Mempercayai Diri Sendiri

Mozaze Sanora Putra
Mozaze Sanora
Published in
3 min readJan 30, 2021

Hai..! Sekali lagi terimakasih karena telah klik postingan terbaru yang sudah aku buat. Apalagi kalau kamu sampai berkenan untuk membacanya. Oiya, bagaimana aktifitasmu selama sepekan belakangan? Apakah baik? Semoga selalu baik ya..!

Hari ini aku ingin bercerita, mungkin topiknya seputar: mempercayai diri sendiri. Maafkan jika di pertengahan cerita nanti ternyata alur ceritanya tidak sesuai topik ya. Aku sedang berusaha untuk membuat tulisan yang lebih baik lagi. Oke, mari kita mulai.

Aku akan langsung membawamu pada sebuah cerita. Beberapa tahun lalu, saat aku baru menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi aku dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa, aku yang sekarang bukanlah anak-anak lagi. Mungkin kita semua setelah lulus dari perguruan tinggi akan langsung memikirkan banyak hal seperti: apa yang akan aku lakukan setelah ini, apa yang akan ku kerjakan setelah ini, mampukah aku hidup dengan kemampuan dan pengalaman ku dan banyak pertanyaan-pertanyaan lain di kepala kita.

Disaat begitu banyaknya pertanyaan seputar langkah kehidupan yang harus segera di putuskan oleh seorang fresh graduate ada satu masalah lagi yang muncul. Masalah yang mungkin seharusnya tidak terlalu di jadikan masalah bagi orang lain yang punya kesadaran. Tapi, tidak untuk ku. Masalah itu adalah pencapaian teman-teman kita atau orang lain.

Mungkin kalian bertanya: kenapa itu bisa menjadi sebuah masalah untuk mu? Akan ku jelaskan. Sebagai manusia, mungkin aku adalah tipe manusia yang kompetitif. Ya, aku tidak bisa melihat diriku tertinggal. Aku selalu ingin berada di posisi yang sama dengan mereka — berada pada pencapaian yang sama. Lalu kemudian, apa yang terjadi pada orang komptetif yang pengangguran sebagai seorang lulusan baru dari sebuah universitas yang sedang berbaring sambil melihat pencapaian yang di lakukan oleh teman-temannya.

Tentu hal itu menjadi masalah untuk ku, dengan kondisiku yang tidak tahu apa yang harus aku lakukan setelah lulus. Juga ditambah lagi dengan pencapaian-pencapaian yang sudah di dapatkan teman-teman ku membuat ku merasa sangat kecewa. Beruntungnya kekecewaan ini yang membawaku untuk berani mengambil keputusan dan mempercayai diri sendiri.

Aku mulai mengambil keputusan, aku ingin mendirikan sebuah perusahaan teknologi. Dimana kami semua yang ada di dalamnya dapat menjadi teman baik dan mengerti satu sama lain. Tentunya jalan yang aku lewati tidak semulus itu. Aku masih harus meyakinkan diriku bahwa aku mampu, terlebih lagi aku harus meyakinkan orang-orang yang akan ku ajak untuk masuk ke tim ku dan membangun mimpi kita bersama-sama.

Bisa saja, cerita yang kamu baca diatas adalah cerita yang biasa saja. Tidak ada yang perlu di perhatikan. Tapi, izinkan aku memberikan poinnya kepadamu. Poin nya adalah, kita butuh waktu.

Ya.. Kita butuh waktu untuk mempercayai diri kita. Kita butuh waktu untuk sadar dengan potensi yang kita miliki. Sama seperti yang aku ceritakan diatas. Bahwa aku membutuhkan waktu, aku membutuhkan jarak dengan masalah-masalah yang hadir di kehidupan ku lalu kemudian mengambil keputusan dan mempercayai kemampuan yang aku miliki.

Tapi mungkin bisa saja kamu memiliki cara yang berbeda dalam menemukan kepercayaan diri. Intinya adalah, tidak masalah untuk kamu yang sedang berada pada posisi tidak mempercayai kemampuan atau dirimu sendiri. Kamu hanya butuh waktu untuk mempercayai dirimu dan kemampuanmu. Cobalah untuk berjarak dengan masalah yang hadir di kehidupanmu, lihat kebelakang. Apa saja yang sudah kamu punya dan sudah kamu kumpulkan selama ini. Bisa jadi itu sebuah pengalaman, sebuah ilmu, sebuah jalinan pertemanan yang bisa membuat mu menyadari potensimu dan menemukan kepercayaan dirimu.

Cukup panjang ternyata, tapi semoga kamu berkenan untuk membaca cerita yang aku tulis disini. Semoga kamu selalu menemukan kesempatan untuk dapat menyadari kemampuan dan mempercayai diri mu sendiri. Kalau kamu sedang terpuruk saat ini, sedang berada pada kondisi yang tidak mempercayai dirimu sendiri. Ketahuilah bahwa hal tersebut tidak masalah, kamu hanya perlu berjarak dengan masalah yg kamu miliki dan lihat kembali kebelakang.

Semoga kamu suka dengan tulisan yang sudah aku buat. Terimakasih.

--

--