Kisah Romantis yang Manis dan Tragis

Sri Astuti Maulida
Aksaranara
Published in
2 min readAug 8, 2024
Sumber: Pinterest

Film One Day merupakan film adaptasi dari novel karya David Nicholls yang tayang pada 2011. One Day adalah film kedua bagi saya melihat akting Anne Hathaway. Orang-orang bilang beliau awet muda. Benar saja, betapa takjubnya saya ketika melihat Anne Hathaway pada film the Idea of You yang tayang pada tahun ini. Artinya dalam jangka waktu 2011–2024, wajah Anne Hathaway tetap seperti usia 20-an.

Kembali pada film One Day, film ini mengisahkan tentang Emma dan Dexter. Keduanya bertemu ketika lulus kuliah dan mulai menjalin hubungan percintaan. Emma di London sebagai guru, sedangkan Dexter di Paris sebagai presenter. Dexter selalu meremehkan hubungan mereka. Begitu juga kehidupan mereka yang berbanding terbalik. Dalam film, Emma digambarkan sebagai seorang yang sederhana, pintar, dan suka menulis, sedangkan Dexter seorang yang gemar “bermain-main” dengan banyak perempuan dan pergaulan yang sangat bebas. Mereka akhirnya memutuskan untuk menjadi sahabat.

Dalam status persahabatan ini, Emma tetap mencintai Dexter apa adanya. Namun, Emma juga berusaha menggantikan peran Dexter oleh seorang lelaki bernama Ian. Hubungan mereka benar-benar palsu. Saya kasihan dengan Ian yang sudah tulus, tetapi tetap Dexter yang ada di hati Emma.

Dexter mulai memakai kokain ketika ibunya meninggal dan ia dikeluarkan dari pekerjaannya. Emma datang untuk membantunya. Akhirnya, mereka bertemu pada sebuah acara. Emma menyadari Dexter sudah terlalu jauh hingga ia benar-benar muak dan meninggalkan Dexter dalam tangisnya. Bagus Emma!

Seperti itu terus hubungan mereka. Setelah pertemuan, pasti perpisahan dengan berbagai konflik. Bagian yang saya kira kebahagiaan akhir, ternyata belum. Hati saya dibuat terkoyak-koyak.

Sebenarnya, hati saya berbunga-bunga melihat dua pasangan ini. Emma cantik sekali! begitu juga Dexter yang tampan. Namun, sifat Dexter membuat saya menggelengkan kepala. Saya mulai mengerti, sepertinya Dexter memang dalam fase bermain-main dan baru mencintai Emma setelah rentetan peristiwa. Cinta datang terlambat.

Saya juga menyukai akting keduanya yang sangat gemas. Konflik cerita naik turun yang membuat penonton seperti menaiki roller coaster. Apabila membutuhkan referensi film bergenre romantis, saya menyarankan film One Day. Manis, tragis, dan menguras emosi adalah gambaran keseluruhan film ini.

Penulis: Sri Astuti Maulida

Penyunting: Dita Sabariah

--

--