Tiba Lagi Bulan Penuh Kebahagiaan
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. al-Azhab: 56)
Siapa yang tidak bangga dan bahagia, saat penghulu alam lahir kedunia, pembawa risalah yang telah dijamin syurga olehNYA. Pemberi cahaya terang dari masa yang kelam, pembebas carut marut kebathilan hingga menaikkan tingkat derajat wanita, dialah Muhammad bin Abdullah.
Rabiul ‘Awwal menjadi bulan yang paling dinanti masyarakat Aceh pada umumnya, bulan yang identik dengan khanduri menjadi momen yang penuh keistimewaan, tidak hanya sebatas makan besar, tapi juga lebih dari sekedar silaturrahmi dari satu kampung ke kampung lainnya.
Tidak hanya sebulan, khanduri Maulid Nabi di Aceh juga berlangsung hingga empat bulan kedepan.
Berbagi bersama anak yatim, mendengarkan pidato hampir disetiap penjuru kampung, mukim, hingga kecamatan sampai provinsi, membuat Maulid Nabi -begitu masyarakat menyebut- menjadi tambah bermakna.
Kelahiran Nabi Muhammad memang benar-benar diagungkan, bukan hanya sebatas seremonial, melainkan juga mengingat kembali perjuangan dan suri teladannya kepada generasi muda. Akhlaknya yang mulia, diharapkan tetap menjadi panutan ummatnya yang ada di seluruh penjuru alam semesta ini.
Nabi yang membawa mukjizat terbesar dalam agama Islam ini memang telah menjadi orang berpengaruh di dunia, semua orang tahu Muhammad bahkan yang lahir setelah beliau wafat pada tahun 11 hijriyah.
Kini 14 abad sudah berlalu 1440 hijriyah, semoga anak-anak cucu dari ummatnya masih tetap ingat panutan dan idolanya Nabi Muhammad saw.
Tidak sempurna iman salah satu diantara kamu sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia.” (HR. Bukhori Muslim)
