Catatan Singkat tentang Usability Testing

Ihwan Edi Saputro
Akhirnya
Published in
4 min readApr 29, 2020

Yang baik belum tentu baik, begitupun yang buruk

Source: https://uxstudioteam.com/ux-blog/usability-testing/

Setelah melalui berbagai proses validasi ide, anda dan tim anda hadir dengan sebuah prototype produk yang siap dikembangkan. Anda dan tim yakin jika rancangan produk ini sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat, berikut dengan cara penggunaannya. Tapi, sekadar yakin saja, apakah sudah cukup? Bukankah lebih menenangkan jika keyakinan itu dilandaskan pada data dari penelitian? Tentu, itulah Usability Testing (UT).

UT? Testing apalagi itu?

Dari pengalaman penulis, kita bisa menganggap Usability Testing sebagai sebuah tes yang dilakukan untuk menguji semudah apa user menggunakan produk kita dan apakah produk itu benar-benar menyelesaikan permasalahan mereka. Ingat, sebagus apapun suatu produk, pada akhirnya user lah yang akan menggunakannya, sehingga user akan menentukan apakah mereka menyukai dan mau menggunakan produk kita.

Source: https://www.nngroup.com/articles/usability-testing-101/

Kita harus ingat, semua orang itu pada dasarnya berbeda-beda, tidak bisa kita menganggap mereka memiliki pengetahuan, latar belakang dan tujuan yang sama. Anda tidak bisa menganggap semua orang paham tentang pemrograman sehingga anda selalu memaksa mengobrol seputar pemrograman kepada orang yang memang bukan di bidang IT, dan semacamnya. Begitupun saat membuat produk, kita tidak bisa menganggap semua orang akan mudah menggunakan produk kita. Inilah fungsi utama Usability Testing seperti yang sudah dijelaskan di paragraf sebelumnya.

Menerapkan UT: Studi Kasus Proyek Penulis

Penulis sudah pernah mengambil mata kuliah Sistem Interaksi. Pada mata kuliah tersebut, setelah membuat rancangan aplikasi mobile tentang E-Waste bersama tim, penulis diminta menerapkan Usability Testing terhadap user atau responden, yang sebelumnya sudah menjadi narasumber terkait validasi ide produk. Kurang lebih, beginilah proses yang bisa dilakukan:

Perkenalan dan menyampaikan tujuan UT kepada responden

Ingat, semua orang berbeda-beda. Jangan menganggap semua responden paham apa itu Usability Testing. Lakukan perkenalan terlebih dahulu dan sampaikan tujuan UT kepada mereka, supaya mereka menjadi lebih paham dan dapat mengikuti seluruh alur tes dengan benar.

Siapkan tim

Dibutuhkan sedikitnya 2 orang untuk melakukan UT ini menjadi 2 role yang berbeda, yaitu:

  1. Fasilitator (yang mewawancarai dan membacakan skenario untuk responden)
  2. Note Taker (orang yang mengamati dan mencatat hasil pengamatan responden dalam menggunakan prototype aplikasi serta mencatat pembicaraan antara fasilitator dan responden)

Mengetahui latar belakang responden

Untuk mendukung kualitas data yang diperoleh, kita dapat mewawancarai terkait latar belakang responden, tentunya atas izin mereka. Hal ini untuk mengetahui secara ringkas terkait pengetahuan tentang produk ataupun tujuan responden menggunakannya. Data ini dapat dikelompokkan kembali dan menjadi data yang lebih akurat.

Mengetahui efektivitas jalannya fitur

Inilah tahap utama dari UT. Fitur yang ingin dites tidak terbatas hanya 1, bisa lebih, tapi disarankan jangan terlalu banyak, terutama jika anda melakukan UT ini secara random di tempat umum. Pada mata kuliah Sistem Interaksi, 3 fitur sudah cukup untuk dilakukan.

Misalkan fitur yang ingin dites adalah fitur artikel, berikut tahapannya:

  1. Berikan prototype kepada responden yang menunjukkan halaman Homepage.
  2. Berikan skenario untuk setiap fitur. Misalkan untuk fitur artikel, skenarionya adalah responden adalah pengguna baru aplikasi ini dan penasaran tentang apa itu e-waste khususnya terkait daur ulangnya. Katakan kepada responden kalau di prototype itu terdapat informasi untuk mengetahuinya.
  3. Pastikan untuk tidak langsung menjelaskan nama fitur yang dimaksud.
  4. Catat berapa lama responden melakukan skenario tersebut, hingga menemukan fitur yang dimaksud. Catat juga pengalaman responden menemukan fitur itu, apakah lancar, biasa, atau kesulitan. Selain itu, catat juga alasan mereka memberikan pengalaman itu, misalkan nama fiturnya tidak jelas, dan sebagainya.

Minta feedback dari responden

Cukup sia-sia melakukan UT tanpa adanya feedback. Kita perlu meminta feedback terkait fitur yang diuji ataupun produk secara keseluruhan kepada responden. Apakah fitur/produk itu sudah bagus atau masih perlu diperbaiki? Apakah fitur/produk itu sudah mudah untuk ditemukan dan mudah untuk menyelesaikan problem dari user atau belum? Bagian mana yang baik dan buruk? Semua dikerjakan di tahap ini.

Melakukan evaluasi desain kuantitatif dengan SUS atau UEQ

Ada 2 cara untuk melakukan evaluasi desain kuantitatif, yaitu dengan SUS (System Usability Scale) atau UEQ (User Experience Questionnaire). Dalam proyek ini, penulis menggunakan SUS, dengan panduan mengikuti link ini.

Untuk mempersingkat artikel, inti dari SUS berisi 10 pertanyaan dan aturan scoring terkait pertanyaan-pertanyaan itu. Setelahnya, akan didapat skor yang menentukan apakah produk tersebut sudah bagus atau belum. Skor diberikan oleh responden, dengan menjawab 10 pertanyaan itu. Cek link ini atau lihat bagian referensi untuk info lebih lanjut.

Membuat produk tanpa UT?

Dalam mata kuliah PPL atau Proyek Perangkat Lunak, penulis dan tim tidak melakukan UT. Hal ini karena penelitian tersebut sudah dicover oleh Product Owner, sehingga kami cukup mempresentasikan prototype produk kepada Product Owner. Terkadang, Product Owner sudah melakukan penelitian sendiri terkait produk, dan kita hanya diminta untuk membuat produknya sesuai arahan dan masukan dari Product Owner.

Kesimpulan

Yang baik belum tentu baik, begitupun yang buruk

Dengan adanya feedback dari user/responden, bukankah hal ini akan memberikan rasa tenang dan nyaman untuk membuat produk berdasarkan prototype tersebut? Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa sebagian besar tes ini bersifat subjektif, karena murni berdasarkan pengalaman user. Meski demikian, UT tetap menjadi metode yang sangat baik untuk mengamati bagaimana respon user menggunakan produk yang akan kita buat, dengan data kualitatif dan kuantitatif yang dihasilkannya.

Referensi

--

--