Menghargai sumber daya lokal

Sebuah ringkas

Iyan Cahyana
Agro | Farming Agent
2 min readOct 9, 2019

--

Salah satu prinsip penting dari pengembangan masyarakat adalah prinsip keswadayaan, yang diturunkan langsung dari prinsip ekologi keberlanjutan (Haque, 200; Harcorut, 1994). Keswadayaan berarti bahwa masyarakat pada hakikatnya bergantung pada sumber daya mereka sendiri, ketimbang bergantung pada sumber daya yang diberikan secara eksternal.

Prinsip swadaya biasanya digunakan oleh negara minoritas. Struktur-struktur yang berbasis masyarakat di negara dunia mayoritas telah jauh dari swadaya. Prinsip-prinsip mendasar yang menyangga pembentukan komunitas didasarkan atas pendekatan-pendekatan yang menekankan penentuan nasib sendiri dan keswadayaan adalah bahwa masyarakat perlu diberdayakan untuk mengelola persoalan yang mereka hadapi sendiri.

Ketergantungan swadaya berguna pada negara minoritas dengan jangka pendek memerlukan biaya besar dalam pengembangan masyarakat (bottom-up) dengan tujuan akhir menjadikan masyarakat yang berswadaya. Hal ini dimulai dengan mengurangi sumber eksternal negara bahkan sampai bisa menghapus sumber daya tersebut. Ada dua alasan, yang pertama ketergantungan sumber daya eksternal terjadi dengan hilangnya biaya otonomi dan kebebasan. Yang kedua yaitu negara berkelanjutan itu tidaklah berkelanjutan pada dirinya sendiri.

Untuk mencapai keswadayaan pekerja dan kelompok masyarakat perlu menciptakan ide-ide kreatif, mengembangkan ketrampilan, keahlian, lahan dan bangunan terhadap sumber daya lokal yang mereka miliki.

Menghargai keterampilan lokal

Cara menghargai keterampilan lokal yaitu dengan terus mengembangkan keterampilan lokal yang ada. Keterampilan lokal dapat dengan mudah hilang karena faktor dari luar yang dianggap lebih bagus. Padahal ketrampilan lokal sering kali lebih memadai karena berdasarkan pada pengalaman lokal. Untuk menghargai ketrampilan lokal, dilakukan dengan cara memberdayakan bukan dengan melemahkannya. Dengan menggunakan keterampilan lokal kita menjadi bisa menghargai masyarakat lokal dan membuat para pekerja masyarakat dan masyarakat saling berkontribusi.

Menghargai proses lokal

Proses yang digunakan dalam pengembangan masyarakat tidak perlu diimpor dari luar, karena mungkin terdapat proses-proses masyarakat lokal yang dimengerti dan diterima dengan baik oleh masyarakat lokal (Mc Owan, 1996). Tentunya ada hal-hal yang menyebabkan pekerja masyarakat tidak menggunakan proses-proses lokal karena menemukan proses-proses non lokal yang dirasa lebih bagus, namun demikian harus memahami dan menghargai proses proses lokal.

Bekerja dalam solidaritas

Seseorang bekerja tanpa solidaritas tidak akan bisa mencapai tujuan meskipun orang tersebut pintar, terpelajar bahkan profesional dan mempunyai kelebihan di banding orang lainnya. Untuk mencapai solidaritas harus mempelajari masyarakat, harus melangkah mundur, mendengarkan, bertanya ketimbang memberi jawaban, mencoba, dan belajar untuk mengerti dan yang tidak kalah pentingnya pekerja masyarakat harus menghargai bahwa masyarakat lebih mengetahui sesuatu mengenai lingkungan masyarakat itu. Untuk mencapai solidaritas dalam bekerja seseorang pekerja masyarakat harus mampu bergabung dengan masyarakat dalam perjuangan mereka, dan bergerak dalam arah yang sama.

Landasan ideologis dan teoretis untuk perubahan dari bawah

Cakupannya yaitu pluralisme, sosialisme demokratis, anarkisme, post-kolonialisme, post-moderisme dan feminisme.

Pluralisme

Pluralisme yaitu mengenal keanekaragaman kepentingan dalam masyarakat dan mengetahui bahwa kekuasaan tidak tertuju pada satu lokasi tetapi didistribusikan pada kelompok kelompok yang berbeda. Seseorang Pluralisme sangat mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan golongan. Seseorang pluralisme yang murni sangat mementingkan kepentingan bersama.

Pluralisme memberi dampak yang bisa dijadikan kerangka yang berguna bagi posisi beberapa dari kearifan konvensional dan rasionalisme ekonomi terhadap konsentrasi kepemilikan media, monopoli modal dan pemerintahan. Hal ini dapat digunakan untuk membela keanekaragaman tanpa harus membela perubahan mendasar orde sosial, ekonomi dan politik.

--

--

Iyan Cahyana
Agro | Farming Agent

“Menulis Untuk Diri Sendiri” | Write for My Self © Praktisi Pertanian Kementerian Pertanian