Komponen dasar LED, LCD, Button, dan Buzzer

Yogadwisusena
Amikom Computer Club
5 min readJan 12, 2023

Hardware Software

Assalamu’alaikum… Untuk penggunaan komponen dasar di sini menggunakan LED, LCD 16x2, Button, dan Buzzer.

LED:

Seperti praktikum sebelumnya, LED salah satu komponen dasar yang kita gunakan untuk mengintegrasikan dengan komponen yang lainnya.

Untuk pembedaan dari kaki nya, yang kaki panjang itu adalah vcc (+) , sedangkan yang pendek adalah GND (-)

LCD 16x2:

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama.Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah:

— Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.

— Mempunyai 192 karakter tersimpan.

— Terdapat karakter generator terprogram.

— Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.

— Dilengkapi dengan back light.

LCD 16x2 dibedakan menjadi 2 jenis, ada yang menggunakan i2c dan ada yang tidak.

LCD 16x2 tanpa menggunakan I2C:

Untuk yang tidak menggunakan modul I2C ini ada banyak pin yang perlu dihubungkan dengan microcontroller. Untuk sambungan pinnya seperti ini:

  • Pin1 (Ground / Source Pin): Ini adalah pin tampilan GND, digunakan untuk menghubungkan terminal GND unit mikrokontroler atau sumber daya.
  • Pin2 (VCC / Source Pin): Ini adalah pin catu tegangan pada layar, digunakan untuk menghubungkan pin catu daya dari sumber listrik.
  • Pin3 (V0 / VEE / Control Pin): Pin ini mengatur perbedaan tampilan, yang digunakan untuk menghubungkan POT yang dapat diubah yang dapat memasok 0 hingga 5V.
  • Pin4 (RS / Register Select / Control Pin): Pin ini berganti-ganti antara perintah atau data register, digunakan untuk menghubungkan pin unit mikrokontroler dan mendapatkan 0 atau 1 (0 = mode data, dan 1 = mode perintah).
  • Pin5 (RW / Pin Baca / Tulis / Kontrol): Pin ini mengaktifkan tampilan di antara operasi baca atau tulis, dan terhubung ke pin unit mikrokontroler untuk mendapatkan 0 atau 1 (0 = Operasi Tulis, dan 1 = Operasi Baca).
  • Pin 6 (E / Mengaktifkan / Mengontrol Pin): Pin ini harus dipegang tinggi untuk menjalankan proses Baca / Tulis, dan terhubung ke unit mikrokontroler & terus-menerus dipegang tinggi.
  • Pin 7–14 (Pin Data / DB0 sampai DB7): Pin ini digunakan untuk mengirim data ke layar. Pin ini terhubung dalam mode dua-kawat seperti mode 4-kawat dan mode 8-kawat. Dalam mode 4-kawat, hanya empat pin yang terhubung ke unit mikrokontroler seperti 0 hingga 3, sedangkan dalam mode 8-kawat, 8-pin terhubung ke unit mikrokontroler seperti 0 hingga 7.
  • Pin15 (+ve pin LED): Pin ini terhubung ke +5V
  • Pin 16 (-ve pin LED): Pin ini terhubung ke GND.

— LCD 16x2 dengan I2C:

Nah, di sini ada tambahan modul I2C, kelebihannya adalah kita tidak perlu menghubungkan banyak kabel ke microcontroller, cukup dengan 4 pin saja bisa langsung terhubung ke microcontroller

Untuk pin nya, seperti ini:

GND: dihubungkan ke Ground

VCC: dihubungkan ke 5V

SDA: dihubungkan ke pin analog 4 (A4)

SCL: dihubungkan ke pin analog 5 (A5)

Untuk scriptnya seperti ini:

#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

void setup() {
lcd.begin();
}

void loop(){
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("TEST LCD i2C");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("KelasRobot.com");
}

— Button

Push button adalah satu komponen elektronika yang dapat memutus dan mengalirkan arus listrik dalam suatu rangkaian project Arduino.

Dimana pemutusan dan pengaliran ini terjadi karena prinsip pengalihan dari satu konduktor ke konduktor lain. Caranya dengan pengoperasian langsung secara manual oleh pengguna.

FUNGSI BUTTON APA NIH?

Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, bahwa fungsi push button adalah untuk memutus dan menyambungkan arus listrik.

Biasanya push button ini digunakan untuk memicu jalannya suatu perangkat output seperti relay, buzzer, LED, maupun yang lainnya.

“Terus kak, guna nya kaki-kaki di push button apa ya?”

oke deh langsung jawab aja ya,, kaki-kaki pada push button memiliki tujuan masing-masing untuk menyambungkan ke pin pada arduino (lebih sering menyambungkan ke pin Digital (Data) dan GND (Ground)).

Misal kaki atas di sebelah kiri untuk menghubungkan ke pin Digital, sedangkan kaki bawah di sebelah kanan untuk menghubungkan ke pin GND.

Untuk rangkaiannya dan scriptnya seperti ini:

#define BUTTON_PIN 4

void setup()

{

Serial.begin(9600);

pinMode(BUTTON_PIN, INPUT_PULLUP);

}

void loop()

{

byte buttonState = digitalRead(BUTTON_PIN);

if (buttonState == LOW) {

Serial.println(“Button is pressed”);

}

else {

Serial.println(“Button is not pressed”);

}

delay(100);

}

— Buzzer

Buzzer Arduino adalah salah satu komponen yang biasa dipadukan dalam rangkaian elektronik. Apabila kamu pernah mendengar ada bunyi beep-beep pada perangkat elektronik, maka itu adalah suara buzzer.

Penggunaan buzzer biasanya ditemukan pada meteran listrik yang menggunakan pulsa, oven, sepeda motor, jam alarm, bel rumah, suara input keypad, bel sepeda, dan sebagainya.

Namun untuk buzzer yang digunakan pada Arduino bukanlah jenis yang sembarangan. Buzzer pada Arduino haruslah memiliki tegangan 5 volt ke bawah.

Tetapi apabila ingin menggunakan buzzer yang tegangannya lebih dari 5 volt, maka kamu butuh penguat tegangan seperti transistor 2n2222.

Untuk rangkaiannya seperti ini:

Dan untuk scriptnya:

const int buzzerPin = 9;

void setup(){

pinMode(buzzerPin, OUTPUT);

}

void loop(){

analogWrite(buzzerPin, 127);

delay(500);

analogWrite(buzzerPin,0);

delay(500);

}

Jadi, untuk sekedar teorinya seperti di atas tadi… Terimakasih. wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

--

--