Kelebihan Mempelajari Aksara Han Tradisional

Zalfa Kiaraputri
5 min readJun 9, 2024

--

Oleh: Zalfa Kiaraputri Namira

https://www.fluentu.com

Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa dengan penutur paling banyak di dunia, dengan total penutur sebanyak 1,10 miliar orang. Meskipun memiliki angka penutur yang sangat tinggi, sudah bukan hal yang mengejutkan lagi bahwa Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa tersulit di dunia untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan Bahasa Mandarin adalah bahasa tonal, yang artinya arti sebuah kata dipengaruhi oleh bunyi tone atau nada yang diucapkan. Sistem penulisan Bahasa Mandarin juga tidak menggunakan alphabet seperti sebagian besar bahasa di dunia, melainkan menggunakan aksara Han (汉字 hànzì). Hal ini pula yang menjadi kesulitan bagi para pemula untuk mempelajari Bahasa Mandarin, karena sistem penulisannya tidak bersifat fonetik, melainkan bersifat logografis atau menggunakan simbol-simbol piktorial untuk mendeskripsikan makna ketimbang bunyi-nya.

Aksara Han sendiri memiliki dua jenis, yaitu aksara tradisional yang digunakan sejak era kedinastian hingga tahun 1950-an, dan aksara yang telah disederhanakan, atau aksara modern yang digunakan dari tahun 1950 sampai sekarang. Banyak faktor yang melatarbelakangi penyederhanaan aksara, namun salah satunya adalah meningkatkan tingkat literasi, dan memudahkan bagi orang untuk mempelajarinya. Aksara tradisional yang kompleks disederhanakan dengan mengurangi beberapa goresan atau bahkan mengganti karakter secara keseluruhan.

contoh penyederhanaan aksara https://www.berlitz.com

Pada penulisan tradisional, seseorang harus menghafal belasan guratan untuk satu karakter. Hal ini lah yang menjadi kesulitan bagi para pembelajar Bahasa Mandarin, terkhususnya pembelajar dari mancanegara yang tidak terbiasa dengan Bahasa Mandarin itu sendiri. Tapi dibalik sulitnya pembelajaran aksara tradisional, ada banyak kelebihan mempelajari aksara Han tradisional. Dengan mempelajari aksara tradisional, seseorang dapat mengenal bahasa lain yang menggunakan aksara Han, memahami teks kuno Cina, dan mempermudah seseorang mengingat dan memahami aksara modern.

Mengenali Bahasa Lain yang Menggunakan Aksara Han

Bahasa Mandarin bukanlah satu-satunya bahasa yang sistem penulisannya menggunakan aksara Han. Negara serumpun pada Asia Timur, yaitu Jepang dan Korea juga menggunakan aksara Han dalam sistem penulisannya. Pada bahasa Jepang, aksara Han (汉字) akrab disebut Kanji. Kanji hingga saat ini masih digunakan dalam sistem penulisan Bahasa Jepang, bersama dengan penggunaan aksara Hiragana dan Katakana. Hal ini dikarenakan Bahasa Jepang hanya memiliki 50 silabel, tanpa menggunakan Kanji, akan sulit untuk membaca dan mengetahui makna dari suatu kata yang memiliki bunyi yang sama.

Bahasa lain yang juga menggunakan aksara Han adalah Bahasa Korea. Walaupun sistem penulisan dalam Bahasa Korea sekarang secara sepenuhnya menggunakan Hangul, tetapi masih dapat ditemukan beberapa penulisan menggunakan aksara Han atau Hanja, khususnya pada dokumen-dokumen legal dan arsip kuno, serta nama brand dan pengiklanan.

Kanji dan juga Hanja menggunakan aksara Han tradisional, bukan aksara modern yang telah disederhanakan. Oleh karena itu, bila menguasai aksara tradisional, secara otomatis dapat mengenali dan paham penggunaan aksara tersebut dalam bahasa-bahasa lain.

Memahami Teks Klasik dan Sejarah Cina

Cina merupakan salah satu bangsa yang memiliki budaya pencatatan yang cukup kuat. Dari era kedinastian, Cina sudah terbiasa merekam segala aktivitas, temuan, dan buah pemikiran melalui tulisan. Sebagian besar naskah-naskah kuno tersebut hingga sekarang masih tersimpan secara rapih, dan menjadi arsip nasional Cina yang dijadikan acuan pengetahuan berbagai bidang, medis, sejarah, hukum, dan lain-lain.

