Database dan PhpMyAdmin
1. BASIS DATA (DATABASE)
Database atau basis data merupakan sebuah wadah untuk menyimpan data yang saling berhubungan dan diorganisir secara bersama. Bahasa yang umum digunakan dalam pengelolaan database adalah SQL (Structured Query Language).
Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengolah basis data cukup banyak, tetapi pada pembahasan kali ini akan menggunakan MySQL. MySQL dipilih karena cukup mudah dipelajari dan bersifat opensource, serta mendukung banyak platform sistem operasi. Selain itu, MySQL juga memiliki dukungan komunitas yang banyak.
2. PHPMYADMIN
PhpMyAdmin merupakan perangkat lunak yang ditulis dalam bahasa pemrograman php untuk menangani administrasi MySQL. Dengan menggunakan phpmyadmin, anda dapat membuat database, membuat tabel, menginsert, menghapus dan mengupdate data dengan GUI sehingga terasa lebih mudah, tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secara manual.
Primary Key
Merupakan kunci utama dari sebuah tabel yang menunjukkan bahwa field tersebut menjadi tiap record memiliki identitas unik yang membedakan satu dengan lainnya. Primary key akan berguna ketika menampilkan record hasil pencarian (searching), pengurutan (sorting), dan berbagai operasi query lainnya
Foreign Key
Merupakan field pada sebuah tabel yang berfungsi sebagai kunci tamu dari tabel yang lain. Foreign key sangat berguna ketika bekerja dengan banyak tabel dan tabel tersebut memiliki relasi satu sama lain
3. KONFIGURASI KONEKSI DATABASE
MySQLi atau MySQL Improved merupakan komponen yang digunakan untuk mengakses atau berkomunikasi dengan database MySQL melalui PHP. Dengan menggunakan MySQLi, sebagai programmer PHP Anda dapat mengakses seluruh fasilitas terbaru yang ada pada MySQL versi 4.1 atau yang lebih baru.
Koneksi PHP dan MySQLi
Bentuk koneksi dengan menggunakan mysqli adalah sebagai berikut.
mysqli_connect(“hostname”,”user”,”password”,”database_name”);
Menampilkan Data
Setelah melakukan koneksi terhadap basis data yang akan dioperasikan, selanjutnya kita bisa memulai untuk melakukan manipulasi terhadap data yang terkandung dalam basis data tersebut. Agar proses “migrasi” dari mysql ke mysqli tidak terlalu menyusahkan, PHP memberikan 2 alternatif cara penulisan mysqli.
1. Procedural Style, cara ini mirip dengan extention mysql. Kita dapat menggunakan fungsi-fungsi untuk mengakses database MySQL.
a. mysqli_query()
Digunakan untuk melakukan eksekusi perintah SQL untuk memanipulasi database yang berhasil dilakukan koneksinya.
b. mysqli_fetch_array()
Digunakan untuk melakukan pemrosesan hasil query yang dilakukan dengan perintah mysqli_query(), dan memasukkannya ke dalam array asosiatif, array numeris atau keduanya.
c. mysqli_fetch_assoc()
Fungsi ini hampir sama dengan fungsi mysqli_fetch_array(), hanya saja array yang dihasilkan hanya array asosiatif.
d. mysqli_fetch_row()
Fungsi ini hampir sama dengan fungsi mysqli_fetch_array(), hanya saja array yang dihasilkan hanya array numeris.
e. mysqli_num_rows()
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah record yang ada pada database.
2. Object-Oriented Style, cara ini lebih dekat dengan aturan penulisan pemrograman berorientasi object.
Kedua jenis style ini menggunakan nama fungsi dan method yang kurang lebih sama. Sebagai contoh, pada procedural style mysqli terdapat fungsi mysqli_query() , sedangkan dalam Object oriented style dapat menggunakan method $mysqli->query() .
Praktikum Membangun Database
Misalnya, kita akan membuat basis data untuk menyimpan data mahasiswa dan peminjaman buku di perpustakaan.
- Buka browser, lalu ketikkan di Address Bar http://localhost/phpmyadmin/ . Akan muncul tampilan seperti gambar di bawah
2. Perhatikan kolom sisi kiri layar,
Pilih “Insert” pada menu bagian atas, lalu akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.
Praktikum Konfigurasi Koneksi Database
Pertama-tama, buatlah satu folder khusus di dalam htdocs bernama “perpustakaan”, lalu buat lagi folder di dalamnya bernama “admin”. Nantinya folder admin akan digunakan untuk menyimpan seluruh file PHP database yang dibuat.
Setelah itu, jangan lupa untuk aktifkan XAMPP agar hasil pemrograman dapat langsung diperiksa untuk memastikan tidak ada error dalam konfigurasi.
1. Buat file berekstensi .php lalu simpan di dalam folder admin dengan nama config.php dengan skrip sebagai berikut.
2. Coba untuk menampilkan satu data dari database dengan menuliskan skrip seperti di bawah ini.
Keterangan:
- Fungsi include bertugas untuk memasukkan file config.php ke dalam file username.php. Tugasnya membuat koneksi ke server database.
- Query “ SELECT * from mahasiswa ” disimpan di dalam variabel $sql. Kemudian dijalankan dengan perintah mysqli_query($config,$sql) yang disimpan di dalam variabel $query.
- Hasil query yang tersimpan di variabel $row adalah data mentah yang akan diolah dengan fungsi mysqli_fetch_assoc($query) yang berguna untuk mengolah data mentah tersebut ke dalam bentuk array. Selanjutnya disimpan di dalam variabel $row.
- Selanjutnya adalah perintah untuk menampilkan data. Variabel $query disimpan dalam bentuk array kemudian menampilkan dalam bentuk kedua array $query yang ditampilkan merupakan kolom yang sebelumnya didefinisikan pada query (nim, nama, alamat, no_hp), sehingga untuk menampilkan kita perlu menyebut array dengan indeks assosiatifnya.
Sekian dulu perjumpaan dalam tulisan kali ini. Lekas bersua di artikel berikutnya!