Review When The Past was Around — Cerita Singkat Menghadapi Masa Lalu

Ganis
Ada Apa Dengan Gaming
4 min readSep 23, 2020
When The Past was Around Versi Video

When The Past was Around adalah game point & click-puzzle yang dikembangkan oleh developer asal Indonesia, Mojiken Studio dan di publish oleh Toge Productions. Game ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Eda yang mencoba untuk menghadapi masa lalu yang terbayang dan menghantui dirinya. Tanpa ada satupun dialog di dalamnya, When The Past was Around berhasil menyampaikan alur kebahagiaan, keceriaan hingga kepedihan yang dirasakan oleh Eda.

Story

Eda dan Owl

When The Past was Around menceritakan seorang Violist muda bernama Eda yang sedang terbayang oleh masa lalunya dengan seorang bernama The Owl, seseorang yang digambarkan memiliki kepala burung hantu. The Owl memberikan Eda semangat, kebahagiaan dan arti hidup kepada Eda, namun juga luka dan trauma yg mendalam untuknya. Cerita dari game ini akan dibagi menjadi beberapa chapter yang menceritakan memori kebersamaan hingga waktu ketika berpisah dari Eda dan The Owl.

Walaupun cerita yang disajikan sangat sederhana dan singkat, bagi Saya ceritanya sangat berbekas hingga mengeluarkan air mata. Beberapa orang yang pernah merasakan apa yang dirasakan Eda, mungkin juga akan mengeluarkan air mata seperti Saya. Cerita yang ada di When The Past was Around tidak akan menjadi berkesan apabila tidak dibantu oleh Art-style dan music yang mengiri sepanjang cerita.

Art-Style & Music

Ala-ala Vintage

Brigitta Rena, 2D-artist Mojiken Studio memberikan Art-style yang sangat indah dan khas di game ini. Apabila pernah melihan game lain buatan Mojiken Studio seperti She and The Light Bearer dan A Raven Monologue pasti sudah bisa menebak 2D-artistnya adalah Mba Rena. Terutama untuk game A Raven Monologue yang memiliki kesamaan art-style dengan When The Past was Around.

Sedangkan untuk musik di game ini dibuat oleh Masdito Bachtiar. Musik yang dialunkan sepanjang game ini sangat lembut dan “adem”. Terutama lantunan dari suara biola yang menjadi instrumen utama yang khas dari game ini.

Cerita dari When The Past was Around sangat bergantung dari illustrasi dan musik yang ditampilkan dan dilantunkan, karena absennya dari dialogue dalam menyampaikan cerita. Illustrasi yang ditampilkan harus bisa menceritakan tempat, situasi dan perasaan Eda pada tiap chapternya.

Hebatnya dari game ini, Illustrasinya benar-benar merepresentasikan kejadian dan perasaan Eda. Musik yang dilantunkan juga ikut membantu dalam menyampaikan suasana. Terutama dalam memberikan atmosfir dan perasaan yang dirasakan oleh Eda. Sehingga pemain tahu kapan ketika Eda merasakan senang, sedih hingga panik.

Kedua elemen diatas bersatu padu membuat When The Past was Around menjadi game dengan penyampaian cerita yang baik. Saya merasa walaupun setiap memori dibagi per-chapter dan seakan terpisah, game ini mampu ‘build-uprelationship’ antara Eda dan The Owl. Sehingga pada akhir dari cerita When The Past was Around, pemain dapat merasakan luapan emosi yang terjadi.

Gameplay

Salah satu puzzle yang ada di WTPWA

When The Past was Around memiliki gameplay yang simple yaitu Point & Click dan puzzle, semua dilakukan dari melakukan klik. Pemain melakukan eksplorasi di dalam scene yang dimunculkan. Beberapa objek dapat di klik dan akan muncul detail dari benda tersebut. Beberapa barang ketika di klik akan masuk ke dalam inventory dan dapat dikombinasikan dengan objek lain untuk menyelesaikan puzzle. Terdapat tombol hint yang digunakan untuk menunjukan objek yang dapat di klik.

Gameplaynya juga memiliki detail kecil-kecil, seperti benda yang tidak memiliki hubungan dengan puzzle tapi tetap bisa diklik dan menimbulkan suara. contohnya pintu ketika diklik akan menimbulkan bunyi ketukan pintu. Pot yang diklik akan jatuh dan berantakan dan terkadang benda yang di klik justru menjadi tersusun rapih.

Details

Kaleng Biskuit Tersohor

Benda-benda yang digunakan untuk menyelesaikan puzzle tidak hanya untuk menyelesaikan puzzle saja. Namun, benda tersebut adalah memento dari Eda dan The Owl. Contohnya kotak musik, biola, foto jalan-jalan Eda dan The Owl dan stik es-krim yang bertuliskan ‘my dearest’. Hal ini yang membuat ‘building relationship’ bukan haya dirasakan Eda dan The Owl saja. Namun juga dengan pemain merasakan ‘building relationship’ tersebut diantara keduanya.

Bicara soal detail, illustrasi yang dibuat untuk game When The Past was Around memiliki nuansa yang ‘Indonesiabanget’. Contohnya, kos-kosan, listrik token hingga biskuit yang-kita-tau-namanya-apa. Eda juga menggunakan pakaian adat berupa kebaya pada akhir chapter 5.

Game When The Past was Around tersedia di Steam untuk PC dan Mac pada tanggal 22 September 2020. Bagi temen-temen yang ingin membeli game ini, versi digital dari When The Past was Around tersedia di sini.

--

--