10+ Strategi FOMO Marketing Yang Harus Anda Coba!

Akrram
Arkatama
Published in
6 min readMay 31, 2023

Tren yang mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan pengguna media sosial, Fear of Missing Out (FOMO), kini semakin populer dalam dunia pemasaran. Tidak hanya di kalangan milenial, FOMO telah menyebar ke berbagai kalangan usia dan menjadi fenomena sosial yang merangsang keinginan untuk mengikuti tren terbaru dan menjadi bagian dari suatu kelompok atau komunitas.

Dalam era digital yang semakin maju, FOMO menjadi strategi marketing yang efektif untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari FOMO dan cara mengaplikasikannya dalam pemasaran. Buat lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini ya!

Apa itu Fomo

Fear of Missing Out atau FOMO adalah perasaan takut atau cemas akan ketinggalan suatu peristiwa atau pengalaman yang dianggap penting atau menarik oleh seseorang. Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2004 oleh seorang penulis bernama Dan Herman dan sejak saat itu menjadi tren yang semakin populer, terutama di dunia digital dan media sosial. FOMO mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang sebenarnya tidak direncanakan sebelumnya, seperti membeli produk atau jasa hanya karena takut kehilangan kesempatan tersebut.

Pengaruh FOMO sendiri sangat besar terhadap perilaku konsumen, terutama dalam konteks pemasaran. Konsumen seringkali merasa takut ketinggalan diskon atau penawaran terbatas sehingga memutuskan untuk membeli produk atau jasa yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. FOMO juga mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih merek atau produk tertentu, terutama jika produk tersebut dikaitkan dengan status atau citra yang diinginkan oleh konsumen.

Maka dari itu FOMO menjadi sangat penting dalam pemasaran karena dapat memicu tindakan konsumen yang lebih cepat dan impulsif. Anda dapat memanfaatkan FOMO dalam berbagai cara, seperti memberikan penawaran khusus atau diskon terbatas, menampilkan jumlah pengguna atau pembeli produk pada website, atau membatasi ketersediaan produk dan lain lain. Dalam strategi pemasaran yang baik, FOMO dapat membantu membangun rasa urgensi dan memotivasi konsumen untuk segera melakukan tindakan.

Strategi Fomo yang Efektif

Menerapkan strategi scarcity

Dalam strategi ini, Anda dapat membatasi jumlah produk atau waktu penawaran yang diberikan sehingga membuat konsumen merasa harus segera bertindak sebelum kesempatan tersebut hilang. Dengan memperlihatkan kebutuhan pasar dan keunikannya, Anda dapat menciptakan rasa eksklusivitas yang membuat konsumen merasa perlu memiliki produk tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa batasan yang diberikan harus realistis dan tidak menimbulkan rasa kecewa pada konsumen.

Memberikan diskon dengan waktu terbatas

Hal ini dapat membangkitkan rasa urgensi dan kebutuhan konsumen untuk segera membeli produk sebelum kesempatan diskon berakhir. Diskon yang diberikan juga harus cukup signifikan dan menarik perhatian konsumen agar lebih efektif dalam membangun FOMO. Selain itu, cara penyampaian informasi diskon juga dapat mempengaruhi keberhasilan strategi ini, seperti membagikan informasi melalui media sosial atau email marketing dengan penekanan pada waktu yang terbatas.

Memanfaatkan taktik “Fear of Losing Out” (FLOO)

Strategi FLOO (Fear of Losing Out) merupakan salah satu taktik yang efektif dalam menerapkan FOMO marketing. Dengan memanfaatkan perasaan takut kehilangan kesempatan atau pengalaman yang diinginkan, Anda dapat membangun eksklusivitas dan meningkatkan daya tarik produk atau layanannya.

Cara untuk menerapkan strategi FLOO adalah dengan menghadirkan promo eksklusif yang hanya tersedia untuk orang tertentu atau memberikan keuntungan tambahan bagi konsumen yang segera membeli produk atau layanan. Hal ini akan membuat konsumen merasa harus segera bertindak agar tidak kehilangan peluang tersebut.

Membangun rasa kompetitif antara konsumen

Strategi FOMO yang efektif berikutnya adalah dengan membangun rasa kompetitif antara konsumen. Dalam hal ini, Anda dapat membandingkan jumlah pembeli atau pengguna dengan yang lainnya, sehingga akan memacu konsumen untuk bersaing dan melakukan tindakan pembelian. Selain itu, bisnis juga dapat memberikan hadiah atau penghargaan kepada konsumen yang paling aktif atau terbanyak dalam melakukan pembelian atau penggunaan produk, sehingga semakin memotivasi konsumen untuk melakukan tindakan tersebut.

Menerapkan keterlibatan pengguna

Dalam strategi ini, konsumen akan dilibatkan dalam pembuatan produk atau pengambilan keputusan, sehingga mereka merasa terlibat dan ingin membeli produk tersebut. Misalnya dengan mengadakan polling atau survei di media sosial, atau memberikan opsi kustomisasi pada produk yang ditawarkan. Dengan cara ini, konsumen merasa memiliki ikatan emosional yang kuat terhadap produk atau merek, sehingga lebih tertarik dan siap membeli produk tersebut.

