Computer Network : Subnetting
Table of Content
· A. Definisi Subnetting
· B. Fungsi Subnetting
∘ Efisiensi Penggunaan Alamat IP
∘ Manajemen Lalu Lintas
· C. Komponen-Komponen Subnetting
∘ Network Address
∘ Subnet Mask
∘ Broadcast Address
∘ Host Addresses
· D. Langkah-Langkah Subnetting
∘ Tentukan Jumlah Subnet yang Dibutuhkan
∘ Hitung Jumlah Host yang Dibutuhkan per Subnet
∘ Tentukan Subnet Mask
∘ Hitung Rentang Alamat IP untuk Setiap Subnet
· E. Contoh Subnetting
∘ Gedung C (30 host)
∘ Gedung A (20 host)
∘ Gedung B (10 host)
· F. Pentingnya Subnetting
Hai! Mari kita bahas sedikit tentang Internet Protocol address sebelum masuk materi subnetting. Jadi, IP address sebenarnya seperti nomor kontak di dunia maya. Ini memungkinkan perangkat dalam suatu jaringan untuk “berbicara” dengan perangkat lain di jaringan yang berbeda. Jadi, bayangkan saja ini seperti memiliki nomor telepon atau alamat pos, tetapi untuk dunia online.
Beberapa istilah dasar yang perlu kamu tahu:
- Bit: Satu digit, bisa 1 atau 0.
- Byte: Kumpulan 8 bit.
- Octet: Selalu terdiri dari 8 bit, mirip dengan byte.
- Network Address: Ini seperti alamat khusus yang digunakan dalam mengirimkan informasi ke jaringan lainnya.
- Broadcast Address: Digunakan oleh perangkat untuk mengirim informasi ke semua perangkat dalam satu jaringan. Jadi, bisa dibilang ini seperti pengumuman untuk semua orang di “tempat tinggal” online.
Selanjutnya kita masuk ke beberapa kelas IP yang kita perlu pahami.
Kelas-Kelas IP Address:
Kelas A
Contoh: 10.0.0.1
Penjelasan: Bayangkan kelas A seperti “area besar” di dunia maya. Jadi, jika kamu memiliki nomor seperti 10.x.x.x, itu seperti memiliki sebuah wilayah besar untuk ditempati.
- Range: 10.0.0.0 hingga 10.255.255.255
- Bit: Dimulai dengan bit pertama 0
- Byte: Terdiri dari 8 bit (10.0.0.1 = 8 bit, 8 bit, 8 bit, 8 bit)
- Octet: Selalu terdiri dari 8 bit
- Network Address: Misalnya, 10.0.0.0 akan menjadi alamat yang digunakan untuk merutekan paket ke wilayah tersebut.
- Broadcast Address: Misalnya, 10.255.255.255 akan digunakan untuk mengirim informasi ke semua perangkat dalam wilayah tersebut.
Kelas B
Contoh: 172.16.0.1
Penjelasan: Kelas B lebih mirip dengan “kota” di dunia online. Jadi, jika nomor IP-mu dimulai dengan 172.16.x.x, itu seperti memiliki satu kota dalam wilayah besar tadi.
- Range: 172.16.0.0 hingga 172.31.255.255
- Bit: Dimulai dengan dua bit pertama 10
- Byte: Terdiri dari 8 bit (172.16.0.1 = 8 bit, 8 bit, 8 bit, 8 bit)
- Octet: Selalu terdiri dari 8 bit
- Network Address: Misalnya, 172.16.0.0 akan digunakan untuk merutekan paket ke “kota” tersebut.
- Broadcast Address: Misalnya, 172.31.255.255 akan digunakan untuk mengirim informasi ke semua perangkat dalam “kota” tersebut.
Kelas C
Contoh: 192.168.0.1
Penjelasan: Kelas C adalah seperti “lingkungan” di dunia maya. Jadi, jika nomor IP-mu dimulai dengan 192.168.x.x, itu seperti tinggal di suatu lingkungan kecil dalam kota tersebut.
- Range: 192.168.0.0 hingga 192.168.255.255
- Bit: Dimulai dengan tiga bit pertama 110
- Byte: Terdiri dari 8 bit (192.168.0.1 = 8 bit, 8 bit, 8 bit, 8 bit)
- Octet: Selalu terdiri dari 8 bit
- Network Address: Misalnya, 192.168.0.0 akan digunakan untuk merutekan paket ke “lingkungan” tersebut.
- Broadcast Address: Misalnya, 192.168.255.255 akan digunakan untuk mengirim informasi ke semua perangkat dalam “lingkungan” tersebut.
A. Definisi Subnetting
- Subnetting adalah proses membagi-bagi jaringan IP menjadi sub-jaringan yang lebih kecil.
- Digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan alamat IP dan meningkatkan keamanan serta manajemen jaringa
B. Fungsi Subnetting
Efisiensi Penggunaan Alamat IP
- Menghindari pemborosan alamat IP yang dapat terjadi jika jaringan menggunakan satu subnet besar.
Manajemen Lalu Lintas
- Meminimalkan lalu lintas di antara subnet, meningkatkan kinerja dan mengelola lalu lintas secara lebih efektif.
C. Komponen-Komponen Subnetting
Network Address
- Alamat jaringan utama yang dibagi-bagi menjadi sub-jaringan.
Subnet Mask
- Menentukan seberapa besar blok alamat IP yang dialokasikan untuk subnet.
Broadcast Address
- Alamat yang digunakan untuk mengirim pesan ke semua perangkat dalam suatu subnet.
Host Addresses
- Alamat yang dialokasikan untuk perangkat dalam suatu subnet.
D. Langkah-Langkah Subnetting
Tentukan Jumlah Subnet yang Dibutuhkan
- Berdasarkan kebutuhan dan perkiraan pertumbuhan jaringan.
Hitung Jumlah Host yang Dibutuhkan per Subnet
- Pastikan jumlah host mencukupi untuk kebutuhan masing-masing subnet.
Tentukan Subnet Mask
- Pilih subnet mask yang sesuai berdasarkan jumlah subnet dan host yang dibutuhkan.
Hitung Rentang Alamat IP untuk Setiap Subnet
- Sesuaikan alamat IP berdasarkan subnet mask yang telah ditentukan.
E. Contoh Subnetting
Pada perusahaan AMCC, terdapat 3 gedung dengan kebutuhan host sebagai berikut:
1). 20 host (gedung A)
2). 10 host (gedung B)
3). 30 host (gedung C)
Disediakan dengan jaringan 172.68.22.1/24, buatlah urutan IP sesuai jumlah kebutuhan
Disini kita akan menggunakan metode VLSM (Variable Length Subnet Mask atau “Subnet Mask dengan Panjang Variabel) yaitu teknik subnetting yang memungkinkan kita menggunakan lebih dari satu ukuran subnet mask dalam jaringan yang sama.
Penyelesaian:
Urutkan dari kebutuhan host terbanyak
gedung C = 30
gedung A = 20
gedung B = 10
Jadi, yang kita operasikan terlebih dahulu yaitu dari kebutuhan host terbanyak seperti diatas
Gedung C (30 host)
Menentukan prefix berdasarkan banyaknya host
Prefix (P)
/32 — /27 = 5
P = 2⁵ = 32 host
Subnet Mask
256 — P
256 — 32 = 224
Jadi untuk subnet masknya 255.255.255.224
Network (N)
Kelas C yang dioperasikan depannya saja, jadi angka dibelakang koma dihiraukan
Oktet ke-4 / P = 0,…*P = N
1 / 32 = 0,035 * 32 = 0
Jadi untuk networknya 172.68.22.0
Broadcast (B)
N + P — 1
0 + 32–1 = 31
Jadi untuk broadcastnya 172.68.22.31
Host (H)
N + 1 — — — — B -1
0+1 — — — — 31–1
1 — — — — 30
Jadi 172.68.22.1 — — — —172.68.22.30 untuk ip yang digunakan oleh perangkat yang terhubung pada gedung C
Gedung A (20 host)
Prefix (P)
/32 — /27 = 5
P = 2⁵ = 32
Subnet Mask
256 — P
256–32 = 224
jadi subnet masknya255.255.255.224
Network (N)
Oktet ke-4 / P = 0,… * P = N
32 / 32 = 1 * 32 = 32
jadi networknya 172.68.22.32
Broadcast (B)
N + P — 1
32 + 32–1 = 63
jadi broadcastnya 172.68.22.63
Host
N + 1 — — B — 1
32 + 1 — — 63–1
33 — — 62
jadi Host 172.68.22.33 — — 172.68.22.62
Gedung B (10 host)
Prefix (P)
/32 — /28 = 4
P = 2⁴ = 16
Subnet Mask
256 — P
256–16 = 240
jadi subnet masknya 255.255.255.240
Network (N)
Oktet ke-4 / P = 0,… * P = N
64 / 16 = 4 * 16= 64
jadi networknya 172.68.22.128
Broadcast (B)
N + P — 1
64 + 16–1 = 79
jadi broadcastnya 172.68.22.79
Host
N + 1 — — B — 1
64 + 1 — — 79–1
65 — — 78
jadi Host 172.68.22.65 — — 172.68.22.78
F. Pentingnya Subnetting
Keamanan
- Meminimalkan risiko terhadap serangan jaringan.
Manajemen Lalu Lintas
- Meningkatkan efisiensi dan kinerja jaringan.
Ketersediaan Alamat IP
- Mengoptimalkan penggunaan alamat IP yang terbatas.
Referensi :