Gagal 33 Kali Pitching, Startup ini Akhirnya dapat Funding

Arif Akbarul Huda
ABP incubator
Published in
3 min readNov 9, 2019
Nurhidayanto, founder hepicar menceritakan perjalanan startupnya pada Jogja Startup day 2019

Gelaran Jogja Startup Day 2019 disebut-sebut sebagai acara lokal rasa internasional (sumber). Pada kesempatan tersebut, empat orang founder startup asal Yogyakarta saling berbagi kisah perjalanan gagalnya. Dipandu oleh Adjie Purbojati (Lunasbos) sebagai moderatornya, keempat founder tersebut yakni Nurhidayanto (Hepicar), Gisneo (Wideboard), Delta P. (Qiscus) dan Ray (Bantu Ternak) berbagi dalam kemasan diskusi panel bertajuk Why 90% Startup Fail.

Kepiawaian sang moderator dalam memantik pertanyaan menggelitik, membuat para penonton terlarut dalam canda dan impresif. Satu persatu narasumber menceritakan latarbelakangnya dalam membangun perusahaan.

Delta, pada kesempatan itu, menceritakan bahwa Qiscus merupakan perusahaan kedua setelah sebelumnya gagal membuktikan model bisnis dengan produk lain.

Mungkin tidak banyak yang tahu Qiscus, karena kami lebih banyak bermain sektor B2B. Bukalapak, Kata.ai dan Telkom merupakan contoh beberapa partner bisnis Kami”. Ujar Delta pada sesi diskusi panel.

Meskipun Qiscus melejit dengan pesat, namun kesuksesannya tidak terlepas dari proses perjalanan yang aral melintang.

Gagal pitching berkali-kali

Tiba giliran founder Hepicar, Nurhidayanto, menceritakan perjalanan bisnisnya yang mengesankan. Latarbelakang pendidikanya sama sekali tidak berhubungan dengan teknologi. Jauh dari urusan dunia startup. Bermula dari bisnis ritel Aki, dia melihat fenomena pergeseran pola transaksi pelangganya. Hingga pada satu momentum Nurhidayanto nekat terjun dalam dunia digital startup.

Kami mengawali hepicar dengan strategi Bootstrap selama kurang lebih satu tahun, sambil menghabiskan jatah kegagalan pitching sebanyak 33 kali”, ujar Nurhidayanto menjawab pertanyaan moderator.

Sebuah pelajaran yang sangat berharga untuk bersikap pantang menyerah bagi founder. Para hadirin semakin larut dalam suasana. Bagaimana tidak, keempat narasumber memiliki kemampuan story telling yang luar biasa hebat. Bercerita merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh founder, untuk menyampaikan gagasan dan visinya kepada orang lain. Nurhidayanto melanjutkan kisah-kisah kegagalan inspratif yang harus disikapi positif selama membesarkan Hepicar.

Hepicar merupakan platform digital penyedia on demand service perawatan serta perbaikan kendaraan bermotor. Dilansir dari situs resminya, hepicar menyediakan lebih dari tiga puluh layanan perawatan mulai dari cuci mobil panggilan, ganti aki mobil panggilan hingga layanan derek. Saat ini layanan tersedia pada area Yogyakarta dan sekitarnya. Hepicar merupakan salah satu startup peserta program-program inkubasi yang diselenggarakan oleh ABP Incubator.

Motor Kinclong usai talkshow

Selama ajang Jogja Startup Day 2019 berlangsung, Hepicar memberikan layanan cuci gratis kepada para pengunjung. Berbagai kolaborasi serta feedback positif diberikan oleh pelanggan. Salah satu layanan yang diberikan adalah cuci waterless dengan teknik khusus tanpa air sedikitpun.

Secara umum kegiatan JSD 2019 berlangsung lancar dan impresif kepada ribuan peserta. “Acara ini melebihi ekpektasi kami selaku panitia. Ternyata banyak peserta yang berasal dari luar Yogyakarta bahkan luar negeri. Meskipun dikelola oleh tim kecil, tidak lebih dari tiga puluh orang panitia, namun rasanya JSD 2019 merupakan acara lokal berasa internasional” Ujar Fathin Naufal selaku ketua penyelenggara saat dikonfirmasi.

--

--