Aksara modern yang telah disederhanakan disahkan pada tahun 1949, saat partai Komunis mengambil alih kuasa dataran Cina. Oleh karena itu, semua arsip kedinastian, teks-teks sejarah, dan dokumen sampai setidaknya tahun 1950 masih dituliskan menggunakan aksara tradisional. Bila ingin mendalami sejarah Cina dan memahami teks-teks klasik Cina, akan lebih mudah bila seseorang menguasai aksara Han tradisional. Memang, bisa saja membaca teks klasik yang menggunakan aksara tradisional walau hanya menguasai aksara modern. Tetapi, akan lebih mudah dan lancar memahami isi teks bila seseorang mengusai aksara tradisional.

Mempermudah Memahami Aksara Modern

Aksara modern memang lebih mudah dipelajari karena memiliki jumlah guratan yang sedikit, dan bentuk karakternya yang lebih sederhana. Tetapi bila seseorang menguasai aksara tradisional akan jauh lebih mudah untuk memahami aksara modern dibanding sebaliknya. Hal ini dikarenakan aksara yang telah disederhanakan hanya mengurangi jumlah guratan, dan mengambil radikal utama pada aksara tradisional. Sehingga menyebabkan adanya penulisan karakter homonim yang sama pada aksara modern, sementara pada aksara tradisional, penulisan karakternya berbeda. Salah satu contohnya adalah pada karakter aksara modern 发 (fā) yang memiliki arti “mengirim”, dengan aksara tradisional 發 (fā). Tetapi 发 (fā) juga dapat berarti “rambut” yang dituliskan dengan aksara tradisional 髮 (fā). Oleh karena itu, seseorang yang menguasai aksara tradisional biasanya lebih mudah memahami aksara modern, dibanding sebaliknya.

Bahasa Mandarin adalah bahasa dengan sistem penulisan piktorial, sehingga akan menjadi sebuah tantangan untuk mempelajari sistem penulisan yang menggunakan aksara Han, terlebih aksara Han tradisional. Walaupun terkesan lebih rumit, dengan menguasai aksara tradisional ada beragam kelebihan yang sukar didapat bila hanya menguasai aksara modern. Bila ingin memahami dan mendalami sejarah dan budaya Cina secara keseluruhan, tentu akan lebih baik jika telah menguasai aksara tradisional.

Sumber Referensi

Harris, S. (2022, May 17). When Character Counts: Simplified Chinese vs Traditional Chinese. Argos Multilingual. Retrieved June 9, 2024, from https://www.argosmultilingual.com/blog/when-character-counts-simplified-chinese-vs-traditional-chinese

Hooshmand, D. (2020, June 5). Hanja in Modern Korean — Four Places You’ll See it. Discover Discomfort. Retrieved June 9, 2024, from https://discoverdiscomfort.com/hanja-in-modern-korean/

Monroy, M. (2022, November 22). Chinese alphabet: Why it doesn’t exist | A useful language guide. Berlitz. Retrieved June 9, 2024, from https://www.berlitz.com/blog/chinese-alphabet

Perry, D. (2022, October 25). Hardest language to learn: What makes it so difficult to pick up. USA Today. Retrieved June 9, 2024, from https://www.usatoday.com/story/news/2022/10/25/what-hardest-easiest-languages-learn-mandarin/7836742001/

Woodman, K. (2023, May 2). The Magic of Kanji: Why is Kanji important to Japanese language? | JobsInJapan.com. Jobs in Japan. Retrieved June 9, 2024, from https://jobsinjapan.com/living-in-japan-guide/the-magic-of-kanji-why-is-kanji-important-to-japanese-language/

You, J. (2023, March 7). Traditional vs Simplified Chinese: A Side-by-Side Comparison. Pandanese. Retrieved June 9, 2024, from https://www.pandanese.com/blog/traditional-vs-simplified-chinese

Tautan perbaikan tugas dan keterlambatan tugas:

Tugas 3: https://drive.google.com/file/d/18Zr4P6dHzlTsi8OY1IM9E-kWtmBsnIKd/view?usp=drive_link

Tugas 4: https://drive.google.com/file/d/1SfmvdFobareEl3IY-fOMJrTydBNHIzrx/view?usp=sharing

Tugas 5:
https://drive.google.com/file/d/1yI1Vq-8qgSArGaLB4gDKf1k34Crg8h4w/view?usp=drive_link

--

--