Review The Legend of Zelda: Link’s Awakening — Remake Zelda yang Lucu dan Imut

Ganis
Ada Apa Dengan Gaming
5 min readSep 8, 2020
Mancing Mania~

Nintendo menepati janjinya untuk meluncurkan game The Legend of Zelda setiap tahun. Tahun ini, Nintendo mengeluarkan The Legend of Zelda: Link’s Awakening yang merupakan remake game tahun 1993 dari judul yang sama. Remake ini tetap dibawakan dengan tampilan top-down bermodel 3D berkarakter chibi. Game ini ditujukan untuk retro gamer yang ingin bernostalgia dengan Link’s Awakening dengan tampilan baru. Juga dapat menggaet pemain baru untuk style game Zelda seperti Link’s Awakening. Review ini akan mengupas Link’s Awakening remake secara keseluruhan.

Gameplay

Salag Satu Dungeon di Zelda Link’s Awakening

Tidak ada jauh berbeda dengan versi aslinya. Versi remake The Legend of Zelda Link’s awakening menggunakan style top-down dengan genre action-adventure. Ketika berada di Koholint Island (main map), mode explorasinya adalah open world. Sayang sekali FPS pada open world ketika berubah lokasi akan menurun (FPS drop) untuk beberapa milisecond.

Ketika masuk kedalam dungeon, mode explorasinya menjadi per-ruangan seperti The Legend of ZeldaLink’s Awakening yang original. Tidak ada FPS drop ketika berada di dalam dungeon kecuali sudah banyak “hal bergerak” di dalam satu layar.

Setiap dungeon memiliki tingkatan puzzle yang berbeda. Ada total 8 dungeon dengan tingkatan yang semakin lama semakin rumit. Kerumitan tersebut didukung dengan semakin luasnya map, banyaknya monster dan obstacle pada dungeon tersebut. Ketika pemain sudah menyelesaikan suatu bagian puzzle / mini boss, pemain harus dapat mengingat bagaimana caranya kembali ke pintu yang sebelumnya terkunci (disebut dengan backtrack). Pemain akan melakukan backtrack yang banyak dan harus siap dalam mengingat-ingat tangga mana menuju kemana.

Menuju Mysterious Forest

Di dalam dungeon pemain diharuskan untuk membunuh boss utama. Untuk bertemu dengan boss di dalam dungeon tersebut pemain harus mencari nightmare key. Chest yang digunakan untuk menyimpan kunci dan nightmare key di dalam dungeon disimpan secara imprisit. Pemain harus menyelesaikan puzzle atau menghabiskan semua monster yang ada di dalam ruangan tersebut baru chest akan muncul. Terkadang pula pemain harus membuka semua chest baru Nightmare Key akan muncul.

Pemain dapat menemukan jalan rahasia, dungeon kecil dan melakukan mini quest ketika melakukan explorasi di Koholint Island. Pemain akan mendapatkan item tambahan seperti heart container, upgrade pedang hingga mendapatkan cerita dibalik Koholint Island. Selain itu juga ada beberapa collectible item yang bisa dikoleksi dan pemain akan mendapatkan reward apabila item tersebut terkoleksi semua.

Saya pribadi merasa lelah ketika melakukan explorasi, baik pada open-world maupun ketika di dungeon. Walaupun memang disediakan sistem teleport agar Link tidak banyak jalan. Tetap saja backtracking yang harus dilakukan sangat banyak. Jangan lupa kita membutuhkan daya ingat yang tinggi untuk mengingat hal yang ditinggal karena masih kekunci. Ketika pemain mendapatkan kuncinya, pemain harus ingat kunci tersebut untuk membuka dungeon yang mana DAN DIMANA.

Story

Smoooch!

Suatu hari, Link (karakter utama) hanyut setelah terombang-ambing dalam lautan yang penuh dengan ombak. Kapalnya hancur dan diselamatkan oleh seorang gadis bernama Marie dan dibawa ke pesisir pantai dari Koholint Island. Link mencari jalan untuk dapat pergi dari pulau tersebut.

