Wereng Batang Cokelat

Iyan Cahyana
Agro | Farming Agent
2 min readSep 7, 2016

Ingat waktu saya melaksanakan penda,pingan UPSUS PAJALE di Wilayah 4, Provinsi Jawa Timur, Saya sempat bertanya kepada petani tentang Hama apa sih yang paling merugikan petani setempat, dan ternyata kata petani tersebut terdapat 3 jenis hama yang paling merugikan petani daerah tersebut. Diantaranya adalah Wereng Batang Cokelat, Tikus dan Penggerek batang atau Beluk/sundep.Jadi penasaran nih apa sih wereng itu dan seperti apa sampai sangat merugikan petani?

Katanya Dari dulu Hama Wereng Batang Coklat (WBC) menjadi hama yang sangat merugikan bagi banyak petani, namun bukan hal yang sangat sulit utuk saat ini. Pemerintah dan seluruh penyuluh bekerja keras untuk menanggulangi bagaimana hama ini bisa di kendalikan. Ada beberapa faktor penyebab kenapa hama ini bisa datang dengan serempak maupun mendadak, dan kita harus mengetahui dari mulai cara hidupnya sampai ke tahap pemberantasanya.

Hama Wereng Batang Coklat (WBC) memiliki nama ilmiah “Nilaparvata lugens Stal” yang menyerang secara terus menerus pada tanaman padi di Indonesia dan pada awal tahun 1970-an negara kita di kejutkan dengan populasi wereng yang semakin meningkat, tentu pada masa itu mengancam ketahanan pangan kita dan produksi padi semakin menurun. Keadaan serangan WBC yang sangat merisaukan merupan konsekuensi penerapan teknologi maju yang kurang memperhatikan bioekologi hama dalam usaha mengejar sasaran. Varietas unggul yang mempunyai anakan banyak, tumbuh subur dan rimbun, akan menciptakan keadaan iklim mikro yang sangat sesuai untuk perkembangan hama WBC.

Upaya yang bisa kita lakukan di antaranya menanam bibit unggul dengan kelebihan yang di milikinya yaitu memiliki gen tunggal dan tahan terhadap hama WBC, sehingga membuat hama WBC menjadi terseleksi atau menjadi sulit untuh bertahan hidup. Jika anda ingin menanam padi dengan varietas yang biasa, saya sarankan lebih baik menggantinya dengan varietas yang lebih unggul, karen sangat berdampak sekali dengan hasil yang anda proleh. Anda bisa menggunakan system SRI untuk penanaman dan pencegahanya.

Hal yang jarang sekali di ketahui oleh petani yang membudidayakan tanaman padi, mereka melakukan penanaman terus menerus ketika persediaan air sangat banyak, itu sangat bagus untuk produksi, namun tahukah anda !!! dengan kasus di atas hama WBC akan meningkat karena dengan penanaman dengan terus-menerus akan mengakibatkan persedian makanan untuk hama ini semakin banyak dan WBC akan tumbuh pesat, ini sering terjadi dan banyak di lapangan yang mengalami seperti ini.

Penggunaan insektisida dengan dosis dan konsentrasi yang sangat tidak di anjurkan atau bahan aktif yang berlebihan menjadi penyebab utama untuk kemunculan hama ini, waktu dan cara aplikasinya selain tidak efektif ternyata dapat menyebabkan resistensi, resunjersi munculnya hama sekunder dan akibat samping lainnya yang tidak diinginkan Pengalaman dalam menanggulangi hama WBC sejak musim tanam 1974–1975 saat ini, menunjukkan bahwa pengendalian WBC tidak pernah berhasil bila hanya mengandalkan satu cara pengendalian saja. Kita harus menerapkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT), yaitu sistem pengendalian populasi hama dengan menerapkan berbagai pengendalian yang serasi sehingga tidak menimbulkan kerugian ekonomi dan aman terhadap lingkungan.

Bersambung

--

--

Iyan Cahyana
Agro | Farming Agent

“Menulis Untuk Diri Sendiri” | Write for My Self © Praktisi Pertanian Kementerian Pertanian