Kontemplasi Kehidupan

Nando Teddy
Aksara Dalam Asa
Published in
11 min readNov 7, 2022

7 Nov 2022
9.41 Central European Time
Copenhagen Denmark

Cerita ini mudah mudahan akan dibaca oleh kalian anak cucuku. Apa yang ayah atau kakekmu tulis ini merupakan sekelumit pandangan hidup hasil dari perjalanan hidup yang semoga dapat menjadi bahan pemikiranmu kelak. Semoga.

Travelling ke Benua Eropa merupakan cita cita saya sejak kecil. Negeri para dongeng yang memiliki sejarah indah dipenuhi arsitektur fantastis. Selain jauh, tentunya harga tiket pesawat yang tidak murah membuat saya sadar betul sepertinya hampir mustahil untuk bisa berpetualang di benua biru tersebut ketika saya masih remaja. Terkadang terbayang di benak kok orang bisa kesana bolak balik, nanti akan kita bahas dibawah mengenai unfair advantage.

Walaupun cukup pesimis, tidak membuat ambisi saya luntur bahkan saya sempat mencatat keinginan saya di dalam sebuah tulisan bahwa kelak suatu saat nanti akan ada masanya saya akan pergi ke sana. Jika dipikir pikir sebenernya pada saat itu saya hanya menuliskan mimpi saya tanpa berfikir apakah bisa atau tidak namun siapa sangka di masa depan ternyata persiapan yang matang dan semesta mendukung akhirnya tiba saatnya menelusuri hiruk pikuk peradaban reinassance yang terkenal epic di benua biru.

Dari hal tersebut saya belajar untuk lebih memahami bagaimana hidup ini bekerja. Apakah kita hanya perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin karena pada saat yang tepat peluang itu akan datang atau kita dapat ciptakan sendiri? Bagi saya dua duanya ternyata tepat karena selain mendukung adanya teori ‘law of attraction” dimana kita sebagai manusia perlu berdoa ditambah harus berusaha untuk memastikan kita pantas menjalani rencana rencana besar dalam hidup.

Sedikit banyak saya ingin berbagi mengenai pandangan saya soal kehidupan yang sedang kita jalani bersama di planet bernama bumi ini. Hasil dari kontemplasi di saat duduk termenung melihat kanal di Copenhagen yang indah sekali. Dengan suhu di luar ruangan tercatat sekitar 9 derajat celcius di musim gugur membuat kalbu terasa dingin.

Jauh dari negara sendiri dan berpetualang ke negara orang jelas secara tidak sengaja merubah mindset tentang apa yang sebenarnya saya cari selama ini.

Ada beberapa pandangan unik yang mungkin saya perlu bagikan karena saya percaya menulis adalah cara satu satunya membuat nama saya tidak hilang dari peradaban manusia kelak, karena di era sekarang orang lebih memilih menjadi youtuber atau tiktoker, tetapi saya berfikir ingin menjadi penulis, menuangkan cerita kehidupan yang nantinya mungkin hal ini kelak akan disadur oleh banyak orang akan jauh lebih bermanfaat.

Mempunyai kesempatan mengelilingi beberapa negara di dunia membuat saya sadar betul arti self conciousness. Perperangan batin hasil dari quarter life crisis membuat saya mengenal diri sendiri dan mengajukan berbagai hipotesa. Sepertinya ada sedikit tafsir yang kurang tepat jika meneliti kehidupan manusia di jaman sekarang. Seperti ada yang aneh, karena kita selalu menuntut dan mengejar lebih dan lebih tapi setelah ditelaah. Sebenarnya buat apa?

Coba tanya diri anda sebenarnya kalau dipikir apa sih yang kita kejar? Uang?
Terlalu trivial dan basic, coba cari yang lain yang mungkin setidaknya bisa lebih bermakna.

Debatable? Yes, kenapa? Karena referensi kita terhadap kehidupan terlalu minim. Disekitar lingkungan kita, kebanyakan orang seperti ngoyo, selalu mengejar dan balapan hal hal seperti kesuksesan material contohnya. Punya rumah besar, banyak mobil, harta kalau bisa beli helikopter bila perlu. Tetapi setelah sekian lama berjalan dan berkeliling melihat peradaban budaya dan bagaimana kehidupan di negara lain saya bersyukur ternyata ada mindset lain yang tidak selalu membahas soal materialistik, tapi lebih bermakna jika diisi dengan kumpulan kumpulan pengalaman tak terlupakan dan hidup yang cukup tidak harus mewah.

