Startup Talks 48: “Implementasi Artificial Intelegent dan Big Data di Indonesia”
Sleman — Amikom Business Park (ABP) Inkubator kembali melaksanakan Startup Talks (Sabtu, 1/2). Mengambil tema Implementasi Artificial Intelegent dan Big Data di Indonesia dan mengundang Ibnu Abdissalam, selaku Head of Solusi247 Yogyakarta membuat peserta begitu antusias.
Ibnu mengungkapkan Solusi247 sudah dari tahun 2012 fokus dalam sistem big data. Revolusi industry 4.0 membuat bigdata, Internet of the Thinks (IoT), Internet of the City (IoC), serta Artificial Intelegent (AI) akan menjadi global trend.
AI sebenarnya produk lama yang ada dalam jurnal penelitian, namun baru bisa dikembangkan karena dunia sedang dalam pembaharuan teknologi.
“Sekarang Indonesia sedang pakai 4G LTE, tapi Korea Selatan sudah menjajaki sistem 5G”, ucap Ibnu. Pembaruan teknologi sangat cepat terjadi, jika tidak mengikuti pasti tertinggal.
Pembaruan teknologi, juga mendorong terciptanya pengembangan teknologi. Misal adanya google assistant, sangat membantu pengguna smart phone saat ini. Itu salah satu contoh penerapan sederhana dari AI.
Ibnu juga mengungkapkan, teknologi AI bisa diterapkan dalam aspek kesehatan di rumah sakit. “AI bisa juga diterapkan dalam membantu suster atau perawat dalam menulis diagnosa pasien. Dulu perlu waktu dalam menulis diagnosa, namun dengan AI bisa diatasi dengan singkat”, ucap Ibnu.
Selain itu AI bisa juga di integrasikan dengan Big Data dalam mendeteksi penyakit untuk pasien. Hal itu sudah dilakukan di China, dan bukan tidak mungkin juga diterapkan di Indonesia.
“Jadi AI kedepannya mungkin bisa menjadi rules untuk membantuk para dokter dalam bertugas”, ucap Ibnu.
Ibnu menambahkan, pada dasarnya data itu sama tapi memang dari size yang berbeda, yang membedakan adalah teknik, tools, dan arsitekturnya.
“Movement tradisional teknis nantinya sudah tidak akan dipakai, industri akan beralih ke sistem yang cepat dan akurat”, ucap Ibnu.
Data yang di-generate saat ini sudah susah jika dikerjakan dengan teknis tradisional, karena membutuhkan biaya yang sangat besar.
“Movement big data sistemnya jika ada aplikasi bertemu dengan internet dan didukung oleh GPS maka akan menghasilkan data yang besar”, tambah Ibnu.
Sebagai contoh, ada sekian grup WA jika semua aktif dan saling bertukar data misal foto atau video pasti akan memperlambat kinerja smart phone. Bisa juga dengan aplikasi ojek online, saat menyalakan GPS maka akan berpengaruh pada tingkat batrey yang berkurang. Semua hal tersebut disebabkan alur data generate yang tinggi dan mempengaruhi kinerja smart phone.
Red. wah