[Cerita] Pengalaman setahun hidup di Jakarta dari pengangguran sampai sekarang

Aisy Muhammad Rozsidhy
Aisy Rozsidhy
Published in
5 min readApr 12, 2018
Photo by kilarov zaneit on Unsplash

Tidak terasa sudah setahun saya menetap di Jakarta, banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan d Jakarta baik pengalaman yang baik dan pengalaman yang buruk. Artikel ini juga mewakili perasaan saya selama di Jakarta.

Alasan saya sendiri d Jakarta karena desakan keluarga saya untuk berkarir di kota, sebetulnya saya sudah banyak panggilan di Malang baik startup kecil maupun perusahaan pemerintah dan bahkan saya sempat d tawari ngajar juga di SMK saya sendiri, karena saya memang suka mengajar dan berbagi ilmu ke adik tingkat saya.

Namun tidak ada salahnya juga kalau misalkan sukses disana. Dan saya juga berniat baik untuk membahagiakan orang yang saya sayangi, jadi pilihan ini saya ambil, tapi untuk itu saya melewati berbagai rintangan, nah dengan tulisan ini saya harap teman-teman bisa belajar dari pengalaman saya ini :

Langsung hubungan jarak jauh dengan orang-orang tercinta

Relasi saya dengan teman-teman, dosen, junior dan komunitas yang saya bangun dengan teman-teman cukup baik, Terlebih dengan orang-orang yang saya sayangi dan saya cintai.

Berpisah memang berat namun saya juga tidak akan berkembang apabila saya agak egois juga membiarkan diri saya berada di zona nyaman terus. Setidaknya saya perlu menambah koneksi di tempat lain, Untungnya saya melepas kepergian saya dengan ditemani oleh orang yang saya cintai, Jadi saya akan lebih lega nanti ketika melihat dia senang saat saya kembali ke kampung halaman tentu dengan perasaan bahagia karena sudah bisa mencari uang sendiri.

Pertama kali naik pesawat sendirian(lol)

Biasanya saya selalu rombongan kalau naik pesawat, namun kali ini saya harus naik pesawat sendirian ke Jakarta, jujur saja ini jadi pengalaman yang menegangkan karena saya takut ketinggalan pesawat atau salah masuk gerbang pesawat. Why? come on harga tiket pesawat tidak murah bayangkan karena kesalahan sekecil itu kamu membuang-buang uang sebanyak itu dan beli tiket untuk kembali pulang. Untuk memastikan tidak salah saya selalu was-was dengan pengumuman. Nah Sekarang sudah biasa naik pesawat jadinya tidak ada yg perlu di khawatirkan lagi kalau salah gerbang.

Membuang ilmu dan Belajar sesuai dengan keinginan

Setelah lulus dari kuliah gambaran saya sudah mengetahui bahwa dunia kerja itu sangat kejam, bahkan saya masih tidak bisa move on dari kampus karena saya masih ingin belajar, belajar dan belajar sampai tua nanti.

Ini gambaran kerja menurut saya (lol) anggap saya yg dipukulin, Sumber : https://media.giphy.com/media/wotxdZNDOmZvW/giphy.gif

Jadi untuk mengatasi masalah tersebut saya belajar lagi teknologi yang sekiranya dapat membantu perkembangan diri saya dan mengikuti trend kebutuhan sekarang, dan mau tidak mau saya harus belajar lagi dari nol lagi. kebetulan saya lagi minat dengan Javascript dan bermain dengan React native. Jadi ini yang saya siapkan sebelum ke Jakarta dan di Jakarta pun saya juga belajar juga sampe malam demi bisa menguasai hal baru lagi.

Jatuh bangun di tolak berbagai perusahaan

Tidak mudah memang mencari pekerjaan, saya juga mengalami jatuh bangun saat melamar di berbagai perusahaan. Berbagai test masuk dan sekedar menaruh cv juga selalu gagal.

Yolo saja karena memang hidup sekali dan harus nekat cari kerjaan sumber : https://giphy.com/gifs/yolo-SWjCswum5dc0E

Karena latar saya di TI cukup lama jadinya saya percaya diri saja dengan kemampuan saya sekarang ditambah dengan belajar sesuatu yang baru. bahkan saya sering di panggil di start-up besar, entah HRD atau siapa pengelola saya bisa kepanggil terus dan bisa ikut ujian bolak-balik. Namun tetap saja gagal.

