Bali Creative Industry Center, atau yang dikenal BCIC mengadakan acara roadshow yang bertajuk “Creative Playground”. Acara diselenggarakan di Selasar Gallery Sunaryo di Bandung dan menampilkan beberapa pembicara, yaitu Musa Widyatmodjo, Ridwan Kamil, Genie Anggita, dan Denny R. Priyatna . Masing — masing pembicara bercerita mengenai pengalamannya masing — masing perihal dunia industri kreatif.
Pembicara pertama, Musa Widyatmodjo : fashion designer, bercerita tentang karirnya di industri fashion tanah air. Beliau mulai bermain di pasar lokal sejak 1991 yang baru memulai membranding playground pertamanya. Kedua, dia melanjutkan di section uniform dengan market share yang lebih besar, yaitu sebagai konsultan utk Garuda, Mandala Airline, bank BNI, Danamon dsb. Musa memperkenalkan kepada cutomernya tentang wawasan dan rule of the game ttg fashion design agar designnya dapat memiliki value yang baik. Dia menjelaskan bahwa untuk satu design corak batik memiliki nilai harga paling murah seratus juta rupiah. Dia membuktikan keb
esaran dan kekayaan indonesia dengan research bersama para pengrajin kain di seluruh dunia, bagaimana mempertahankan kebudayaan kita ini. Dia menjadikan produk fashion indonesia bisa tampil tradisional tapi tetap modern. “Choose your own playground and you have to do it”, utasnya.
Pembicara kedua, Ridwan Kamil yang diwakilkan oleh salah satu bawahannya, bercerita mengenai rencana pembangunan Bandung Creative Center di Laswi. Di tempat ini diharapkan menjadi tempat berkumpulnya komunitas kreatif untuk mengembangkan kreatifitas, mengurus HAKI secara cuma — cuma, dan memperluas jaringan kreatif. Rencana kedepan yaitu menerapkan 10 prinsip kota kreatif versi bandung yang akan disinergikan dengan kota” lainnya.
Pembicara Genie Anggita, perwakilkan dari BCIC menjelaskan tentang visi dan misi dari BCIC itu sendiri.
Pembicara terakhir, Denny R. Priyatna, seorang desainer dengan spesialisasi di rotan. Beliau memperkenalkan karyanya dan menceritakan pengalamannya ketika berkompetisi dengan desainer produk skala asia. (Agmsr)
Oktober 2015
