Siasat sang Penjahit

#524: Ulasan film The Outfit

Ivan Lanin
Aksaranara
3 min readJun 1, 2024

--

Leonard Burling sang Penjahit

“Di mata awam, setelan hanya terdiri atas dua bagian: jas dan celana panjang. Namun, dua bagian yang tampak menyatu itu terbuat dari empat bahan: katun, sutra, mohair, dan wol. Keempat bahan itu dipotong menjadi 38 bagian terpisah. Proses untuk mengukur, membentuk, dan menyatukan bagian-bagian itu memerlukan tidak kurang dari 228 langkah.”

Chicago, 1956. Pagi suram bersalju. Seorang lelaki tua dengan jaket tebal, syal hangat, dan topi fedora berjalan memasuki toko dengan etalase kaca di depannya yang berisi dua maneken setengah badan yang mengenakan jas. Di pintu tertulis: “L. Burling. Bespoke. Appointment recommended.”

Pintu terbuka, bel kecil bergerincing. Narasi pada pembuka tulisan ini mengiringi lelaki itu memasuki toko. Saya langsung menebak bahwa suara itu ialah suaranya. Denting piano, gesekan biola, dan dentuman bas terbit perlahan mengiringi kelanjutan narasi penjelasan pembuatan setelan dan ritual penyiapan toko pagi itu.

Lelaki yang membuka film The Outfit (2022) itu adalah Leonard Burling, penjahit baju pria asal Inggris pemilik toko jahit kustom (bespoke) di Kota Berangin (Windy City) Chicago pada 1950-an. Ia mempekerjakan resepsionis perempuan Mable Shaun. Daerah tempat usaha Leonard dikuasai gangster Irlandia pimpinan Roy Boyle yang berseteru dengan gangster Prancis pimpinan Violet LaFontaine. Gerombolan Boyle menaruh kotak pos di toko Leonard sebagai tempat penyetoran “uang panas”.

Cuplikan (Trailer) Film The Outfit

Leonard digambarkan sebagai lelaki yang perlente, tenang, dan santun—mungkin sedikit lugu dan penakut. Dia menjalankan pekerjaannya dengan ketekunan dan dedikasi tinggi. Dia menyebut dirinya “cutter” dan tidak sudi disebut “tailor”. Saya baru tahu bahwa ada perbedaan kasta antara kedua istilah itu: derajat cutter dianggap lebih tinggi daripada tailor. Kata tailor dengan arti ‘penjahit’ belum ada di KBBI meski sering kita lihat di berbagai tempat.

Richie (anak Roy) dan Francis (orang kepercayaan Roy) berkunjung tiap hari untuk membuka kotak pos di toko Leonard. Pagi itu, mereka menemukan kiriman rekaman FBI tentang detail operasi mereka dari The Outfit, organisasi kriminal besar Chicago yang didirikan Al Capone. Richie menduga ada pengkhianat (the rat) dalam organisasi mereka karena LaFontaine tampaknya selalu mengetahui rencana mereka. Rekaman itu merupakan bukti berharga.

Setelah itu, cerita bergulir dengan cepat dan tegang. Leonard tertidur di meja kerjanya. Ia terbangun karena Mable dan Richie—yang ternyata berpacaran—masuk ke toko untuk mengambil barang Mable yang tertinggal. Richie mengantar Mable pulang hanya untuk kembali lagi ke toko dengan luka tembakan di perutnya. Masa lalu dan sifat asli Leonard pelan-pelan terungkap melalui dialog. Protagonis ini ternyata tidak selugu yang kita kira. Diakah sang pengkhianat?

Keseluruhan drama dalam film ini berlangsung dalam waktu hanya 24 jam—dari pagi hingga pagi lagi. Lokasinya hanya di toko jahit Leonard yang terdiri atas tiga ruangan. Pemeran yang muncul hanya sembilan: Leonard, Mable, Richie, Francis, Roy, Violet, satu pengawal Roy, dan dua pengawal Violet. Namun, alur ceritanya mengejutkan dan akting para pemerannya mengesankan. Saya tidak kuasa mengalihkan mata saya dari layar Netflix sepanjang film ini.

Tepukan 👏🏻 dan komentar 💬 pembaca membuat penulis merasa berarti dan bersemangat. Terima kasih. 🙏🏻

Tingkatkan keterampilan berbahasa dengan mengikuti kelas Narabahasa. Kunjungi juga toko daring kami di Tokopedia untuk memperoleh buku dan berbagai produk kebahasaan yang menarik.

--

--

Ivan Lanin
Aksaranara

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari