Move to Heaven: Bekerja dengan Sepenuh Hati

mels_me
Aksaranara
Published in
2 min readJul 14, 2024

--

Tahun lalu saya secara tidak sengaja menemukan drama Korea Move to Heaven yang dirilis pada tahun 2021 oleh Netflix. Awalnya saya enggan menonton, tetapi entah kenapa saya coba mencari testimoni drama ini. Benar saja, dalam waktu dua hari, akhirnya saya menonton maraton karena tidak bisa menyetop semua serialnya yang mengharukan. Menonton film ini membuat saya berpikir, apakah pekerjaan yang saya geluti saat ini sudah dijalankan dengan sepenuh hati atau belum.

Film ini mengangkat kisah Han Geu-ru (Tang Jun Sang), seorang pria muda dengan sindrom Asperger yang bekerja sebagai pembersih rumah setelah kematian ayahnya. Bersama dengan pamannya, Cho Sang-gu (Lee Je-hoon), Geu-ru menjalankan bisnis Move to Heaven. Mereka membersihkan rumah orang-orang yang meninggal dan menyusun barang-barang pribadi yang ditinggalkan untuk keluarga yang ditinggalkan.

Pekerjaan mereka bukan hanya sekadar membersihkan, melainkan juga mengungkap kisah-kisah hidup dan kenangan yang terkubur di balik barang-barang yang ditinggalkan. Dalam prosesnya, Geu-ru dan Sang-gu belajar tentang kehidupan klien mereka, pembelajaran sering kali menyentuh masalah yang sulit dan kompleks, seperti kehilangan, trauma, dan perjuangan pribadi. Mereka juga menemukan kedamaian dan pengertian dalam prosesnya, serta membangun hubungan yang kuat dengan orang-orang yang mereka layani.

Ketika menonton film ini, pikiran saya selalu bercabang dua. Pekerjaan membersihkan rumah orang meninggal? Siapa yang terpikir untuk melakukan itu?Mungkin di Indonesia profesi ini tidak diperlukan karena kehidupan masyarakat Indonesia yang selalu bahu-membahu pada saat ada kematian. Namun, di Korea Selatan, profesi ini bisa muncul karena kehidupan mereka yang sangat individualis.

Pekerjaan ini mungkin bisa dianggap sebelah mata oleh orang. Pekerjaan ini bukan pekerjaan bergengsi yang bisa dibanggakan. Namun, ketulusan dan kepekaan yang dipertontonkan Geu-ru akhirnya bisa tertularkan kepada Sang-gu. Melalui kejadian yang dialami, akhirnya Geu-ru dan Sang-gi dapat melakukan pekerjaan secara sukarela dan sepenuh hati untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah di balik kematian klien. Bersama-sama, mereka membawa penghiburan dan pengertian kepada keluarga yang ditinggalkan, serta memberikan pesan tentang pentingnya menghargai setiap momen dalam kehidupan.

Mungkin tidak semua pekerjaan adalah pekerjaan yang diimpikan. Namun, apabila kita benar-benar kerjakan dengan sepenuh hati dan berhasil menemukan titik tanya, mengapa kita hadir untuk mengerjakan hal tersebut? Saat itulah kita akan benar-benar bisa menyelesaikan pekerjaan yang bisa berdampak hebat bagi orang-orang di sekeliling kita.

Jadi, meskipun menghadirkan cerita-cerita yang menyedihkan, Move to Heaven juga memberikan harapan dan inspirasi bagi saya pribadi.

--

--