Lala sakit lagi

Agnes Tri Harjaningrum
Agnes Tri Harjaningrum
2 min readMar 14, 2017

Kemarin, lala nggak masuk sekolah lagi. Sebetulnya sih karena ayah telat bangun gara-gara nyambangi tamu sampe after midnight. Tapi juga karena hidung lala mulai meler dan batuk. Sakit lagi….sakit lagi. Hari ini dia bolos lagi, karena batuknya semakin menjadi. Jam 10 pagi aku antar dia ke huisart, dokter keluarga. Awalnya si dokter cuma tanya ke aku ‘Do you know how many times children get sick every year?” Aku bilang, “I don’t know exactly, 5 time maybe”. He he terus dia ketawa, “You should read a journal, children get sick 12 time a year. Its common in children, viral infection”.”O, ya, it means children can get sick one time a month, but lala, one time a week dok… I’m just worried about her school, she always absent every week”. Baru deh dia agak-agak mikir, bete juga sih tadi karena hampir disuruh pulang begitu saja tanpa dikasih apa-apa. Waktu aku bilang “ She has asma in Indonesia dok, is it possible that her cough happen because her asma, mild asma maybe?” Wah aku bener-bener belagak pasien bodoh aja. Padahal aku tau betul dari buku Tatalaksana terbaru asma, bila ditemukan gejala tunggal hanya batuk persisten saja, tanpa ada gejala klasik asma lain seperti wheezing dan sesak, harus dipertimbangkan adanya suatu hipereaktif jalan nafas (HRB) yang merupakan suatu gejala serangan asma. Therapinya juga sama dengan terapi asma klasik. Buktinya, tiap lala batuk sering gitu, terus aku kasih obatnya Malik mendingan tuh. Aku pinginnya lala dirujuk ke spesialis biar dapat obat kaya Malik juga, biar ga minta punya Malik. Tapi si dokter nggak berpikir ke arah asma, sebel deh.

Si dokter terus meriksa lala, karena dia tidak menemukan suara apapun di paru-paru lala, dia cuma bilang,” that is not asma, there is nothing on her lung”. Hmh sebel deh, iya dok..iya…tapi… aduh tadi aku lupa pula istilah HRB, yang jelas aku pingin lala dirujuk ke spesialis anak. Akhirnya aku tanya lagi, “It could be there is something in her imune system dok..?” Terus dia bilang, biasanya gejalanya more severe kalo ada gangguan sistem imun. Dia cerita “My doughter has system imune disease an get a bone marrow transplantation, but the case is very rare”. Karena aku keukeuh , worrie about her school, akhirnya dia kasih aku surat buat ke laboratorium, buat periksa darah rutin sama CRP. Ya lumayan lah daripada suruh pulang nganggur. Harusnya sih periksa sekarang, tapi kan ayah lagi ke Utrech, jadi paling baru besok deh…

--

--