Tetap dan Tetaplah Menjadi Seorang Pembelajar

Yogi Arief Putra
3 min readJul 17, 2016

--

itjapanese.com . Learn

Dahulu, aku sering sekali merasa mengetahui banyak hal dan merasa memiliki kemampuan melebihi orang lain. Hal ini yang seringkali membuatku berhenti belajar dalam hal apapun. Namun, setelah aku membaca buku karya Dale Carnegie berjudul “How to win friends and influence people” dan setelah mengaplikasikan beberapa isi di buku itu aku menyadari sesuatu hal. Tetap dan tetaplah menjadi seorang pembelajar.

Tantangan menjadi seorang pembelajar adalah perasaan telah mengetahui banyak hal dan merasa memiliki kemampuan melebihi orang lain. Egoisme itulah yang membuat aku akan berhenti menjadi seorang pembelajar. Menjadi seorang pembelajar sejati terutama belajar kepada setiap hal yang ditemui atau terkhusus belajar kepada setiap orang yang ditemui adalah suatu nikmat yang benar-benar nyata. Bagiku, ketika aku bisa lebih baik setiap saat dari setiap pertemuan dengan siapapun itu adalah sesuatu hal yang perlu aku syukuri.

Disini, aku hanya ingin menjadi pembelajar sejati dengan menuliskan kisah dan pemikiranku saat ini. Bukan untuk menggurui atau merasa lebih tahu. Menurutku ada beberapa hal yang aku bisa dilakukan untuk tetap menjadi pembelajar.

Pasang Telinga dan Jadilah Seorang Pendengar yang Baik

Sewaktu masa semester 5, temanku Alif pernah memberikan penilaiannya kepadaku bahwa aku sangat sering memotong pembicaraannya. Ketika Alif menyampaikan pendapatnya, aku akan sering memotong di tengah dan menolak pendapatnya dengan argumenku. Darisana aku menyadari sesuatu hal. Untuk menjadi seorang pembelajar, ketika berbicara dengan orang, yang perlu dilakukan adalah memasang telinga dan menjadi seorang pendengar yang baik. Berdasarkan pengalamanku, saat aku memotong pendapat orang lain atau membantah pernyataan orang lain, aku akan merasa tidak mendapatkan banyak hal dari lawan bicaraku itu.

Namun, ketika aku mencoba untuk tidak memotong ataupun membantah setiap pernyataannya dan mendengarkan dengan sangat baik dan antusias, maka aku akan mendapatkan sesuatu hal yang lebih banyak dan tidak aku ketahui sebelumnya. Biarpun terkadang pendapatku sebenarnya berbeda dengan milik lawan bicaraku tetapi dengan mendengarkan baik-baik paling tidak aku mendapatkan banyak perspektif dan pola pikir baru terhadap suatu masalah yang pastinya aku tidak akan dapatkan ketika aku banyak memotong dan mendebat pemikirannya. Dasar inilah yang aku rasa penting untukku ketika aku ingin tetap menjadi seorang pembelajar.

Jadilah Seorang yang Selalu ingin Tahu

Menjadi seorang pembelajar seperti menjadi seorang saintis. Seorang saintis sangat memerlukan keingintahuan yang tinggi akan berbagai hal. Seorang pembelajarpun harus seperti itu. Ketika berbicara dengan lawan bicara, aku mencoba untuk terus menjadi orang yang selalu ingin tahu. Terkadang, perlunya kita untuk menjadi orang yang tidak lebih tahu dari lawan bicaranya. Menurut pengalaman pribadiku, ketika aku merasa lebih tahu dan menunjukannya kepada lawan bicaraku, maka yang terjadi adalah tidak munculnya banyak informasi baru yang bisa aku dapatkan dari lawan bicaraku.

Ketika menjadi seorang pembelajar sejati, aku harus terus memberikan antusiasku kepada lawan bicara dan menunjukan bahwa aku benar-benar ingin tahu apa yang dia katakan. Tentu, hal ini tidak akan berhasil bila kita hanya berpura-pura tidak tahu. Karena hal itu akan terlihat dari lawan bicaraku. Tetaplah aku untuk terus memberikan rasa ingin tahuku kepada lawan bicaraku agar aku bisa banyak mendapatkan hal-hal baru yang sangat menari. Barulah ketika aku dimintai pendapat aku akan sampaikan dengan perkataan yang tetap tidak menjadi seorang yang paling tahu.

Jadilah Pembalajar dalam Setiap Kesempatan dan Orang

Satu hal yang aku yakini adalah bahwa setiap orang bisa aku ambil pembelajaran darinya. Entah orang itu baik ataupun buruk secara relatif, bagiku baik buruknya orang akan tetap bisa memberikan sesuatu hal yang baru bagiku. Asalkan kita benar-benar memerhatikan segala ucapannya dan selalu antusias kepadanya. Ketika aku belajar dari sesuatu yang baik maka hal itu yang aku bisa jadikan contoh untuk diriku. Namun, ketika aku belajar dari sesuatu hal yang buruk maka itu bisa menjadi sebuah pengalaman yang tidak boleh kita ulangi. Benar-benar setiap orang aku yakin memiliki informasi yang baru untuk kita, apapun bentuknya. Darisana, aku mendapatkan bahwa setiap hal yang kita lalui, orang yang ditemui ataupun diskusi yang aku jalani akan menghasilkan begitu banyak pengetahuan baru.

Bagiku, menjadi seorang pembelajar sudah menjadi motto hidupku mulai dari hari ini dan seterusnya. Karena bagiku, menjadi lebih baik setiap harinya adalah cara yang paling baik dalam menjadi manusia seutuhnya.

Tertanda,

Yogi Arief Putra

--

--

Yogi Arief Putra

Never Stop Learning. Self Improvement. Learning Geek. Dots Connector