Liputan Tokyo Design Week 2015

ADPII
ADPII
Published in
3 min readSep 27, 2016

Tokyo — Jepang, Akhir bulan 25 Oktober 2015 , di Tokyo sedang ramai perhelatan desain Internasional. Hampir di seluruh penjuru kota terdapat titik-titik pameran berskala kecil, dan yang saya kunjungi adalah pusat dari seluruh kegiatan ini, yaitu di Stadion Meiji (Meiji Gaien-mae). Meskipun harus ditebus dengan biaya masuk yag tidak murah, yaitu sebesar 3000 yen, tetap tidak mengalahkan rasa penasaran saya, sekeren apakah perhelatan desain di luar Indonesia, apalagi ini adalah salah satu yang terbesar.

Terdapat beberapa stand indoor, stand container, dan outdoor. Untuk yang indoor adalah stand untuk studio desain, project-project khusus seperti award dan lain sebagainya, pameran oleh professional, dan brand independen lokal. Penataannya dipisah berdasarkan kategori, yang paling depan adalah arsitektur dan interior, yang diisi beberapa project menarik seperti “Breathing Architecture” yang memamerkan model maket dari beberapa arsitek seperti Toyo Ito, Kengo Kuma, Sou Fujimoto, dan lain-lain. Di stand indoor selanjutnya ada pameran oleh 54 desainer professional dengan masing-masing satu produk yang paling mewakili karakter desain masing-masing.

Di stand selanjutnya, terdapat pameran oleh 100 creators muda yang mereka sebut sebagai Next Generation. Hal ini membuktikan bahwa mereka memberi kesempatan kepada banyak talenta muda berbakat untuk berpameran di ajang sebesar ini, dan kualitasnya sangat mengesankan. Beberapa creators nya terjun langsung untuk menjelaskan karyanya serta berinteraksi melalui karya multimedianya.

Di bagian outdoor, terdapat beberapa container bekas yang didesain sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah booth kecil untuk pameran. Ini adalah salah satu original content dari Tokyo Design Week. Tahun ini di booth container hanya ada 7 perusahaan dan organisasi yang berpameran, salah satu yang menarik adalah Japanese Red Cross Tokyo Metropolitan Blood Center yang membuka booth di ajang desain. Didalam booth mereka terdapat artwork serta beberapa produk yang dijual untuk kampanye pengumpulan darah. Mungkin bisa menjadi contoh bagi organisasi social untuk membuka booth di ajang desain.

Di bagian outdoor yang lain terdapat instalasi-instalasi karya mahasiswa yang sangat interaktif, karena tahun ini tema untuk instalasinya adalah “Interactive Playground”. Dengan total partisipan 56 sekolah desain dari seluruh asia, school exhibition kali ini terasa sangat meriah.

Overall, terlepas dari semua keterbatasannya, Tokyo Design Week 2015 cukup memuaskan, meskipun porsi desain produknya cukup terbatas karena di tahun ini arsitektur dan desain interaksi sangat dominan. Disetiap sudutnya memberi inspirasi, karena banyak hal baru yang dipamerkan disini. Mungkin itulah yang bisa menjadi renungan bahwa pameran desain hendaknya bisa juga memberi inspirasi, tidak hanya demi materi.

Oktober 2015

--

--

ADPII
ADPII
Editor for

Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia Indonesian Alliance of Industrial Designers info@adpii.org www.adpii.org.