DevTest vs QA Testing : Temukan Alat dan Metode Pengujian Terbaik untuk Bisnis Anda

Maharani huzaema
Arkatama
Published in
5 min readJun 12, 2023

Pengertian Development Testing

Pengembangan pengujian (DevTest) adalah pendekatan dalam pembuatan perangkat lunak yang menghubungkan erat antara fase pengembangan dan pengujian. Dalam pendekatan tradisional, pengembangan dan pengujian dilakukan secara terpisah, yang seringkali mengakibatkan keterlambatan antara penulisan kode dan pengujian kode yang sama.

Namun, dalam DevTest, fase-fase tersebut saling terkait sehingga setiap kali kode ditulis dan di-commit, itu secara otomatis diuji. Pendekatan ini memungkinkan masalah segera terdeteksi dan ditangani. Dengan menerapkan proses yang terperinci dan dikelola dengan baik, pengujian pengembangan memastikan bahwa setiap kode yang dirilis ke lingkungan produksi melalui pengujian menyeluruh dan peninjauan kode. Hal ini memastikan bahwa produk dan setiap perubahan yang dilakukan pada produk tersebut memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Selain itu, pendekatan ini juga membantu mengurangi masalah saat produk dirilis, cacat yang ditemukan oleh pelanggan, serta waktu sistem tidak beroperasi.

DevTest memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC), membantu mengurangi dampak kesalahan perangkat lunak, dan mempercepat pengiriman fitur baru dan perbaikan bug kepada pelanggan. Dengan mengintegrasikan pengembangan dan pengujian secara lebih erat, DevTest memungkinkan tim pengembang untuk mengidentifikasi masalah lebih awal, memperbaikinya dengan cepat, dan memberikan produk yang lebih berkualitas kepada pelanggan.

Baca Juga: 5+ Cara Validasi Alamat Email Demi Perkuat Reputasi Merek

Pengertian QA Testing

QA testing merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak. Tim tester yang kompeten bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi. melalui pengujian secara berkelanjutan terhadap kode perangkat lunak untuk mengidentifikasi masalah dan bug yang mungkin ada. Kemudian, tim tester akan melaporkan temuan tersebut kepada pengembang agar masalah tersebut dapat segera diperbaiki sebelum produk mencapai pelanggan. Dalam hal ini, QA testing memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa produk yang disampaikan kepada pelanggan memenuhi standar kualitas yang diharapkan.

Tujuan utama dari QA testing adalah untuk memverifikasi apakah produk memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pelanggan. Selain itu, QA testing bertujuan untuk memastikan bahwa pengembang memperbaiki masalah atau kendala yang teridentifikasi sebelum produk diluncurkan. Tidak hanya itu, QA testing berfungsi sebagai solusi bagi kendala yang ada selama proses pengembangan. Dengan melakukan QA testing, diharapkan kualitas dan efisiensi dari seluruh proses pengembangan perangkat lunak dapat meningkat.

Baca Juga: Panduan Lengkap: Estimasi Biaya Revamp Website

Perbedaan DevTest dan QA Test

  1. Pendekatan
    Pengembang sering kali sangat familiar dengan kode yang mereka buat, namun hal ini tidak selalu membuat mereka menjadi penilai terbaik apakah kode tersebut berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Meskipun pengujian pengembangan (Dev testing) dapat mengurangi jumlah bug atau kesalahan, pengembang sering kali terperosok dalam kesalahan dengan hanya mengandalkan pengetahuan mereka tentang kode tersebut dan mengabaikan perspektif pengguna saat menetapkan tujuan. Dengan mengadopsi pendekatan QA tester, tim tester dapat menemukan bug atau masalah yang mungkin tidak terlihat oleh pengembang, karena mereka mendasarkan pengujian mereka pada pengalaman pengguna sebenarnya. Selain itu, tester QA juga bertindak sebagai penjaga kualitas yang terus memantau kinerja dan keandalan perangkat lunak seiring dengan perkembangannya. Dengan demikian, peran tester QA sangat penting dalam memastikan bahwa produk yang dirilis memenuhi ekspektasi pengguna dan menjaga pengalaman pengguna yang baik.
  2. Depth
    Dalam banyak kasus, seorang pengembang akan terbatas dalam membangun modul-modul spesifik, atau mereka mungkin mewarisi kode lama (legacy code). Riwayat seorang pengembang dengan produk tersebut akan menentukan seberapa baik mereka memahami perangkat lunak yang sedang mereka kerjakan. Pengujian pengembangan (Dev testing) dapat menjadi tidak efektif ketika pengembang tidak memiliki wawasan tentang bagaimana kode mereka memengaruhi sistem secara keseluruhan, atau karena mereka terlalu mengenal sistem tersebut sehingga mereka melakukan pengujian dengan visi yang terbatas.
    Tester QA umumnya lebih siap dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam perangkat lunak karena mereka secara ekstensif mempelajari fungsionalitas produk dan manual layanan sebagai bagian dari pelatihan mereka. Selain itu, tester juga bertanggung jawab dalam membuat dokumentasi langkah demi langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan sebagian besar masalah, sehingga mereka sangat mengenal bagaimana produk seharusnya bekerja. Log dan laporan yang dibuat oleh tester saat mendeteksi bug dan gangguan menyediakan catatan historis yang berguna untuk pengujian di masa depan.
  3. Pemilihan Waktu
    Ketika berbicara tentang produktivitas, pengujian pengembangan (Dev testing) dapat memperlambat siklus pengembangan dengan lebih banyak pemeriksaan dan keseimbangan, namun sekaligus dapat meningkatkan waktu peluncuran dengan menghilangkan sebagian besar bug secara langsung.
    Kode akan menjadi stabil ketika tester QA mulai melakukan pengujian jika pengembang telah melakukan tugas mereka dengan teliti dan bertanggung jawab. Umumnya, tester QA melakukan pengujian setelah kode berada dalam keadaan stabil atau hampir stabil, hal ini memungkinkan mereka untuk fokus pada tugas pemecahan masalah yang mendalam, dan terkadang berulang. Namun, jika Anda memiliki batasan waktu yang ketat, hal ini bisa menjadi masalah. Tester QA lebih fokus pada memecahkan masalah tanpa adanya tekanan waktu, sambil secara bersamaan mengembangkan template kasus uji dan skrip, serta alur kerja otomatis yang dapat mempercepat skenario pengujian di masa depan.
    Dalam konteks ini, penting untuk mencapai keseimbangan antara kecepatan dan kualitas. Pengujian pengembangan dapat memakan waktu lebih lama, namun membantu menghasilkan produk yang lebih stabil dan bebas bug. Sementara itu, tester QA memiliki peran yang kritis dalam memastikan kualitas produk secara menyeluruh, melalui pemecahan masalah yang mendalam dan pengembangan alat-alat pengujian yang efisien.
  4. Cakupan
    Ada satu kekurangan utama dari QA testing yang perlu diperhatikan. Seringkali, terjadi perubahan pada kode atau persyaratan proyek yang sedang dikerjakan. Meskipun hal ini bisa menjadi frustrasi bagi seluruh tim, namun dampaknya bisa lebih terasa bagi tester QA. Perubahan tersebut dapat menyebabkan keterlambatan karena tester perlu mengatur ulang ruang lingkup pengujian mereka. Bahkan perubahan terkecil pada basis kode harus melalui berbagai pengujian untuk memastikan kestabilan dan kompatibilitasnya dengan kode yang sudah ada.
    Dalam situasi seperti ini, pentingnya pengujian pengembangan (Dev testing) menjadi sangat nyata. Dengan menguji pembaruan secara langsung, para pengembang dapat segera mengimplementasikan solusi dan membatasi waktu jeda yang diperlukan saat tester melakukan penyesuaian ulang. Perubahan dalam pengembangan perangkat lunak adalah hal yang umum terjadi. Meskipun bisa menimbulkan tantangan, hal ini juga menjadi peluang bagi tim pengembang dan tester QA untuk bekerja sama secara efektif. Dengan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik, tim dapat menghadapi perubahan dengan lebih siap dan mengoptimalkan upaya mereka untuk menguji dan menguji kembali setiap perubahan yang terjadi.

Arkatama sebagai Jasa Konsultan IT dan Software House Malang dapat memenuhi segala kebutuhan Anda di bidang IT dan memberikan solusi bagi setiap permasalahan bisnis Anda. Anda dapat menghubungi kami melalui link berikut https://s.id/AdminWeb atau kunjungi Instagram resmi kami pada @arkatamamulti. Konsultasikan permasalahan IT Anda pada ahlinya sekarang!

Content Writer: Maharani Huzaema (DTS Batch 3)

--

--

Maharani huzaema
Arkatama
Writer for

Hi Maharani disini! saya merupakan digital marketer intern di PT Arkatama Multi Solusindo