Menunjukkan Bahwa Produk Sedang Dibutuhkan Banyak Orang

Dengan menampilkan bahwa banyak orang telah membeli produk tersebut, maka calon pembeli akan merasa tertarik dan merasa harus memiliki produk tersebut sebelum kehabisan. Cara ini juga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen pada produk tersebut dan menciptakan rasa sosial bahwa mereka membeli produk yang diinginkan banyak orang. Oleh karena itu, taktik ini dapat menjadi strategi pemasaran yang efektif dalam meningkatkan penjualan dan kepercayaan konsumen pada produk atau layanan.

Menampilkan Jumlah Pengguna atau Pembeli Produk

Menggunakan strategi ini akan membuat konsumen merasa bahwa produk Anda telah menjadi pilihan yang populer dan diinginkan banyak orang. Dengan mengetahui bahwa produk tersebut sudah digunakan atau dibeli oleh banyak orang, konsumen akan merasa tertarik untuk mencoba produk tersebut juga, karena merasa bahwa produk tersebut memiliki kredibilitas dan banyak yang mempercayainya.

Memberikan Batasan Waktu Pesanan

Dengan memberikan batasan waktu, konsumen akan merasa tertekan untuk segera membeli produk atau layanan sebelum kesempatan tersebut hilang. Sebagai contoh, sebuah restoran dapat memberikan promo makan siang dengan batasan waktu hanya 1 jam, atau toko online memberikan diskon untuk pembelian dalam waktu 24 jam. Hal ini akan memicu perasaan FOMO pada konsumen dan mendorong mereka untuk segera membeli produk atau layanan sebelum waktu berakhir.

Menampilkan Testimoni Pelanggan

Menampilkan testimoni pelanggan yang puas adalah strategi FOMO yang efektif dalam mempengaruhi pembelian konsumen. Testimoni tersebut bisa berupa review, rating, atau testimonial yang diberikan oleh pelanggan yang telah menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan.

Testimoni pelanggan bisa menunjukkan keandalan dan kualitas produk, sehingga membuat calon pembeli lebih yakin untuk membeli. Selain itu, testimoni pelanggan juga bisa menimbulkan rasa tertarik dan takut kehilangan kesempatan untuk merasakan kepuasan yang sama dengan pelanggan lainnya.

Membuat Produk Eksklusif

Dengan membuat produk yang hanya tersedia untuk sebagian kecil orang, konsumen yang tertarik akan merasa istimewa dan menjadi lebih tertarik untuk membeli produk tersebut sebelum kehabisan. Produk eksklusif juga dapat memberikan kesan bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang lebih tinggi atau nilai yang lebih besar daripada produk lainnya, sehingga dapat meningkatkan nilai dari produk tersebut.

Namun, perlu diingat bahwa produk eksklusif harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyingkirkan konsumen yang merasa tidak mendapatkan kesempatan untuk membeli produk tersebut.

Berikan gratis ongkir dengan batas waktu

Saat konsumen melihat ada kesempatan untuk mendapatkan gratis ongkir dengan batas waktu tertentu, mereka akan merasa harus segera membeli produk tersebut sebelum kesempatan gratis ongkir habis. Hal ini membuat konsumen merasa mendapatkan nilai tambah dan merasa senang karena bisa menghemat biaya pengiriman.

Contoh Kampanye FOMO yang Sukses

Kampanye FOMO (Fear of Missing Out) telah terbukti menjadi strategi pemasaran yang sangat efektif dalam menarik perhatian konsumen. Berikut ini adalah beberapa contoh kampanye FOMO yang sukses dan dapat menjadi inspirasi bagi bisnis Anda.

Contoh penerapan FOMO

Pelatihan Digital Marketing AMD Academy

AMD Academy menggunakan dua strategi FOMO yang efektif dalam promosi mereka. Strategi pertama adalah memberikan batasan waktu pesanan. Dalam flyer yang diberikan, batas waktu pendaftaran ditonjolkan agar mudah dilihat oleh calon pelanggan. Sementara strategi kedua adalah memberikan potongan harga untuk individu atau kelompok pendaftar. Hal ini membuat para calon pendaftar merasa terburu-buru untuk mendaftar sebelum waktu atau kesempatan potongan harga habis.

Jadi sudah tahukan bahwa salah satu strategi pemasaran yang efektif adalah menggunakan FOMO (Fear of Missing Out). Dengan menghadirkan elemen eksklusivitas, keterbatasan, dan kebutuhan pasar, Anda dapat membuat pelanggan potensial menjadi lebih tertarik dan takut kehilangan kesempatan. Namun, perlu diingat bahwa penerapan FOMO harus dilakukan dengan hati-hati dan disertai dengan evaluasi yang tepat agar bisa memperoleh hasil yang optimal.

Jika Anda tertarik mempelajari strategi digital organik lainnya yang dapat Anda implementasikan pada bisnis Anda, Anda dapat mengikuti pelatihan di AMD Academy, Penyelenggara Pelatihan dan Sertifikasi Digital Marketing BNSP. Yuk, daftar pelatihannya dengan menghubungi Whatsapp kami di sini atau kunjungi Instagram official kami di @amd.academy untuk info lainnya.

Content Writer : Andi Sulthan Akram Gassing (DTS Batch 3)

--

--