Pengertian Blangkon Jawa

sumar yadi
2 min readMar 14, 2018

--

Sebutan Blangkon berasal dari kata blangko, istilah yang dipakai masyarakat Jawa untuk mengatakan sesuatu yang siap pakai. Baca juga : Kebaya Berkualitas Asli Jogja

Dulunya blangkon tidak berbentuk bulat dan siap pakai,melainkan sama seperti ikat kepala lainnya yakni melalui proses pengikatan yang cukup rumit. Seiring berjalannya waktu, maka tercipta inovasi untuk membuat ikat kepala siap pakai yang selanjutnya dijuluki sebagai blangkon.

Blangkon terbuat dari kain iket atau udeng berbentuk persegi empat bujur sangkar, ukuran kain ikat kepala selebar 105 cm x 105 cm. Yang dipergunakan hanya separoh kain tersebut. Ukuran blangkon diambil dari jarak antara garis lintang dari telinga kana dan kiri melalui dahi dan melaui atas. Pada umumnya bernomor 48 paling kecil dan 59 paling besar. Berdasarkan cerita tutur, penggunaan separuh kait iket/udeng berkait dengan adanya masa krisis ekonomi akibat perang. Sebagai langkah efisiensi Keraton meminta seniman untuk menciptakan ikat kepala yang menggunakan separoh dari biasanya. Maka terciptalah bentuk penutup kepala yang permanen dengan kain yang lebih hemat. Dahulu iket tidak permanen, seperti sorban, yang senantiasan diikatkan pada kepala.

--

--