Minum kopi ditengah sejuknya kota swedia, memancing ikan di tepi danau, mengambil foto di tengah kanal menuju norwegia atau membaca buku di taman merupakan kegiatan warga lokal di scandinavia. Mereka menikmati hidup tanpa harus bersifat material setiap saat. They enjoying the moment dan tidak harus sukses dulu baru bisa melakukan hal tersebut. Apa karena faktor lingkungan yang berbeda? Eropa terkenal dengan iklim yang sangat extreme tetapi manusianya kok berbeda dari negara tropis?

Jadi saya agak kurang paham kalau kita sebagai manusia harus bekerja 24/7 atau 996, apakah hidup ini tidak ada yang lain selain makan cari uang dan tidur?

Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga HIDUP. Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga BEKERJA.” - Buya Hamka

Apakah orang scandinavia juga mempunyai masalah yang sama? Mereka juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi sekali lagi ga “Ngejer". Ternyata mental mereka agak sedikit berbeda karena sudah terbentuk dari peradaban epic jaman dulu. Dimana terdapat konsep yang dikenal sebagai Hygge.

The Oxford English Dictionary describes hygge as “the quality of being warm and comfortable that gives a feeling of happiness. The best way I can describe it is an outlook on life that focuses on simple pleasures and taking the time to cultivate more of them in your life.7 Aug 2022

Ga harus ke eropa ternyata buat bisa “Hygge" atau bahagia dengan melakukan hal hal lain selain kerja kerja kerja. Mereka memprioritaskan kedamaian dalam diri serta selalu seimbang dengan pekerjaan sehingga kehidupan mereka dinamis. Selain rejeki bisa dicari namun akan tetap memiliki hidup bermakna punya waktu bersama keluarga dan lingkungan mereka mengakomodir itu.

Dari situ saya merasakan bahwa mau dimanapun anda berada selama anda bisa mencari kedamaian dalam diri. Itu sudah lebih dari cukup

Jadi sepertinya kita harus banyak bersyukur dan damailah dengan keadaan apapun yang terjadi, agar kita diberikan kehidupan dan berkat baik oleh semesta. Mencari kedamaian diri ala “Hygge" menjembatani dan memberikan ruang untuk mengisi kehidupan yang seimbang dan harmonis.

Lama duduk termenung di sebelah nyhavn (baca:nihown) membuat saya sadar ternyata kedamaian diri itu adalah prioritas utama. Anda boleh memiliki apapun dan mengejar apapun di dunia ini tidak ada yang melarang, tetapi jika tidak damai seharian gelisah sepertinya ada yang kurang tepat. Anda tidak harus ke eropa untuk bisa belajar damai dengan diri sendiri,karena pada dasarnya belajar untuk tidak mempunyai rasa khawatir dan berfikir untuk saat ini menurut saya bisa dilatih, karena pada hakikatnya tanpa kedamaian diri, banyak sekali variable baik yang akan dikorbankan seperti makna kehidupan, kesehatan, tidur nyenyak, sampai rasa ikhlas.

Khawatir akan masa lalu yang tidak akan bisa diubah lagi(sudah lewat)
Atau khawatir akan masa depan yang belum tentu terjadi membuat hidup seperti dikejar bayangan tapi tidak bisa bergerak karena beresiko

Gelisah mengenai cicilan rumah saya belum lunas
atau bagaimana bisnis saya besok ada pembeli tidak. Anak saya buat pr belum, dan tiba tiba dihadapkan masalah bertubi tubi. Masih sempet buat cari kedamaian?

Coba sekali kali google soal belajar hidup di momen saat ini, liat bagaimana para filsuf yunani membedah masalah kehidupan yang notabene fana ini. Mereka itu sudah membahas masalah ini ribuan tahun lalu. Kita yang baru dilahirkan abad ini hanya sebutir debu bagi konsep kehidupan yang mereka bedah dan telaah. Satu konsep yang menarik untuk dijadikan sandaran adalah stoic (dikotomi of kontrol) dimana hidup ini dipisahkan antara yang bisa kita kontrol atau tidak. Terkadang kitanya sendiri sebagai manusia yang suka menyusahkan diri sendiri dengan menambahkan banyak elemen yang tidak bisa kita kontrol sehingga ujungnya kita jauh dari kata damai. Mulailah membedah dan memilah apa saja yang bisa saya kontrol dan tidak? Dan turunkan ekspektasi ke titik minimum agar mengurangi kecemasan dan kekecewaan,semakin tinggi harapan anda terhadap entitas luar(orang lain, negara, teman) semakin kecewa anda jika tidak mampu dipenuhi mereka atau bahasa lainnya maksain baju anda untuk dipakai ke orang lain.

