kamu belum menonton, dan memerlukan reference plot twist, kamu wajib menontonnya.

Elliot Alderson — Mr. Robot

Reference yang tidak se-mainstream dua contoh di atas, yap, Elliot dari Mr. Robot. Untuk season-1, mungkin plot twist-nya heavily inspired by Tyler Durden-nya — Fight Club yap, jadi sedikit bisa ditebak. Tetapi untuk season-2 nya, menurut saya sangat mindblown. Aktivitas dan kejadian-kejadian yang terjadi di kompleks Elliot tinggal, ternyata (baru terkuak di akhir) adalah kompleks penjara. Wow! Ternyata sepanjang ini dia ada di dalam penjara!

image from: https://www.tvguide.com/

Setelah scene revealing itu, kepala ini langsung mencoba flashback untuk connecting the dots, whats really happens? Salut!!

Ra’s Al Ghul’s Son — The Dark Knight Rises, Batman

Saya asumsikan 90% orang yang membaca artikel ini pasti sudah menonton Trilogy Batman-nya Nolan yap, jadi tidak perlu panjang-panjang. Plot twist-nya menurut saya cukup mindblown, anak Ra’s Al Ghul yang saya kira adalah Bane (flashback masa kecilnya digambarkan plontos, gender neutral), ternyata adalah Miranda alias Talia Al Ghul, orang yang sangat dipercaya Batman. Bravo!

image from: https://screenrant.com/

Amnesiac Protagonist — Breath of Fire IV, Starwars KOTOR

Dari Game’s reference, salah satu cara paling mudah untuk membangun plot twist, adalah dengan membuat karakter utama sebagai karakter yang hilang ingatan. Karakter utama pasti lekat dengan “good side”, begitu yang ada di pikiran pemain, tetapi dengan berkembangnya cerita, kita akan menemui kepingan-kepingan (puzzle) informasi yang menunjukkan bahwa karakter kita adalah antagonis-nya, atau at least berada (related) di “evil side”.

image from: https://mypokemonidonesia.blogspot.com/

Hal ini bisa kita temui di game Breath of Fire IV (Ryu & Fou Lou), Darth Revan (Knights of The Old Republic). Untuk judul terakhir (Starwars KOTOR) saya tidak memainkannya sendiri secara personal, tetapi membaca story dan review orang-orang.

Plot twist di game lebih besar dampaknya kepada user/pemain, karena mereka berkontribusi melakukan usaha pengembangan karakter melalui aksi-aksi yang mereka lakukan, compared to penonton film atau pembaca buku yang lebih pasif.

Elemen Pembangun Plot Twist

Apa yang bisa kita ambil dari references di atas? Saya mendapatkan bahwa setiap plot twist yang mindblown, setidaknya mempunyai struktur dan komponen seperti ini:

  1. Landasan Dasar.
  2. False Goal.
  3. Real Fact.
  4. Paku (atau Ranjau).
  5. Reveal Moment.

Tiga Dasar

Untuk membuat plot twist, kita harus meletakkan tiga dasar dahulu. yang pertama, Landasan Dasar: Premis dari Plot twist. Yang kedua adalah False Goal: apa yang kita harapkan penonton salah persepsikan (biasanya berkebalikan dengan fakta). Yang ketiga adalah Real Fact: fakta yang sebenarnya.

Visualisasi tiga dasar

Sebagai contohnya:

  1. Ra’s Al Ghul’s Son — Dark Knight Rises:
  • Landasan Dasar: Ra’s Al Ghul mempunyai anak yang ingin melakukan balas dendam.
  • False Goal: Penulis ingin membuat penonton mengira, anaknya adalah laki-laki (Bane).
  • Real Fact: Anaknya ternyata adalah perempuan (Miranda).

2. Severus Snape — Harry Potter:

  • Landasan Dasar: Voldemort akan bangkit, untuk menguasai dunia sihir.
  • False Goal: Snape adalah karakter Antagonis, pendukung Voldemort.
  • Real Fact: Snape ingin Voldemort die, karna cintanya pada ibu Harry.

Paku/Ranjau

Setelah meletakan ketiga dasar tersebut, langkah selanjutnya adalah meletakkan/membangun paku-paku (ranjau-ranjau) cerita. Paku/Ranjau adalah informasi/bukti yang menggiring/mendukung persepsi penonton menuju False Goal.

Kenapa saya sebut paku? Karena informasi-informasi tersebut membantu menancapkan persepsi yang keliru ke benak pemirsa/pemain.

Kenapa saya sebut ranjau? Karena mindblown tidak bisa terjadi dengan sendirinya, ledakan ini harus didukung oleh ranjau-ranjau yang sudah dipasang sebelumnya, agar ledakannya dashyat.

Paku/Ranjau ini harus dipikirkan dengan matang, tidak hanya penempatannya,tetapi yang lebih penting adalah tingkat ke-netral-annya. Karena meskipun arahnya seperti menggiring penonton menuju False Goal, setelah melewati Reveal Moment, paku/ranjau harus bisa di-trackback mendukung the Real Fact.

Sebagai contohnya:

  1. Ra’s Al Ghul’s Son — Dark Knight Rises:
  • Paku Cerita: Flashback anak Ra’s Al Ghul terlihat plontos. (trackback momen — plontos tidak harus laki-laki)
  • Paku Cerita: Flashback anak Ra’s Al Ghul terlihat kuat secara fisik. (trackback momen — kuat fisik tidak harus laki-laki)

2. Severus Snape — Harry Potter:

  • Paku Cerita: Momen Snape sering menghukum Harry Potter.
  • Paku Cerita: Momen Snape sering berhubungan dengan Dark Eater.
  • Paku Cerita: Momen Snape melindungi Draco Malfoy.
  • Paku Cerita: Momen Snape membunuh Dumbledore.
Trackback nya apa? coba simpulkan sendiri :)

Reveal Moment

Reveal Moment adalah titik atau kejadian yang membuat persepsi penonton berubah 180 derajat, yaitu titik di mana Mindblown terjadi, dan biasanya otak penonton akan mencoba flashback ke momen-momen tertentu (Paku/Ranjau) untuk mencocokkan cerita yang sudah berjalan selama ini sambil berpikir, bagaimana ini bisa terjadi. Reveal Moment ini harus diletakan di tempat yang tepat (kadang tidak terduga), dan biasanya di-build dengan cukup dramatis.

Sebagai contohnya:

  1. Dark Knight Rises:
  • Reveal Moment: Ketika Miranda Tate alias Talia Al Ghul menikam batman dari belakang.

2. Severus Snape

  • Reveal Moment: Pensieve Moment setelah Snape digigit oleh Nagini.

Ketika Reveal Moment terjadi dan Real Fact sudah terbuka, maka paku/ranjau yang sudah dibangun sebelumnya akan berubah/terlihat menjadi berbeda (informasi yang sama, tetapi dilihat dari sudut pandang yang lain). Penulis tidak pernah menyatakan A, pikiran kita saja yang mempersepsikan A.

Untuk membangun plot twist yang berhasil, elemen-elemen di atas harus dirancang dan ditempatkan dengan baik, cermat, dan berhati-hati. (dari pengalaman pribadi, ini sangat susah, karena sebaik apapun rancangan kita, selalu saja tersisa plot hole).

Notes:

Kira-kira seperti itu findings yang saya temukan dari personal discovery saya. Sebagai catatan, tulisan saya ini tidak based on apapun, sehingga tidak bisa dijadikan landasan ilmiah/teori, tetapi saya harap hal ini bisa membantumu yang sedang “struggling” dalam membuat naskah dengan plot twist element.

Saya sendiri sudah mencoba meng-aplikasikan pendekatan ini di beberapa karya, dan hasilnya bisa dikatakan lumayan berhasil. Terkait hal ini saya tuliskan di artikel yang berbeda (baca juga: “Hasil Implementasi Plot Twist di Game dan Film Pendek”) jika kamu ingin mempelajari hasilnya.

Tambahan

Setelah mengetahui elemen-elemen ini saya tidak bisa lagi menonton film tanpa mencoba menerka apakah ini ranjau? apakah ini paku? apakah ini intensi palsu yang diharapkan oleh kreator? kepala ini malah sibuk menerka, dan ber-teori, semoga kamu tidak mengalaminya ya, hahaha :) Selamat berkarya!

Bonus: Zou Arc — One Piece

Eiichiro Oda membangun cerita One Piece dengan sangat cerdik dan jenius, banyak plot twist hampir di setiap arc-nya, semuanya mengejutkan, hanya saja, khusus untuk Arc-Zou, menurut saya adalah salah satu yang terbaik, Masterpiece.

Momen “revealing” gila di Arc-Zou — One Piece

Sayangnya plot twist ini tidak bisa saya ceritakan dengan mudah, saya anjurkan kamu membaca manga one piece untuk merasakan sendiri bagaimana Oda membangun struktur ceritanya.

Saparatoz!

--

--