Review Coffee Talk — Ngopi, Ngobrol, Ngechill

Ganis
Ada Apa Dengan Gaming
6 min readAug 13, 2020
Review Versi Video

Coffee Talk dikembangkan selama 2 tahun dan akhirnya game ini rilis pada tanggal 30 Januari 2020. Toge Production berani untuk membuat sebuah game yang berbeda dengan game konvensioal lainnya. Coffee Talk adalah sebuah game yang berfokus kepada cerita. Game ini juga mensimulasikan pemain menjadi seorang bartender di sebuah Kedai Kopi. Tujuan dari barista di sini adalah menyajikan kopi dan mendengarkan cerita dari pengunjung yang datang.

Berikut ini adalah review dari game Coffee Talk. Karena game ini sangat bergantung dari sisi cerita, Review ini sebisa mungkin untuk tidak menampilkan gambar / video yang berhubungan dengan cerita di Coffee Talk. Dialog yang ditampilkan adalah pembicaraan general dan tidak ada sangkut pautnya dengan cerita pada masing-masing karakter yang ada.

Story

Pemain merupakan seorang barista sekaligus pemilik kedai kopi bernama Coffee Talk yang buka hingga larut malam. Seiring dengan berjalannya waktu, satu persatu pengunjung datang ke kedai tersebut. Secara berkala mereka datang untuk bercerita permasalahan mereka dan menjadi Regulars. Pemain akan menyediakan kopi (atau minuman lainnya) untuk pengunjung yang datang.

Sebagai seorang Barista pemain akan menyediakan kopi, membuat latte art dan mendengarkan cerita hingga keluh kesah dari pengunjung yang datang. Dengan lagu lofi chillhop, suara hujan, dentingan suara gelas beradu hingga suara mesin kopi menambah nuansa kedai Coffee Talk. Nuansa yang dibuat seperti benar-benar duduk berhadapan dengan lawan bicara sembari mendengarkan cerita mereka dihari itu.

Pengunjung datang bukan dari ras manusia saja. Ras yang dibicarakan adalah ras dari mitologi, contohnya ada Succubus, elf, werewolf dan vampir. Karena pengunjung datang dari ras yang berdeda-beda, permasalahan yang mereka bawa juga berbeda satu dengan lainnya. Ragam dari permasalahan tersebut membuat game Coffee Talk Tidak membosankan dari Segi cerita. Bahkan, terkadang ada beberapa cerita yang topiknya berat namun dibawakan secara kasual.

Beberapa adegan drama muncul terlihat secara visual. Namun, kebanyakan dari drama yang muncul tidak terasa puncaknya dikarenakan pemain selalu ditempatkan sebagai pengamat dari kacamata pihak ketiga. Overall, cerita dari masing-masing karakter unik dan asik untuk diikuti. Namun, karena pemain hanya sebagai pengamat pemain tidak akan merasakan perasaan ‘campur aduk’ dari drama yang muncul.

Control

Control pada Coffee Talk tidak ada yang rumit dan tidak ada yang membutuhkan kombinasi unik. Pemain cukup klik dimanapun ketika mengobrol dengan pengunjung. Atau menggunakan enter untuk mengobrol dengan pengunjung.

Ketika membuat minuman, pemain dengan mudah memilih bahan-bahan yang tersedia. Bahan-bahan tersebut dibagi menjadi 3 bahan utama; Bahan dasar sebagai minuman yang akan dibuat, contohnya kopi, susu, coklat, teh, bahan primer sebagai pembeda rasa dan bahan secondary sebagai toping.

Menu yang dapat dinavigasi dimanapun, kapanpun

Selain itu terdapat beberapa menu yang dapat dinavigasi ketika bermain, diantaranya adalah:

  • Tomodachill : Berisikan nama-nama pengunjung. Semakin lengkap biodatanya, semakin dekat pemain dengan pengunjung.
  • Brewpad : Berisikan beverages / minuman unik yang pernah dibuat pemain (dari story mode atau endless game)
  • The Evening Whisper : Berisikan cerita pendek yang ditambahkan setiap harinya.
  • ShuffId : Berisikan kumpulan lagu yang dapat dipilih dan diputar. Layaknya layanan streaming musik jaman sekarang.

Soundtrack

Semua lagu lofi chillhop yang ada di dalam game Coffee Talk dibuat oleh Jeremy Andrew (di dalam game-nya dinamakan Aremy Jendrew), salah satu komposer dari tim developer Toge Production. Terdapat 27 lagu chill yang membantumu tetap fokus dan tenang ketika bermain dan mendengengarkan cerita dari pengunjung. Apabila semua lagu Coffee Talk dimainkan, maka playtime lagu tersebut adalah 2 jam 41 menit.

