Jangan Mulai Bikin Startup, Sebelum Memiliki 3 Hal ini.

Arif Akbarul Huda
ABP incubator
Published in
2 min readApr 17, 2018

Kisah sukses sangat penting sebagai referensi, namun kisah gagal juga tidak kalah pentingnya untuk antisipasi.

Tidak lazim, dalam sebuah sesi dikelas saya sengaja mengawalinya dengan sesi tanya jawab. Tentu terlebih dahulu saya intro mengenai kegiatan rutin dua mingguan StartupTalk oleh ABP (Amikom Business Park) Startup Incubator. Kebetulan startuptalk ke 10 ini judulnya adalah “How to convert your idea into sucessful startup digital?”. Suasana kelas selalu menjadi lebih hidup kalau ngomongin tentang startup daripada tentang materi kuliah.

Kebanyakan mahasiswa cenderung produk oriented.

Produk saya ini, dengan fitur canggih, bisa begini bisa begitu blablabla

Tampil dengan produk paling jago sedunia, namun giliran saatnya dilempar ke publik, hanya segelintir orang yang menanggapi. Setahun kemudian, hilang. Begitulah kenyataanya di tataran Mahasiswa. Startup bubble.

Belajar dari peristiwa diatas, ABP Startup Incubator mengambil langkah strategis dengan membuka program baru bernama Startup Clinic. Siapapun yang passionate dengan startup, boleh diskusi. Setidaknya kami bantu mengklarifikasi 3 hal berikut ini sebelum betul-betul menjalankan startupnya.

  1. Memiliki potensi market yang jelas.

Bermula dari problem statement, sebaiknya kita tahu valid apa tidak problem yang diangkat. Cara paling mudah dengan mengklarifikasi ke orang lain. Selanjutnya perlu diukur, berapa besar jumlah pihak yang memiliki problem ini. Harus terukur, misal 20.500.000 siswa SMA di Indonesia memiliki masalah xyz. Angka-angkanya bisa dilihat di https://www.bps.go.id/.

2. Memiliki tim yang solid.

Startup itu lincah. Fail fast, learn faster itu salah satu jargon pelaku startup. Hampir mustahil, mewujudkan startup seorang diri. Ada banyak hal yang harus dipikirkan mulai dari mengukur potensi market, menemukan value proposition, menentukan business model, membangun MVP, sampais trategi akuisisi pengguna. Dalam durasi 2 mingguan bisa jadi ada perubahan strategi yang drastis. Sehingga hampir mustahil kalau dikerjakan sendirian, atau mungkin di-project-kan.

3. Memiliki modal yang cukup

Seperti halnya uang, modal dalam bentuk waktu, tenaga dan pikiran merupakan sumber utama hidupnya sebuah startup. Sebenarnya mumpung masih mahasiswa, justru memiliki empat macam modal tersebut meskipun terbatas. Diskusi, latihan pitching, berkomunikasi, membangun relasi adalah pekerjaan-pekerjaan strategis yang hampir tidak perlu uang.

Sebelum memiliki 3 hal diatas, sebaiknya jangan dimulai dulu startupnya.

--

--