Dalam perjalanannya, Link akan dipandu oleh seekor burung hantu. Burung hantu tersebut akan memberitahu harus kemana Link selanjutnya pergi dengan tujuan mendapatkan 8 instrumen yang akan membangunkan Wind Fish. Burung hantu tersebut mengatakan bahwa apabila Wind Fish dibangunkan maka Link dapat pergi dari pulau tersebut.

Cerita pada game ini sederhana, mungkin karena ini adalah remake dari game tahun 1993 dan tidak ada penambahan dari segi cerita. Plot twist yang diberikan pula merupakan plot twist yang juga sederhana. Bukan plot twist yang membuat kepala pemain melintir.

Ada beberapa interaksi diluar dari main story yang lucu. Salah satu interaksi yang saya suka adalah ketika Link mengembalikan peliharaan dari salah satu NPC dan NPC tersebut mencium Link. Reaksi Link malu malu dengan muka memerah dalam bentuk chibi yang membuat saya senyum-senyum sendiri.

Ciuman hangat dari NPC ❤

Control

Tere tereeeet~

Untuk control dasar analog kiri digunakan untuk navigasi, B untuk mengayunkan pedang, R untuk menggunakan tameng. X dan Y dapat di kostum dengan item yang sesuai dengan kebutuhan. Item tersebut misalnya adalah bomb, boomerang, arrow & bow dan Item lainnya. Item tersebut akan didapatkan seiring dengan berjalannya progress kita dalam permainan. Tidak semua item didapatkan begitu saja, ada beberapa item tersembunyi yang bisa didapatkan dengan melakukan side-quest.

Soundtrack / Background Music

Soundtrack yang ada di dalam Link’s Awakening Remake juga di-”remake” ulang. Lagu-lagunya mengikuti arasemen yang asli dengan merubah instrumennya menjadi lebih modern dan dibalut dengan suara Flute atau Ocarina. Lagunya cocok dengan keadaan pada map atau dungeon, penggambaran suasana dan situasi yang sedang terjadi.

Walaupun secara aslinya lagu / background music tidak sebanyak game modern. Lagunya pun menurut saya tidak ada yang memorable untuk mudah diingat atau menjadi icon dari game ini. Namun, arasemen yang dibuat sangat profesional dan sukses untuk membawakan game ini menjadi satu kesatuan. Saya sangat salut terhadap penambahan Flute atau Ocarina pada setiap lagunya.

Additional Content

Game remake tentu saja memiliki penambahan konten. Tujuannya adalah menambahkan segi gameplay dan replay-ability yang auto menghilang karena game ini adalah game remake. Dari Nintendo secara official mempromosikan bahwa pemain dapat membuat dungeonnya sendiri dan membagikannya via Nintendo online service.

The Legend of Zelda Link’s Awakening remake menyelipkan karakter mario selain Boo, Bowow dan Gumba. Beberapa patung berbentuk musuh Mario bisa didapatkan apabila pemain mengambil patung tersebut melalui claw machine.

Memancing pada game remake ini juga lebih interaktif. Pemain diharuskan untuk melakukan timing yang pas agar ikan yang dipancing dapat dikelabui. Apabila ikan mengigit pancingan, maka pemain akan diuji menggunakan QTE memancing pada umumnya. Link sangat terlihat lucu ketika berpose dengan ikan tangkapannya.

Banyak lagi sebenarnya konten baru (atau lama yang diremake) di dalam game ini. Namun, inti dari penambahan konten pada Link’s Awakening sudah berhasil dalam melakukan tugasnya. Tugas tersebut adalah membuat game remake ini tetap menarik walaupun cerita dan gameplay gamenya sama.

Game The Legend of Zelda: Link’s Awakening dijual dalam bentuk fisik dan digital. Versi fisik dapat dibeli di toko gameshop kesayangan kalian . Versi digital dapat di order melalui eshop.

--

--