Orang bisa berargumen atau tidak sependapat dengan saya. Seperti contoh kita harus tunggu kaya atau sukses dulu baru bisa travelling atau ya kamu enak masih single, saya sudah berkeluarga anak 3 gimana coba. Saya berpendapat sebaliknya karena travelling adalah hal yang anda bisa kontrol dan rencanakan. Dan tentunya tidak harus “mahal" jika anda tau batasannya. Ukur kapasitas diri dulu sebelum memutuskan hal hal tersier seperti travelling. Kenapa disarankan travelling ketika masih muda

Selagi kaki dan tangan masih kuat serta gigi masih sehat mengunyah dan mencicipi kuliner yang ada didunia ini dan jika memiliki kesempatan untuk travel..pergi

Jangan tunggu nanti saja nanti pas udah berkeluarga

mungkin kalau anda memiliki kesempatan itu, kebanyakan orang yang saya kenal disekitar saya tidak ada waktu terlalu sibuk.

Kabar tidak enaknya waktu ini berjalan, kita ini menuju keabadian bro semakin hari umur berkurang.

Hidup ini singkat bro tidak panjang panjang amat.
Liat aja pandemic begitu datang semua keimbas..masih berani bilang nanti ? Rencanakan dan lakukan

Jika ada kesempatan dan sesuai
Pergi travelling tidak harus mahal menguras kantong.
Cari yang dekat kota juga udah cukup
Minimal pikiran terbuka dan belajar mengenal diri karena dengan travelling anda akan mendapatkan momen kontemplasi dan perenungan yang dalam akan arti kehidupan

Travel ga murah? Ga harus ke eropa dulu, coba yang dekat seperti mengunjungi desa di provinsi yang sama,jalan jalan ke provinsi lain atau lebih layak diperjuangkan lagi carilah pekerjaan atau bisnis yang berkaitan dengan travel sehingga tidak ada batasan ruang dan waktu.

Karena bagi saya pribadi travel akan membuka mindset, mendamaikan pikiran, bisa jadi ajang kontemplasi (ini yang saya tulis hari ini di dalam kereta menuju kobenhavn) dan memperluas makna kehidupan. Travel bagi saya merupakan investasi paling abadi biar kita tidak jadi katak dalam tempurung. Melihat dunia dari sudut pandang lain. Melatih empati hingga mampu mencicipi peradaban yang mungkin kamu tidak pernah bayangkan sebelumnya atau mungkin ga akan pernah kamu lihat jika tidak kamu rencanakan. Jangan tunggu tua. Sekarang !

Nah soal timeline kehidupan dan unfair advantage, kita itu timelinenya beda

Kehidupan yang saat ini anda rasakan dan alami tentunya tidak bisa di bandingkan dengan apa yang saya alami atau sebaliknya. Misalkan, Kehidupan anda yang mungkin sudah diatas langit ada baiknya semakin humble tidak perlu sampai menjustifikasi orang lain bahwa dia tidak punya apa apa ya udah orang ini ga mungkin sukses ato berhasil. Big no? Gunakan kehidupan anda untuk membantu orang lain dan bermanfaat bagi sesama.

Sebaliknya jika anda saat ini belum mempunyai apa apa masih berkutat sama masalah masalah basic kehidupan, semua masih abu abu hidup penuh dengan cobaan ya jangan rendah diri. Perjuangkan hidupmu jangan gampang menyerah dengan keadaan, buktikkan ke semua orang kalau kamu bisa. Hidup ini keras kabar baiknya hidup ini anda pilotnya kabar ga enaknya cuaca bukan anda yang menentukan. Jadi berusaha dan berdoa dan berproses.

Kawan setidaknya ada orang yang berproses dan berusaha mati-matian di balik layar di satu sisi ada orang yang ga perlu kerja semua sudah tersedia. Life is unfair u know? So if you didnt know the story behind the person, banyak banyak baca dan travelling biar bisa lebih berempati sama kehidupan di sekitar kita.

Dulu pada saat masih remaja saya sempat merasa pesimis menjalani hidup seperti pressure cooker dan merasa envy ketika melihat orang orang kok enak sekali punya mobil, rumah sendiri, nikah dengan gampang seolah olah uang bukan masalah dan beban, sekolah internasional yang biayanya standard umr kota saya hingga travelling kemana mana. Tapi semakin kesini semakin sadar tentang unfair advantage,kita dilahirkan berbeda dengan privilege dan timeline berbeda karena hidup ini memang ga adil, jadi terima saja kenyataan tersebut karena ternyata semua itu ada maknanya dan mulai saat itu saya lebih fokus ke pengembangan diri ketimbang mengeluh dengan keadaan yang tidak bisa saya kontrol. Sekarang jika ditanya saya malah lebih bersyukur dikasih kehidupan yang keras lebih awal dari orang lain sehingga lebih bersyukur lagi melihat berkat yang tuhan berikan selama ini.

