Pasca Cita-cita: What I Found Out about Happiness(Part 2)
Refleksi Ramadhan Umur 25 Tahun
Berakhirnya doa-doa ambi di umur 25 Tahun dan penemuan kebahagiaan
Ramadhan tahun lalu 2022 berbeda. Anehnya saya tidak doa aneh-aneh. Walau sedari awal bulan mencoba mempersiapkan “doa khusus” tapi tak juga menemukan yang spesial.
Sepuluh hari terakhir, saya doa bertanya dan kuulang-ulang setiap malam. Begini kira-kira kalimatnya,
“Ya Allah, apakah aku akan selalu minta doa-doa naik tangga kehidupan sampai umur 50? Apakah setelah minta revenue 10M, aku akan minta 100M sampai 1000T? Apakah setelah minta ini aku selalu minta itu? Apakah sampai tua Nurist akan doa seperti ini tiap taun? Bukan aku maksud tak bersyukur ya Allah, tapi kayak setelah didapetin tu yaaa B aja ternyata rasanya. Beri aku petunjuk ya Allah”.
T.T
Terhitung dari kecil sampai dewasa saya selalu minta. Dari yang doanya pengen punya baju yang ada kelincinya di kepala sampai doa revenue. Umur 25 tahun, permintaan-permintaan itu berubah jadi pertanyaan.
Dan Tuhan menjawab.
As always.
Lebaran hari keempat, jam zuhur di Masjid Raya Mojosari, setelah sholat, saya random baca Quran. Dan nemu persis ini:
“Diperhiaskan bagi manusia kesukaan kepada barang yang diingini, (yaitu) dari hal perempuan dan anak dan berpikul-pikul emas dan perak, dan kuda kendaraan, dan binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Yang demikian itulah perhiasan hidup di dunia. Namun, di sisi Allah ada (lagi) sebaik tempat kembali” (Surat Ali ‘Imran Ayat 14. Tafsir Al Azhar Jilid 1).
Tuhan sudah bilang ternyata, kalo cetakan manusia ya gitu. Ada 7 kenikmatan. Dan mau semuanya.
Tafsir Al Madinah Al Munawwarah juga menulis bahwa 7 kenikmatan diatas adalah nikmat fana. Nikmat artifisial. Nikmat yang jika diraih, rasanya, “ohhh, gitu”.
Yes. Fana is the keyword. Itu persis yang kurasakan saat sudah tercapai semuanya. Rasanya adalah kombinasi antara flat, nagih, bersyukur, dan lost di waktu yang sama. Semu.
“Kalau adalah bagi anak Adam dua buah lembah dari emas, masihlah dia menginginkan yang ketiga. Tapi tidaklah yang akan memenuhi perut anak Adam selain tanah. Dan, Allah akan memberi taubat kepada yang taubat”.
Ini kata hadist Bukhari dan Muslim.
Jadi ini ternyata muara jawaban dari pertanyaan ketika lebaran, “kerja dimana? kapan kawin? Kapan punya anak? Kapan punya anak lagi? Kapan mati?”.
Ini pula ternyata muara kenapa ada semacam perlombaan diantara kita.
Lomba menjadi 30 under pressure 30. Lomba menjadi 100 bisnis tersukses sedunia. Lomba 5 orang terkaya se-Indonesia. Lomba Putri Indonesia. Lomba anak siapa yang paling pintar dan paling perform. Lomba bayi siapa yang kalo makan bisa abis. Lomba siapa yang kerja di tempat paling mentereng. Lomba karir siapa yang paling moncer. Lomba siapa yang punya mobil. Lomba siapa yang ini dan itu.
Buya Hamka menjelaskan ayat ini dengan sangat cantik.
“Engkau boleh ingat sendiri bahwa segala kekayaan yang kamu kejar-kejar di dunia ini sebagian besar hanyalah perhiasan yang tampak oleh orang luar, tetapi menggelisahkan dirimu sendiri. Berapa banyaknya orang yang tak teratur lagi makan-minumnya, tidak merasai lagi nyenyak tidur karena memikirkan harta benda yang sudah terlalu banyak itu.
Beribu-ribu orang diperbudak oleh harta kekayaannya. Bukan kurang-kurangnya bahwa perhiasan dunia itu menjadi neraka dunia.
