MEMAHAMI “SKENA DAN POLISI SKENA”

Skena dan Polisi Skena belakangan ini menjadi salah satu istilah yang sedang viral di media sosial. Istilah Skena dapat dipahami sebagai perkumpulan kolektif yang bisa menciptakan suasana untuk bercengkerama bersama saat berkumpul. Misalnya ketika perkumpulan tersebut merupakan penggemar musik punk, maka mereka dapat disebut dengan Skena Punk.

Kata “skena” mungkin merujuk dari kata “scene” dalam bahasa inggris. Kata ini sering dipakai untuk merujuk sebuah komunitas musik diranah independen atau underground. Seperti bisa kita lihat kata “skena” ditemukan dalam beberapa karya musik dari musisis atau band yang bergerak diranah independen. Seperti dalam lagu Seringai dengan judul dilarang dibandung dirilis tahun 2012 jauh seblum kata skena viral seperti sekarang, Seringai sudah memasukan kata “Skena” dalam lirik lagu nya “Media mengekspos, meredam ekspresi. Menyudutkan, beri nama buruk skena”. Kata skena sudah sering digunakan oleh pegiat musik meskipun kata tersebut belum masuk kedalam KBBI

Sayangnya, kini Skena seakan memiliki intonasi negatif di media sosial. Skena malah dianggap sebagai perkumpulan penggemar musik yang malah memiliki budaya kritik-mengkirik di kalangan penikmat musik lainnya.

Dalam beberapa tahun belakangan, musik yang dianggap ‘indie’ dianggap keren oleh berbagai masyarakat. Istilahnya, mereka yang mendengar musik ini adalah yang paling keren di tongkrongan karena mendengarkan musik yang bisa disebut tidak pasaran.

Hal ini pun merambah ke dunia media sosial. Banyak pembahasan yang seolah mendewakan musik indie dan menjadikan musik pop populer adalah pilihan yang ‘biasa’ dan ‘kurang keren’.

Beberapa musik yang dianggap masuk ke radar favorit Skena adalah milik musisi The Dare, Swellow, The Jansen, Perunggu, Eleventwelfth, Biru Baru, hingga berbagai musisi lainnya yang dianggap masih underground

Dalam lagu milik Sir Dandy dengan lagunya yang berjudul Polisi Skena. Lagu ini sarat akan kritik terhadap polisi skena yang suka menilai dan mengatur cara orang menikmati musik.

Dinamakan polisi karena mereka seolah kerap ‘mengawasi’ pembicaraan tentang musik di media sosial dan seolah memberi teguran ketika musik yang dibicarakan tidak sesuai dengan definisi ‘musik keren’ menurut mereka.

Tidak jarang juga, para Polisi Skena juga mengomentari selera, cara menikmati, hingga pengetahuan tentang musik di media sosial.

Mengutip WhiteBoardJournal, hal ini dianggap menjadi masalah adalah Polisi Skena seolah menghakimi selera dan membatasi kenikmatan seseorang ketika menikmati musik. Hal ini dikarenakan masyarakat umum seolah diberikan paksaan mengenai musik apa yang harus didengar dan yang tidak.

Menanggapi rasa risi akan fenomena tersebut, penulis sekaligus musisi Sir Dandy pun angkat suara, ia merilis single terbaru bertajuk “Polisi Skena”.

Lagu ini pun menyindir kelompok Polisi Skena. Dalam musiknya, ia menyatakan bahwa seharusnya tidak ada aturan ataupun pihak yang berwenang menghakimi selera, pendapat, hingga kebiasaan seseorang dalam menikmati musik.