Lagu-lagu yang ada SANGAT membantu game ini dalam membuat suasana cafe yang santai dan unsur chill-nya dapet. Cocok juga untuk menjadi background musik ketika belajar, bekerja dan ketika ingin santai nge-chill di dekat jendela sambil minum Green Tea Latte. Untungnya, lagu-lagu ini bisa kalian dengarkan di berbagai platform seperti Spotify dan YouTube.

Gameplay

Pemain harus menyediakan kopi sesuai dengan permintaan pengunjung. Beberapa pengunjung akan bercerita lebih detail apabila Pemain bisa menebak apa yang pengunjung inginkan. Karena, Tidak semua pesanan secara gamblang dipesan. Terkadang, pemain harus menebak apa yang diinginkan oleh pengunjung. Bahkan pemain sendiri tidak tahu menu apa saja yang ada di kedai Coffee Talk hingga Pemain berhasil membuatnya.

Terdapat 14 hari di dalam Coffee Talk, hari tersebut digunakan juga sebagai ‘chapter’ dan check point yang bisa digunakan oleh Pemain untuk melakukan save dan load game. Progress juga ditandakan dari berapa hari kedai Coffee Talk buka. Pada hari terakhir, pemain akan mendapatkan kesimpulan dari permasalahan setiap karakter yang sudah menjadi Regulars di kedai Coffee Talk.

Tidak ada pilihan dialog di dalam game Coffee Talk. Pemain mendapatkan good ending dan bad ending hanya bergantung dari kopi yang dihidangkan ke pengunjung. Ending yang didapatkan adalah konklusi permasalahan dari masing-masing pengunjung. Sehingga ending yang didapat bisa bervariasi tergantung dari seberapa dekat pemain dan pengunjung.

Minuman yang dapat dibuat oleh pemain tidak akan mungkin salah. Namun, terdapat beberapa kombinasi racikan minuman yang unik dan memiliki nama khusus. Sedangkan apabila minuman yang dibuat tidak termasuk kedalam daftar minuman yang unik, maka sebuah nama akan ter-generate untuk minuman tersebut.

Selain main story, terdapat 2 endless game yang bisa dimainkan; Free Brew dan Challenge Mode.

Latte Art

Latte Art adalah mode dimana pemain dapat membuat karyaseni di atas minuman latte yang telah dibuat. Dengan menggunakan mouse+klik kiri, pemain menuangkan ‘susu’ untuk membentuk sebuah karya seni. Didukung dengan beberapa tools lain seperti invert dan rotasi cangkir untuk mendukung latte art yang dibuat.

buat Latte Art ternyata susah guys

Latte Art adalah salah satu fitur yang menambahkan playtime dari Coffee Talk. Pemain bisa sampai berjam-jam mencoba untuk menguasai mode Latte Art, karena sejujurnya susah sekali ya untuk buat latte art di Coffee Talk apalagi yang aslinya. Namun apabila sudah menguasai tools yang disediakan, maka karya-karya latte art kita akan terlihat keren.

Easy to play, Hard to master.

Free Brew

Fitur yang disediakan untuk pemain melakukan eksplorasi dan eksperimen dengan bahan-bahan yang tersedia. Tidak ada penalti sama sekali apabila pemain membuang minuman yang salah. Berbeda ketika di story mode terdapat limitasi dari berapa banyak minuman yang bisa dibuang. Fitur ini sangat membantu pemain untuk mengisi daftar minuman yang ada di BrewPad.

Tips: main free brew terlebih dahulu sebelum masuk ke mode lain. Karena daftar minuman di BrewPad dapat membantu kita ketika bermain story mode, terutama challenge mode.

Challenge Mode

Dalam mode ini pemain diberikan waktu dan dihitung mundur untuk membuat minuman yang dipesan oleh pengunjung. Setiap kali pemain berhasil memberikan minuman yang diminta, maka waktu akan bertambah. Namun apabila salah, waktu tidak akan bertambah. Semakin banyak pengunjung yang dilayani, maka semakin sulit dan tersirat minuman yang dipesan.

Contoh, minuman yang dipesan pada 10 pelanggan pertama adalah minuman random generated. Setelah 10 pelanggan dilayani, maka minuman yang akan dipesan adalah minuman unik. Maka dari itu Saya menyarankan untuk mengisi daftar minuman yang ada di brewpad terlebih dahulu sebelum bermain challenge mode.

Coffee Talk dijual dalam bentuk digital. Versi digital dapat di order melalui Steam, eShop atau PlayStation Store. Coffee Talk berbentuk fisik ada di toko-toko retail Jepang selama persediaan masih ada.

--

--