Aktif dan Menjadi Volunteers Facebook Developer Circle Jakarta

Saya sangat menyukai komunitas melihat komunitas Facebook Developer Circle yang ada di Malang ini tiba-tiba terbentuk di Jakarta, tentu saja senang. Saya awalnya ikut yang di Malang namun karena pindah ke Jakarta mau tidak mau saya harus ikut kota Jakarta, tentu tidak perlu pikir panjang saya langsung bergabung, sempat tanya teman soal Facebook Developer Circle ini di Jakarta, namun saya diberi link oleh teman saya Ertha. tidak tahu apa saya langsung mengisi form tersebut dan tiba-tiba saya terpilih jadi Volunteers.

Awwww Yesss, sumber : https://media.giphy.com/media/iP8P6sbQTrmMM/giphy.gif

Namun ada perasaan tidak enak karena status saya masih pengangguran saat itu maka saya lebih banyak berniat diam, dan saat meetup pertama saya malah tidak bisa diam, karena kagum dengan latar belakang masing-masing volunteers dan leader. Dan akhirnya saya selalu aktif di kegiatan tersebut dengan harapan apa yang saya lakukan ini menjadi lebih baik buat diri saya dan banyak orang di komunitas ini.

Mendapatkan Pekerjaan pertama

Waktu saat saya melamar di Linkedin, saya melihat lamaran di perusahaan asing di negara tetangga, dengan berdoa dalam hati saya berucap : “Ya Allah, niat hambamu ini baik lho, berikanlah hamba kesempatan untuk bekerja dan menafkahi keluarga saya” kemudia saya klik lamaran tersebut, namun saya juga pesimis, karena di dalam negeri saja saya tidak lolos apalagi luar negeri. Setelah beberapa minggu, saya dipanggil dan harus melakukan test, saya mengabari calon pendamping hidup saya dan meminta tolong kirim bahan belajar dia yang dia gunakan saat kuliah, kesempatan itu saya belajar kemudian mengerjakan test tsb, besoknya ada panggilan interview dari perusahaan tsb di Kota kasablanka. dan karena saya biasa gagal di tahap ini maka saya belajar lagi dan belajar speaking dikit (karena saya tahu pasti interview menggunakan bahasa inggris). Yah tidak ush d jabarkan yang jelas saya interview dan test coding di lembar kertas saya isi sesuai dengan jawaban jujur saya, setelah itu saya keluar dari ruangan dan mampir makan di restoran karena belum makan siang lalu pulang.

besokknya saya mendapatkan kabar baik kalau saya lolos dan masuk sebagai Software Engineer, dan bisa di bilang ini karir pertama saya. Tidak lupa saya mengabarkan ke orang tua saya, keluarga dan calon. Dengan harapan saya bekerja bisa membantu orang tua saya.

Public Speaking di depan banyak orang

Saya akui, diri saya introvert, pemalu kalau beriteraksi dengan orang baru, namun saya tidak ingin menjadi pemalu lagi. dulu saya sering ngisi di acara komunitas riset di kampus saya, namun saya ingin lebih bisa terbiasa dengan banyak orang, dan saya pernah buat status di Facebook kalau saya ingin menjadi pemateri dan dilihat oleh banyak orang sehingga saat acara Facebook Developer Circle saya di tunjuk sebagai introduction Facebook Developer Circle, Acara yang dimaksud adalah acara Facebook dengan tema : “React native Vs Mobile Native”.

Embrace your Dream, sumber : https://media.giphy.com/media/rdArxghxqmkDK/giphy.gif

nah karena tema menarik pastinya banyak orang yang berdatangan di acara ini. Saat saya tampil saya melihat semua peserta yang ada di depan saya, dengan sedikit gugup dan terbata-bata saya akhirnya bisa berbicara di depan peserta sebanyak itu, dan akhirnya ketagihan lagi untuk berbicara lagi di depan banyak orang.

Menambah banyak Link Teman

Dari semua pengalaman pahit, pengalaman pertama yang saya favoritkan adalah menambah teman-teman, baik dari junior, senior atau setara semua saya terima kok karena dari perkenalan dari teman ini wawasan saya juga luas, baik dari segi pengalaman dan ilmu saya belajar banyak dari teman-teman yang ada di jakarta.

eeeh udah kelar ya? iya saya tidak bercerita banyak kok, yang jelas sih saya juga manusia juga harus mengalami pahitnya hidup. Tidak semua dimulai dari sesuatu yang besar, saya juga memulai dari nol semua. Saya harap cerita ini bisa membuat teman-teman sadar kalau semua manusia itu sama, bedanya adalah usaha dari masing-masing pribadi sendiri.

Oke terima kasih semua yang sudah membaca cerita saya ini, next artikel tutorial panjang. lanjutan dari tutorial sebelumnya.

--

--