Soulmate -Episode 1

Tosuka
2 min readJun 12, 2023

--

Di ruangan ’98, julukan untuk divisi developer 1 yang diketuai James dan beranggotakan 4 orang lainnya dengan tahun kelahiran sama dengan James, yaitu 1998 ditambah satu anggota ‘kecil’ mereka yang lahir satu tahun di bawah mereka itu, James dan Danny duduk menghadap enam orang anak magang perusahaan yang dilimpahkan ke divisi mereka.

“Gue James, ketua divisi ’98" kata James seraya berdiri dan menjabat satu per satu tangan remaja dewasa di hadapannya yang setiap berjabat tangan mengucapkan nama mereka.

“Yang ini Danny, ‘adek’ kita. Ke kalian tapi kakak ya” ucapnya mengenalkan Danny yang ikut berdiri dan melakukan hal yang sama seperti James lakukan tadi.

“Seperti kalian liat, ruangan ini sepi selain kita berdua” kata James dibalas anggukan kepala yang lain. Danny sudah mulai menyiapkan segala keperluan zoom meeting kecil-kecilan pagi ini.

“Itu karena semua anggotanya milih wfh aja, dateng ke kantor kalo ada perlu aja sama divisi lain, apalagi hr” jelas James lagi.

“Jadi kalian bebas duduk di mana aja, gak ada penghuninya semua, kok” kata James lantas melihat proses Danny sejenak.

“Oh ya, sambil nunggu, boleh gue minta surat izin kalian?”

“Hah?” dan itu adalah suara Jester yang tepat berdiri di ujung barisan teman-temannya.

“Jangan bilang lo lupa” ancam David. Jester memejamkan kedua matanya, menikmati cubitan panas dari David sedangkan Jaden sudah pasang muka panik, bolak-balik liatin James sama dua temennya.

“Lupa?” tanya James yang sudah menerima satu surat izin untuk grup magang Bina dan teman-temannya.

“Mas, terima softfile nya dulu aja bisa?” tanya Jester kemudian. James tersenyum maklum, namun dengan tegas berkata.

“Besok bawa”

Karena urusan surat izin bukanlah urusannya, melainkan urusan hr. Dia mungkin bisa memberikan toleransi, namun hr tidak bisa.

“Iya, mas” jawab Jester seraya berbisik ke David. “Ntar aja lo cubit gue lagi. Gue lupa nyimpen di mana”

--

--