Ulasan
Pembunuh yang Menyelamatkan Pembunuh
#622: Ulasan film “Knox Goes Away”
Sudah lama saya tidak menonton film di pesawat. Maskapai bertarif rendah (low-cost carrier/LCC) dan waktu terbang yang pendek membuat hiburan ini sering tidak tersedia pada penerbangan saya. Kalaupun tersedia, film yang ditawarkan sudah pernah ditonton atau tidak menarik. Keberadaan layanan video sesuai permintaan (video-on-demand/VOD), seperti Netflix dan Disney+ Hotstar, membuat hiburan dalam pesawat (in-flight entertainment/IFE) kini tidak lagi terlalu menarik.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Ketika pulang dari Ambon pekan lalu, dengan malas-malasan saya menelusuri katalog film yang disediakan maskapai yang bernama sama dengan lambang negara kita. Waktu terbang Ambon–Jakarta 3,5 jam sehingga cukup waktu untuk menonton film. Ada dua film yang menarik perhatian saya: Knox Goes Away (2023) dan Crazy, Stupid, Love (2011). Film pertama belum pernah saya tonton, sedangkan film kedua sudah, tetapi belum tuntas. Saya ingin mengulas film pertama.
Knox Goes Away dibintangi dua orang yang pernah berperan sebagai adiwara (superhero): Michael Keaton sebagai Batman dan James Marsden sebagai Cyclops, anggota X-Men. Film ini bercerita tentang seorang pembunuh bayaran, yang sedang mengalami sejenis…