Sebab perempuan dalam dunia ini, bagaimanapun setianya, tetapi mereka tetap ada saja cacatnya. Berapa banyaknya juga laki-laki yang disebut orang mata keranjang, yang tidak puas dengan perempuan diperistrinya”.
T.T
Lalu saya bertanya lagi, “Jadi apa ya Allah kebahagiaan yang tidak semu?”
Tuhan menjawab lagi. Persis di ayat setelahnya. Ali Imran 15–18.
Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?”. Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,” (ayat 16).
(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur (ayat 17).
Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa, Maha-bijaksana (ayat 18).
Dibayar kontan. Practically speaking, Kebahagiaan yang hakiki dan tak semu bisa di-achieve melalui 7 action item berikut:
1. Berdoa agar diampuni dosa >> ada 289 ayat Alquran tentang ampun atau +/- 5% dari isi Alquran tentang ampun. Mari besok riset lagi.
2. Sabar
3. Benar
4. Taat
5. Infak harta
6. Mohon ampun di waktu sahur
7. Jadi orang berilmu yang menegakkan keadilan
Buya Hamka menerangkan, “keridhaan dari Allah adalah sebenarnya puncak nikmat surga”. Rabiatul Adawiyah ketika ditanya surga menjawab, “dimanapun aku akan ditempatkan Allah, terserahlah pada Allah, asal satu perkara aku tetap diberinya, yaitu ridha-Nya.
Jadi mau bahagia semu atau tak semu?
Keduanya sama-sama indah. Tak masalah. Buya menulis bahwa, “Allah mengakui bahwa dunia mempunyai perhiasan, dan manusia ditakdirkan punya perhiasan, tetapi Allah memperingatkan jangan lupa akan tujuan karena bimbang melihat perhiasan”.
Di titik ini, Buya melanjutkan ujung kesimpulan: kerja keraslah selalu dan ingat mati selalu. Work hard, play hard, pray harder, & and don’t forget tomorrow you will die. Itu kunci dapat keduanya. Bahagia semu dan tak semu.
“Orang-orang yang begini ialah orang-orang yang sadar akan hidupnya di dunia dan sadar pula akan hidupnya di akhirat. Atas pengakuan ini, cara hidupmu diubah. Tidak lagi semata-mata mengejar perhiasan dunia. Orang tidak berhalangan mencari perhiasan dunia, malahan perhiasan dunia pun bisa menjadi pendorong bertambah dekat dengan Allah”.
Ini karir dan kontribusi Nabi Muhammad pada bangsa dan dunia. Manusia paling sempurna sepanjang sejarah yang super sukses mampus di urusan agama dan sekuler versi Michael Hart.
Ini circle tongkrongannya.
“Alangkah indahnya jika dunia dan agama berkumpul jadi satu, dan alangkah buruknya kafir dan durhaka bergabung dalam diri seseorang” (syair Arab tertulis di Tafsir Al Azhar).
Jadi Inti Tulisan ini Apa?
Untuk yang kosong setelah punya mimpi, mari dikroscek lagi. Bisa jadi sedang terjebak dalam kebahagiaan semu yang tepat tertulis ribuan tahun lalu di kitab suci. Kebahagiaan yang diciptakan Tuhan yang boleh dan sah kita raih, asal sadar bahwa itu hanya aksesoris, bukan yang fundamental.
Untuk Uni, gue sayang lo. Ambil yang menurut lo baik buat lo ambil.
Jika dikalkulasi ulang, komponen hidup yang uncertain itu banyak, dan semuanya ada di kebahagiaan semu. Sementara komponen hidup yang certain selain pajak adalah kematian (Warren Buffett). Maka lazimnya prinsip investasi, baiknya kita jemput yang certain itu lebih pokok, lebih utama, lebih prioritas. Yang certain ada di enam kebahagiaan tertulis, yang hasilnya adalah ketenangan jiwa. Eh dinyana, yang hanya ketenangan jiwa itu 20% rules untuk mencapai 80% nya lainnya yang ada di seluruh kebahagiaan semu. Ahihi.
If you cannot control your emotion, you cannot control your money. If you cannot control your ketenangan jiwa, you cannot control your money. Tetap ada hubungannya sambung-menyambung menjadi satu, itulah Indonesia. Apasih.
Selamat malam, selamat ramadhan semuanya!
Yogyakarta, 29 Maret 2023 ditulis di jam 04.45 dituntaskan di jam 22.41