Zaqluby
2 min readApr 23, 2023

Bunga Sedap Malam

Di pagi hari, setelah selesai sarapan Ziell tengah menaburkan bunga sedap malam pada makam Jerome dan Zeline. Dareen yang awalnya berdiri di teras kini berjalan ke arah Ziell dan berdiri di samping wanita itu. Dareen memperhatikan Ziell seksama, dari atas sampai bawah sambil melipat tangan nya.

“Ngapain sih lo ngeliatin gue kayak gitu?” tanya Ziell.

“Gapapa, gue cuma mau memastikan kalo ini beneran lo. Kan nggak lucu kalo kejadian semalem ke ulang lagi.”

“Sumpah ya Ren gue nggak ngeliat lo dan gue juga baru nabur bunga sekarang bukan semalem. Dan lo juga sama yang lain nggak denger gue teriak dan ketuk pintu?” tanya Ziell yang mendapat jawaban gelengan dari Dareen.

“Kita nggak bohong, kita nggak denger apapun. Dan gue juga nggak bohong Ell itu beneran lo dan beneran nyata semalem,” kata Dareen. “Nah bunga nya juga sama, bunga apa tuh?”

“Bunga sedap malam,” sahut Ziell.

“Nah fiks banget Ell yang semalem itu lo, lo lagi nge prank gue kan?” tanya Dareen, masih kokoh dengan pendiriannya.

“Mungkin lo salah liat,” ujar Ziell sambil berbalik dan berjalan masuk. Dareen mengikuti langkah Ziell.

“Gue nggak mungkin salah liat Ell. Gue seratus persen yakin masa sih lo nggak percaya sama gue?”

“Bukan nya nggak percaya-"

“Ada apa sih pagi-pagi udah ribut aja?” Potong Tian yang sedang berjalan dari dapur menuju ruang tamu.

“Tau nih Dareen dari tadi terus aja bilang liat gue nabur bunga semalem padahal kan nggak baru sekarang, lo nggak liat luka ini bukti kalo apa yang gue ceritain itu benar adanya?”

“Bukan nya gitu Ell, gue percaya kok sama lo tapi barangkali sebelum itu lo beneran nabur bunga dulu kan cuma lo lupa!” kata Dareen.

“Astaga Dareen lo itu ya kenapa sih ngeyel terus?” ujar Ziell. Baru saja ia akan melanjutkan kalimat nya tapi ia terkejut dengan apa yang ia lihat, seseorang memakai ciri yang sama persis dengan cowok semalam.