Salah satu pembawa acara tv di amerika berkata standard kesuksesan mu itu bukan diukur sama orang lain tetapi sama “keadaan awal kamu disaat kamu START kehidupan ini" lihat kebelakang sejauh mana progress diri jauh lebih elegan daripada membandingkan sama orang lain. Yang ada kecewa dan tidak pernah bersyukur.

I work my ass off with a lot struggle,tear and blood ya karena keadaan yang sangat sulit. I have no choice other than work hard and advancing myself. I really dont like when people say “you are so lucky" like no!

I work really hard and refuse to give up despite all the shit throw at me

Thats why i decide to wrote this article untuk menjadi bahan pengingat bahwa intisari yang saya dapatkan dalam perjuangan kehidupan ini tentang kedamaian diri, karena setelah damai dengan diri barulah bisa berfikir jernih dan berjuang dengan lebih baik sehingga tidak gampang nyerah. Bergerak maju ke arah yang tepat namun lambat jauh lebih baik daripada cepat tapi nyasar atau tidak bergerak sama sekali. Jadi pastikan dirimu better satu persen setiap harinya dibandingkan kemarin.

Sekali kali coba tanya struggle dan perjuangan saya di kolom komentar karena as you know kita tidak akan pernah post sad bad moment in instagram we purposely show only the good side, so be wise.

Ingat, Kita tidak sedang berlomba, ada yang nikah dulu, sukses dulu,meninggalkan dunia ini duluan punya bisnis dulu ato keliling dunia dulu..ya tidak akan jadi masalah karena timeline kita dan starting point kita beda. Hanya tujuan kita ujungnya mungkin sama yaitu keabadian.

Selama kamu tidak membandingkan kehidupan anda saat ini sama orang lain siapa pun itu, kamu ga bakalan stress ato iri, tidak suka atau marah sama tuhan, kok hidup ini tidak adil? toh ternyata pada hakikatnya kita memiliki dunia yang berbeda dan perjalanan hidup yang totally different dan kabar buruknya hidup tidak adil bro ddari awal.

Kalo hidup ini merupakan perlombaan apalagi dari nol starting pointnya.
Saya mungkin sudah menang sejak lama di level internasional . Kenyataannya? we can see too many unfair advantage that people have ,our starting point beda. Jelas saya belum ada apa apanya. Life is unfair for everyone or even from first time we born here in this lovely planet. Jadi ga tepat sama sekali kalo bandingin hidupku dan hidupmu. Beda dari awal dan jelas ga apple to apple.

Kata BILL GATES: jangan membandingkan dirimu dengan siapapun didunia ini, Karena ketika kamu melakukannya, Kamu sedang menghina dirimu sendiri remember that!

Jadi fokus sama diri sendiri dulu saja, saling menghargai dan share ilmu biar kita semua naik kualitas hidupnya seperti orang orang eropa yang life nya udah jauh far away from us. Tapi tetap saling menghargai dan menghormati perjalanan hidup masing masing sehingga kita semua bisa menjadi komunitas beradab dan happy dengan kehidupan.

Karena hidup ini unfair dari sananya

Ada yang punya privilege sekolah international.
Ada yang sudah punya rumah di usia 20(wtf)

Ada yang sudah meninggal di usia muda
Ada yang sudah nikah di usia 25
Ada yang punya anak di usia 23
Ada yang s2 di luar negeri
Ada yang nikah muda dan cerai
Ada yang ga perlu kerja hidup dari bunga deposito
Ada yang ditinggal suami
Ada yang harus jagain orang tuanya karena sakit
Ada yang sudah keliling dunia sebelum usia 30
Ada yang menang lomba level internasional
Ada yang hanya dibekali semangat dipundak dan tulang yang kuat untuk kehidupan yang ga mudah
Ada yang bisa beli mobil even sebelum tau cari uang gimana?

See
Hidup ini sekali lagi TIDAK ADIL bro
Semakin dibaca semakin nyesek
Jadi solusinya gimana? pesen saya satu
Lakukan yang terbaik yang didepan mata
Ga perlu iri dengan apa yang orang lain lakukan atau capai,toh timezone dan timeline kita berbeda dengan mereka.

Percaya deh cari kedamaian dibanding mengejar materialistik jauh lebih worth it. Define your kedamaian,hidup ini soal pengalaman,kalau tidak percaya nanti ada waktunya anda akan percaya apa yang saya katakan.
Sering sering travel biar wawasan kebuka
Kamu tidak akan tahu tuhan membawamu kemana

So dont underestimate any people ok. Be humble and positive
Saya tidak perlu like anda di instagram saya.

Tapi saya lebih berharap semoga artikel ini
Bisa memotivasi anda untuk mencari kedamaian diri dan bermanfaat bagi sekian banyak manusia yang mungkin kelak akan membaca tulisan ini
Agar hidup ini lebih indah.

Salam!

--

--