Kacamata Plus

Usia tak dapat lagi dikelabui.

Ivan Lanin
Aksaranara
2 min readJan 4, 2024

--

Ilustrasi: Saúl Venegas/Unsplash

Kata orang, penurunan kemampuan mata dan perubahan warna rambut menjadi putih dipengaruhi faktor genetik. Almarhum ayah saya baru harus memakai kacamata plus saat menjelang pensiun. Uban pun mulai menghiasi kepala beliau sekitar waktu itu. Saya pikir, usia saya ketika harus mulai memakai kacamata plus dan tak dapat menampik uban akan sama dengan beliau.

Namun, beberapa hari ini saya harus selalu memakai kacamata plus saat bekerja dengan laptop. Satu atau dua helai uban pun sudah menyeruak. Tanda-tanda penuaan itu lebih dahulu menghampiri saya dibandingkan dengan ayah saya.

Oh, ya. Kacamata termasuk dalam segelintir kata majemuk yang ditulis serangkai. Nasibnya sama dengan, misalnya, beasiswa dan segitiga, tetapi berbeda dengan kerja sama dan terima kasih. Saya pernah menulis uraian alasan mengapa ada perlakuan berbeda itu pada tulisan ini:

Sebenarnya, saya sudah merasa perlu memakai kacamata plus pada pertengahan 2020. Jarak ponsel dan mata saat itu kian jauh. Entah ada masalah apa di antara mereka. Namun, ketika itu pandemi masih melanda sehingga saya sulit pergi ke optik. Saya baru bisa memeriksakan diri ke optik menjelang akhir 2020. Menurut hasil pemeriksaan, mata saya tidak minus atau silindris, tetapi plus 1,5. Hari itu saya membeli kacamata plus pertama saya.

Kacamata Pertama

Antara 2021–2023, saya berusaha membatasi penggunaan kacamata plus. Saya tidak mau manja. Saya masih dapat membaca ponsel tanpa harus menjauhkan mata dari layar dan tanpa harus memperbesar ukuran huruf. Saya juga masih dapat membaca tulisan di layar laptop. Untuk membaca buku pun, saya hanya terpaksa menggunakan kacamata ketika sedang lelah. Saya masih berhasil mengelabui usia.

Keberuntungan saya berakhir 2024 ini. Sekarang, saya harus terbiasa merasakan kacamata bertengger pada puncak hidung dan gagang kacamata menempel pada pelipis. Saya juga harus membiasakan diri untuk membawa kacamata ke mana-mana. Bertambah pula barang yang tidak boleh tertinggal. Padahal, saya pelupa.

Tingkatkan keterampilan bahasa Anda melalui kelas Narabahasa. Kunjungi juga toko daring kami di Tokopedia untuk memperoleh buku dan berbagai produk kebahasaan yang menarik.

--

--

Ivan Lanin
Aksaranara

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari