AMD Academy : Platform Online Learning Bersertifikat (Studi Kasus UI/UX)

Wiwit S.N
Arkatama
Published in
15 min readOct 13, 2023

--

Online industry course and Training Center paves way to the future

AMD Academy

Halo Medium, i’m back again. Kali ini saya mau membahas mengenai design process dari sebuah proses bisnis yang akan melakukan transformasi digital untuk pertama kalinya. I hope you can get some good insights from this post.

Lemme introduce the brand first..

Brand yang ingin saya kenalkan kali ini adalah AMD Academy, yang merupakan salah satu startup lokal yang bergerak di bidang pendidikan non-formal, khususnya dalam mengadakan kelas-kelas pelatihan dan sertifikasi BNSP. AMD Academy — dengan fokus layanannya pada Consultant IT and Digital Training — menggandeng Arkatama telah menyelenggarakan beberapa kelas pembelajaran berupa Pelatihan dan Sertifikasi BNSP yang diikuti oleh para dosen dan peserta umum.

AMD Academy

Sebagai organisasi yang dinamis, AMD Academy sering mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Perkembangan teknologi memaksa para perusahaan untuk terus beradaptasi. Proses adaptasi dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan digitalisasi atau transformasi digital.

Digitalisasi bisnis adalah proses mengubah komunikasi, interaksi, dan manfaat apapun di dalam bisnis dari yang konvensional menjadi digital.

Transformasi digital adalah bagian proses dari transformasi bisnis itu sendiri. Dengan transformasi digital, perusahaan diharapkan mampu meningkatkan dan memfasilitasi pertukaran informasi yang lebih baik, serta membantu dalam menyediakan layanan customer di mana saja dan kapan saja.

So, why AMD Academy do this digital transformation?

Jawabannya cuma satu. Supaya bisnis bisa survive, tetap bertahan di tengah gempuran perkembangan teknologi yang canggih hari ini.

Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini kita sedang berada dalam suatu dilema tentang digitalisasi yang semakin marak di dunia ini. Dan tentu saja, dalam perspektif dunia bisnis, ada yang menganggap hal ini adalah disrupsi teknologi yang serius dan ada pula yang menganggap hal ini sebagai tantangan bagi bisnis untuk bisa scale up.

Kekuatan dari infrastruktur teknologi yang sudah sangat canggih hari ini telah menghadirkan ekosistem digital yang tergabung bersama dalam sebuah komunitas dalam membangun transformasi digital untuk Indonesia.

Lalu, faktor apa yang perlu diperhatikan untuk memulai langkah digital transformation?

Pertama, social media marketing dan search engine marketing

Pentingnya bagi perusahaan untuk tetap eksis di jagad maya dengan mengeksekusi perencanaan social media dan search engine marketing untuk mendapatkan potensi calon konsumen baru. Semakin meleknya angka orang Indonesia terhadap teknologi membuat segmentasi pasar nantinya semakin terdiversifikasi, orang-orang akan secara spesifik membutuhkan jasa tertentu di bidang digital.

Kedua, pastikan untuk selalu eksis di media sosial dan website, membentuk company profile yang baik dan benar.

Ingat bahwa wadah teknologi ini bisa menjadi ajang bagi perusahaan atau bisnis untuk peningkatan brand awareness agar orang-orang semakin mengenal produk atau jasa yang ditawarkan. Singkatnya supaya bisa dengan lebih mudah merangkul audiens.

Dua hal di atas bisa dikatakan sebagai poin penting dalam trasnformasi digital. Pilar utama transformasi digital adalah dapat membantu bisnis meningkat dari segi omset dan juga visibilitas.

Selain itu, proses bisnis yang matang juga menjadi kunci sebelum melakukan digitalisasi.

Learning platform in the digital age..

Di era digital, pendidikan telah menyaksikan transformasi yang signifikan, yang memungkinkan peserta didik untuk mengakses pengetahuan dari jarak jauh melalui internet. Akibatnya, istilah seperti “e-Learning” dan “online course” menjadi sangat populer, sering digunakan secara bergantian. Namun, ada perbedaan halus namun penting antara keduanya.

◼️ E-Learning

E-learning bisa merujuk pada sistem pendidikan komprehensif yang menggabungkan berbagai metode seperti sumber daya multimedia, modul interaktif, ruang kelas virtual, penilaian online, dan banyak lagi. Berikut fitur utama dari e-learning.

  • Multimedia Integration: e-Learning sering menggunakan campuran elemen multimedia seperti video, audio, animasi, infografis, dan simulasi interaktif untuk meningkatkan pengalaman belajar.
  • Flexibility: Pelajar dapat mengakses materi e-Learning kapan saja, di mana saja, dan memungkinkan mereka untuk belajar dengan kecepatan serta kenyamanan mereka sendiri.
  • Collaboration: Banyak platform e-Learning memfasilitasi kolaborasi antar pembelajar melalui forum diskusi, alat pembelajaran sosial, dan ruang kelas virtual.
  • Adaptive Learning: Beberapa sistem e-Learning menggunakan algoritme AI untuk mempersonalisasi pengalaman belajar berdasarkan kemajuan dan preferensi individu.
  • Continuous Learning: e-Learning dapat menawarkan perjalanan pembelajaran berkelanjutan dengan akses ke sumber daya di luar satu course.

◼️ Online Course

Online course adalah komponen khusus dari e-Learning. Ini adalah program pendidikan terstruktur yang ditawarkan melalui internet, dengan fokus pada subjek atau keterampilan tertentu.

Tidak seperti e-Learning, online course memiliki kurikulum, tujuan pembelajaran, dan seringkali terdapat durasi penyelesaian yang ditetapkan. Pelajar biasanya mendaftar di online course untuk mendapatkan keahlian di bidang tertentu atau mendapatkan sertifikasi. Berikut fitur utama dari online course.

  • Structured Content: Online course mengikuti kurikulum yang terdefinisi dengan baik, menyajikan informasi secara terstruktur dan terorganisir.
  • Instructor-led or Self-paced: Online course dapat dipimpin oleh instruktur dengan kelas terjadwal atau berjalan sendiri, memungkinkan pembelajar menyelesaikan modul sesuai keinginan mereka.
  • Certification: Berhasil menyelesaikan online course sering kali menghasilkan sertifikat atau pengakuan prestasi.

# Project Overview

Hingga kini masih banyak tempat- tempat belajar non-formal dengan nama baru bermunculan dan menawarkan berbagai macam program unggulannya. Sama halnya dengan AMD Academy, dalam misi peningkatan pelayanannya, AMD Academy mulai menggungakan sistem informasi berupa website resmi yang memudahkan publik untuk mendapat informasi dan menggunakan program dan layanan yang ada.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari proses desain ini meliputi alur pendaftaran hingga pelaksanaan kelas pembelajaran pada web app.

Brief : Bagaimana membuat orang-orang yang ingin mengikuti kelas di AMD Academy dapat melakukan pendaftaran dengan mudah dengan hanya menggunakan sebuah web app? Serta bagaimana memudahkan pihak manajemen dalam pendataan setiap pelaksanaan program?

Objective (what are the goals of the apps ?)

Dari brief di atas, dapat disimpulkan beberapa tujuan :

  1. Menghasilkan informasi kelas pelatihan dan sertifikasi yang menarik bagi pengunjung
  2. Mempermudah proses pendaftaran/pembelian kelas
  3. Mempermudah proses pembayaran kelas dan monitoring status pembayaran pendaftar
  4. Mempermudah pengelolaan pelaksanaan pembelajaran

# Pengumpulan Data melalui Survei

Dari beberapa proses diskusi dengan stakeholder, saya mendapat beberapa insight mengenai problem dan expectation dari produk seperti yang sudah dijelaskan pada #Project Overview. Survei yang dilakukan kali ini merupaka survei kebutuhan pengguna.

Survei kebutuhan pengguna adalah proses pengumpulan informasi dan data untuk memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna dalam konteks tertentu, seperti produk, layanan, atau pengalaman.

Tujuan dari survei kebutuhan pengguna ini adalah untuk memahami preferensi dan harapan pengguna terkait produk platform pembelajaran online serta layanan yang diharapkan akan didapatkan oleh user.

☛ Pertanyaan Kuisioner

Kemudian saya mencari insight lainnya dengan membuat survei melalui kuisioner yang dibagikan secara online. Berikut beberapa pertanyaan yang terdapat di kuisioner :

  1. Apakah Anda pernah mengikuti program pembelajaran non-formal? (Misal: Kursus Online, Kelas Bootcamp, Workshop/Webinar, online academy) ➞ Alasan dari pertanyaan : Untuk mencari variasi responden dalam mencari data dan membandingkan aplikasi yang dibuat dengan kompetitor.
  2. Aktivitas apa yang Anda dapatkan saat mengikuti program pembelajaran non-formal secara online? ➞ Alasan dari pertanyaan : Untuk mengetahui seberapa besar frekuensi aktivitas yang terjadi/yang diakses ketika responden berinteraksi dengan aplikasi online course/sejenisnya. Dan menjaga kemudahan akses dengan menghadirkan aktivitas yang sudah familiar digunakan oleh user.
  3. Fitur apa yang Anda harapkan ada di aplikasi untuk program pembelajaran non-formal? ➞ Alasan dari pertanyaan : Untuk mengetahui minat, aspirasi responden, dan user need.

☛ Hasil Survei

Terdapat 46 responden yang berpartisipasi dalam survei tersebut, mulai dari yang masih pelajar (50%), karyawan (37,5%) hingga dosen (12,5%). Jumlah responden memang terbilang sedikit, namun tanggapan dari 50 responden tersebut saya anggap sudah cukup merepresentasikan data yang diperlukan pada case study ini.

Pekerjaan Responden

Sementara itu, sebanyak 67,4% responden berusia 17–25 tahun, 25% berusia 26–34 tahun, dan 7,6% berusia 35–43 tahun dengan varian asal domisili kota Malang, Surabaya, Bandung, Palembang, dan Pamekasan.

Usia dan Kota Asal Responden

Berdasarkan hasil survei, 46 responden telah memiliki pengalaman dalam mengikuti pembelajaran non-formal seperti online course, bootcamp, webinar, dan workshop. Hal ini sesuai dengan target dari survei, yakni dikhususkan kepada para responden yang pernah mengikuti pembelajaran non-formal.

Pengalaman Responden

Melalui survei, kita dapat mengetahui gambaran fungsionalitas yang sering berinteraksi dengan user. Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa aktivitas yang sering mendapatkan interaksi dari user diantaranya adalah mendapatkan materi dalam bentuk pdf, mengakses video pembelajaran, mendapatkan sertifikat, payment kelas, forum diskusi, claim voucher kelas, evaluasi pembelajaran/assignment, dan pengerjaan task mingguan.

Aktivitas pada platform pembelajaran non-formal

Melalui survei, kita juga dapat mengetahui minat dan aspirasi responden yang dapat dijadikan sebagai user need. Berikut adalah rangkuman dari beberapa user need yang digali melalui survei kebutuhan pengguna.

# UX Research

☛ Point Of View (POV)

Dari data yang diperoleh melalui survei, kemudian saya menarik benang merah berdasarkan preferensi dan opini user. Kemudian membuat Point of View (POV) seperti berikut :

◾️ User : Seorang user yang ingin mengikuti program pembelajaran yang terstruktur dan terpantau untuk peningkatan skill maupun kemajuan bisnis

◾️ Needs : Fitur yang dapat memudahkan user untuk melakukan pendaftaran kelas dan mendapatkan feedback atas pembelajarannya

◾️ Insight : Keberhasilan course dalam membantu user untuk mencapai tujuan pembelajaran mereka dan ketertarikan user untuk mengeksplorasi topik kelas yang ditawarkan.

☛ How Might We (HMW)

Setelah mengetahui point of view (POV) dari permasalahan yang terjadi, selanjutnya adalah membuat how might we (HMW).

How Might We (HMW) adalah cara untuk mengubah sebuah masalah menjadi pertanyaan.

Dengan mengubah masalah menjadi pertanyaan, kita mengubah mindset bahwa masalah itu pasti dapat di selesaikan. Berikut HMW yang saya buat :

  • Bagaimana kita dapat menciptakan alur pendaftaran yang efisien?
  • Bagaimana jika kita dapat memberikan voucher menarik dengan melibatkan kontribusi user?
  • Bagaimana kita membuat kelas-kelas yang bersifat continue yang bisa diikuti user pada tingkat lebih lanjut?

POV merupakan problem statment/hal-hal yang menjadi fokus masalah. Sedangkan HMW diartikan sebagai suatu cara yang dilakukan untuk merujuk ke pembuatan solusi tersebut.

# Competitor Analysis

Untuk mendapatkan insight yang lebih luas, saya mencoba untuk menganalisa aplikasi lain yang serupa dan mencoba bagaimana mereka melakukan bisnis mereka.

☛ Breakdown poin penting competitor

Tujuan melakukan tahap ini adalah untuk menganalisis kekuarangan dan kelebihan apa saja dari tiap-tiap competitor.

1. Udemy: Kursus Online — Pelajari Apa Pun Sesuai Jadwal Anda

Alasan pemilihan kompetitor: Biaya kursus yang terbilang sangat murah bahkan ada kupon diskonnya dan course yang dapat diakses offline (download). Udemy juga mengizinkan siapa saja untuk mengajar dan menjual kursus online mereka di platformnya.

2. Dicoding Indonesia — Bangun Karirmu Sebagai Developer Profesional

Alasan pemilihan kompetitor: Terdapat banyak beasiswa yang sering diadakan oleh Dicoding yang bekerja sama dengan Gojek, Lintasarta, Alcatel, Indosat Ooredo dll. Materi course yang memiliki standar Google dan dapat mengikuti sertifikasi Google secara gratis.

3. Skill Academy: Kursus & Kelas Online Bersertifikat Terbaik

Alasan pemilihan kompetitor: Merupakan salah satu mitra Pemerintah di Program Kartu Prakerja. Skill Academy dikembangkan oleh tim terbaik yang sebelumnya telah mensukseskan aplikasi Ruangguru yang menawarkan platform belajar untuk kalangan profesional.

☛ Analysis Result

Untuk mempermudah dalam membaca insight yang telah didapatkan dari proses breakdown tadi, saya membuat rangkuman beberapa poin penting yang relevan dengan tujuan AMD Academy dalam mengembangkan aplikasinya. Poin-poin berikut juga akan dijadikan sebagai guidance dalam melakukan eksplorasi solusi untuk desain yang dibuat.

Competitor Analysis Results

# UX Design

Pada UX Design disini saya akan membahas mengenai task flow dan user flow. Task flow dan user flow adalah hasil yang umumnya berguna dalam fase desain interaksi pada proses UX Design, dimana pada fase ini biasanya dilakukan pemetaan struktur, hierarki, dan hubungan di seluruh konten dan fitur desain sehingga orang yang menggunakan desain dapat menavigasi desain dengan lancar untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Meskipun setiap desainer tampaknya memiliki pemahaman yang sedikit berbeda tentang kedua konsep tersebut, berikut cara saya membedakan antara task flow dan user flow :

Task flow berfokus pada tugas tunggal, sedangkan user flow cenderung berfokus pada user tertentu (yaitu, kelompok audiens target atau persona).

☛ Task Flow

Task flow cenderung linier dengan menunjukkan langkah-langkah yang akan diambil seseorang untuk mencapai tujuan atau titik akhir tertentu. Task flow cenderung tidak bercabang dengan opsi atau poin keputusan.

Berikut adalah task flow bagaimana user menemukan informasi hingga proses pembelian kelas melalui platform AMD Academy :

Task Flow : Find information to buy classes (Digital Marketing)

Task flow berguna untuk memastikan proses mendesain secara berurutan dan menyeluruh, dan sebagai initial untuk merancang user flow yang berpotensi rumit.

☛ User Flow

Di sisi lain, user flow cenderung menunjukkan jalur persona/user tertentu melalui desain yang ada. Satu set atau rangkaian task flow dapat disematkan di dalam user flow, tetapi tidak seperti task flow, user flow menyertakan titik keputusan di mana perjalanan user ke tujuan yang diinginkan dapat berbeda, berdasarkan keputusan yang perlu dibuat oleh user dalam berinteraksi dengan desain.

Berikut adalah user flow bagaimana user menemukan informasi hingga proses pembelian kelas melalui platform AMD Academy :

User Flow : Find information to buy classes (Digital Marketing)

Desain user flow ini berguna untuk mewakili berbagai cerita user dan untuk memastikan bahwa rancangan jalur yang dibuat dapat membantu berbagai jenis user yang terlibat dengan aplikasi.

Rancangan user flow ini juga dapat membantu untuk menemukan dan menghilangkan “jalan buntu” yang membuat user terdampar dalam desain yang dibuat. Selain itu adanya user flow adalah sebagai bukti bahwa pembuat desain telah mempertimbangkan dan menghormati pilihan user, serta mendesain dengan kejelasan dan kelancaran selama interaksi.

# Design Solutions

Setelah membuat dasar-dasar kebutuhan, selanjutnya adalah implementasi wireframe/sketching yang telah dibuat ke dalam bentuk design user interface/high-fidelity. Pada tahap design solutions ini saya akan membaginya menjadi dua poin, yakni design solution untuk website company profile dan web app.

☛ Website Company Profile

Website company profile yang memadai memainkan peran penting dalam marketing campaign web yang sukses. Pembuatan website company profile pada design solution ini berfokus pada penyajian produk atau layanan dari AMD Academy sehingga pengunjung dapat menemukan informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan tanpa gangguan.

Website Company Profile AMD Academy

AMD Academy adalah salah satu platform pembelajaran (Kursus) yang didirikan untuk membantu orang dewasa dan juga para profesional untuk bisa belajar maupun mendapatkan sertifikasi kompetensi. Tidak hanya itu, beberapa produk dan layanan yang diberikan AMD Academy diantaranya adalah :

  1. Training
    Layanan ini berfokus kepada pemberian kelas technical dan soft skill yang komprehensif di berbagai bidang bagi para mahasiswa, profesional, serta umum dengan durasi minimal 3–5 hari pelaksanaan.
  2. Certification
    Layanan ini berfokus kepada pemberian kelas technical dan soft skill di berbagai bidang dengan tambahan adanya sertifikasi kompetensi BNSP bagi para mahasiswa, profesional, serta umum dengan durasi minimal 3–5 hari pelaksanaan.
  3. Insight
    Layanan ini berfokus kepada pemberian kelas technical dan soft skill di berbagai bidang bagi para mahasiswa, profesional, serta umum dengan durasi minimal 2 jam.
  4. AMD Digital Talent Accelerator
    Layanan ini berfokus pada corporate/campus training. Untuk memastikan keberhasilan bisnis, penting bagi semua karyawan untuk menerima pelatihan yang komprehensif dan ter-update mengenai profesi yang ditekuninya. Melalui corporate/campus training AMD Academy, karyawan akan dapat memahami peran dan tanggung jawab mereka dengan lebih baik yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan kinerja perusahaan.
  5. AMD Partnership
    Layanan ini berfokus pada kolaborasi untuk menjual kelas sebagai partner di platform AMD Academy. AMD Academy membuka kesempatan bagi siapa saja untuk bisa membuat kelas dan menjualnya secara online di platform AMD Academy.
  6. AMD Affiliate
    Layanan ini berfokus pada kerjasama antara individu yang ingin mengembangkan pemasukan melalui penjualan kembali produk-produk AMD Academy. Cukup dengan bergabung menjadi affiliate marketers dan akan mendapatkan bayaran setelah produk terjual.

☛ Web App AMD Academy

Pada proses perancangan web app AMD Academy ini saya menggunakan sistem product backlog. Product backlog adalah daftar prioritas pekerjaan untuk tim developer yang diturunkan dari roadmap dan persyaratannya. Product backlog merupakan proses pengumpulan kebutuhan yang dilakukan melalui pembuatan daftar kebutuhan.

Berdasarkan hasil penyusunan product backlog, didapatkan 7 issues dari keseluruhan fitur yang perlu dikembangkan.

Product Backlog

Disclaimer : Product backlog akan terus bertambah dan akan terus disesuaikan dengan kebutuhan, mengingat proses pengembangan produk dilakukan secara terus menerus dan bertahap.

1. Perancangan Course Enrollment and Payment Method

Fase ini berfokus pada proses payment hingga enrollment kelas dari user side dan admin side. Sistem penjualan kelas yang dilakukan oleh AMD Academy didukung oleh payment gateway. Segala bentuk transaksi dilakukan dengan menggunakan Midtrans yang memberikan kemudahaln dalam hal integrasi, hingga ketersediaan dokumentasi teknis, kelengkapan payment channel, dan user experience yang mudah saat proses checkout. Kemudahan pembayaran yang ditawarkan oleh Midtrans diharapkan dapat membuat pelanggan lebih setia kepada layanan AMD Acaedmy.

Proses Pembelian Kelas (User Side)

Setelah proses pembayaran selesai, user dapat mengkases dan menyelesaikan pembelajaran pada menu “My Course”. User juga dapat melihat riwayat transaksi pembelian kelas pada menu “Transaction”. Kelas yang disediakan oleh AMD Academy terdapat 2 tipe pelaksanaan, yakni pelaksanaan online dan pelaksanaan offline. Kelas yang dilaksanakan secara online disajikan dengan pemberian video pembelajaran atau hasil record zoom kelas yang dilakukan bersama trainer.

User Side

Sementara untuk kelas yang dilaksanakan secara offline disajikan dengan pemberian materi dalam bentuk file .pdf/.pptx yang telah diajarkan oleh trainer melalui sistem, sedangkan untuk pelaksanaannya dapat dilakukan di kelas pembelajaran secara luring.

Perbedaan Tampilan Menu My Course untuk Kelas Online dan Kelas Offline (User Side)

Pada Admin side, proses pendaftaran ditandai dengan masuknya data pada menu “Data Leads” dan “Transactions”. “Data Leads” berfungsi sebagai database yang akan digunakan oleh tim marketing AMD Academy dalam mempromosikan produk dan layanannya, sehingga pada menu “Data Leads” disediakan fitur “Send Message” yang berfungsi untuk melakukan broadcast pesan promosi melalui email maupun whatsapp. Cycle pesan-pesan broadcast tersebut akan terdata di menu “Pesan Massal”.

2. Perancangan Custom Class Training or Certification

Custom class training or certification diwujudkan dalam bentuk hadirnya program “Digital Talent Accelerator (DTA)”. Program ini hadir untuk membantu instansi (baik perusahaan maupun kampus) dalam pengadaan kelas-kelas yang sesuai dengan kebutuhan internal instansi. Berikut cara kerja dari program DTA AMD Academy :

Cara Kerja Program Digital Talent Accelerator AMD Academy
Digital Talent Accelerator Page

3. Perancangan Class Sales Collaboration as a Partner

Class sales collaboration as a partner diwujudkan dengan adanya program “Partnership”. Bersama AMD Academy, para mitra dapat menjadi lembaga penyedia dan menghadirkan kelas-kelas berkualitas yang sesuai dengan tujuan lembaga, kebutuhan, serta minat bakat dari pelanggan yang ingin meningkatkan kompetensinya. Pelanggan dapat semakin bebas mengembangkan diri dengan beragam pilihan kelas, sehingga siap untuk masuk ke dunia profesional. Berikut cara kerja dari program partnership AMD Academy :

Cara Kerja Program Digital Talent Accelerator AMD Academy
Partnership Page

4. Perancangan Class Sales Collaboration as a Affiliator

Class sales collaboration as a affiliator diwujudkan dengan adanya program “Affiliate”. Program ini merupakan peluang untuk yang ingin menghasilkan passive income hanya dengan menyebarkan kode referral. Program affiliasi tidak hanya menguntungkan para mitra affiliasi tetapi juga pemilik produk/layanan. Selain menghemat biaya pemasaran, program ini dapat membantu dalam menjangkau lebih banyak pelanggan prospek melalui konten-konten unik yang disebarkan oleh mitra affiliasi.

Cara Kerja Program Digital Talent Accelerator AMD Academy

# Outcome & Result

🔚Hasilnya:

Dengan begini, desain aplikasi sudah bisa mulai dilakukan pengembangan tahapan berikutnya, yakni code development. Proses desain tidak pernah selesai karena menyesuaikan kebutuhan user.

🎯Apa goal yang tercapai?:

Desain aplikasi ini sudah dilakukan testing kepada tim internal dan stakeholder yang terkait. Dari hasil research diawal dan hasil testing niscaya akan mempermudah pengguna dalam melakukan pendaftaran hingga mengakses kelas yang diikutinya.

🤔Pelajaran yang bisa diambil:

Desain produk yang sudah jadi ini masih banyak kekurangan dan dapat ditingkatkan lagi dalam berbagai hal. Dengan banyaknya ide kreatif, prioritas harus diutamakan agar memenuhi deadline. Semoga kedepan aplikasi ini bisa terwujud sehingga dapat membantu brand dalam memasarkan kelas dan memudahkan user dalam mengakses kelas yang diterbitkan oleh AMD Academy.

Desain diatas perlu dilakukan evaluasi kepada end user dengan melakukan usability testing. Dalam proses perancangannya, desain tersebut akan dievaluasi dengan mengunakan metode Single Ease Question (SEQ).

Single Ease Question (SEQ) merupakan salah satu Post Task Questionnaire yang digunakan dalam menilai tingkat kemudahan pada suatu fitur produk berdasarkan pengalaman user dengan menggunakan satu pertanyaan saja, yakni “Bagaimana tugas ini secara keseluruhan?” atau “Seberapa mudah dan sulitnya tugas ini?”.

Next, artikel ini akan diupdate untuk menunjukan hasil usability testingnya. So, stay tuned 😉.

Jika Anda membutuhkan bantuan dalam pengembangan sistem informasi dan aplikasi bisnis untuk perusahaan Anda. Arkatama sebagai Jasa Konsultan IT dan Software House dapat membantu bisnis Anda mengatasi tantangan tersebut. Kami siap membantu bisnis Anda dalam merancang, mengembangkan, dan implementasi solusi IT yang sesuai dengan kebutuhan, termasuk memberikan tampilan UI/UX yang baik.

Jangan ragu untuk melakukan diskusi dan bertanya tentang detail proses kerja yang tim kami lakukan. Arkatama juga berpengalaman menjadi IT Training Center dengan menyediakan layanan pelatihan IT untuk mencetak sumber daya manusia yang kompeten pada era transformasi digital saat ini. Hubungi tim kami disini!

Whatssap Arkatama | Instagram Arkatama | Website Arkatama | Linkedin Arkatama

Ingin bertanya atau mempunyai masukan serta tambahan terkait tulisan ini?

Silahkan ketik pertanyaan, masukan dan tambahan tersebut di Bagian Response di bawah.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca.. 😊

LinkedIn Penulis

--

--

Wiwit S.N
Arkatama

UI/UX Designer team at Software House. Very excited to learn all about Digital Product Development, Research & System Analyst.