Peran A/B Testing Optimalkan Iklan Digital Anda!!

Chaterine Aritonang
Arkatama
Published in
8 min readApr 13, 2023
Peran A/B Testing

Saat media periklanan masih berupa media cetak seperti surat kabar dan majalah, A/B testing sebenarnya sudah digunakan sejak saat itu. Pada zaman itu, para pengiklan telah melakukan uji coba dengan beberapa versi iklan yang berbeda-beda dan membandingkan hasil yang diperoleh dari masing-masing uji coba yang telah dilakukan. Namun, seiring berjalannya waktu, berkembangnya teknologi semakin banyak platform periklanan online maka A/B testing menjadi sebuah hal yang penting untuk dilakukan. Dengan melakukan A/B testing secara teratur, pengiklan dapat menilai atau mengukur dengan valid dan efektif bagaimana respon atau perilaku konsumen terhadap iklan mereka dan bagaimana strategi meningkatkan efektivitas kampanye periklanan yang telah dibuat. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan potensi iklan dan mengoptimalkan konversi konsumen, para pengiklan harus melakukan A/B testing secara rutin.

Apa itu A/B Testing

A/B testing merupakan strategi uji coba di mana dua versi yang berbeda dari suatu elemen (seperti iklan, halaman web, atau email) dibandingkan untuk menentukan mana yang lebih efektif dalam mencapai tujuan tertentu, seperti meningkatkan konversi atau penjualan. Contohnya Anda dapat melakukan teknik A/B testing dalam optimasi performa email marketing untuk menguji elemen-elemen seperti judul dan desain email yang efektif. Atau untuk optimasi landing page, Anda dapat melakukan analisa atau uji elemen-elemen yang digunakan seperti kualitas konten, heading dan subheading, layout desain, gambar, hyperlink, posisi tombol CTA, teks dan desain warna yang sesuai dan menarik, Contohnya, Anda ingin melakukan perbandingan antara dua desain landing page yang berbeda dan ingin mengetahui desain mana yang mempunyai performa lebih baik. Setelah membuat desain, Anda akan memberikan versi desain pertama kepada sampel kelompok audiens pertama dan versi kedua kepada kelompok audiens yang lainnya. Lalu Anda dapat membandingkan bagaimana performa masing-masing landing page tersebut, misalnya pada metrik seperti traffic, click dan conversion.

Manfaat A/B Testing untuk bisnis

  • Meningkatkan kunjungan pada website
    A/B testing dapat membantu meningkatkan traffic website dengan meningkatkan konversi, rata-rata waktu sesi, keterlibatan pengguna, dan pengalaman pengguna. Dengan melakukan perubahan yang tepat dan menguji dua versi halaman web yang berbeda, Anda dapat menemukan elemen yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja situs web Anda. A/B testing dapat membantu Anda menemukan elemen yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna, seperti kecepatan muat halaman, responsivitas desain, atau navigasi yang mudah. Dengan membuat situs web yang lebih mudah digunakan dan lebih responsif, Anda dapat meningkatkan kepuasan pengguna dan memperkuat hubungan mereka dengan merek Anda.
  • Meningkatkan conversion rate
    Pengujian A/B memungkinkan Anda untuk mengetahui konten apa yang dapat meyakinkan pengunjung untuk membeli produk Anda. Bukan hanya konten, tetapi elemen situs web lainnya, call to action dalam email marketing, dll. Dengan bantuan A/B testing, Anda dapat mengetahui preferensi target pasar pada website yang didesain untuk pembelian.
  • Menurunkan bounce rate
    Webiste
    atau Landing page yang baik ialah yang membuat audiens Anda betah di halaman itu. Hasil testing A/B nantinya dapat membantu Anda menemukan konten yang tepat untuk website atau landing page. Jadi ketika audiens mengklik iklan, mereka tidak langsung meninggalkan halaman setelah sampai di landing page atau website. Alasannya, konten halaman beranda sudah seperti yang diharapkan. Ini tentu saja mengurangi rasio pentalan. Oleh sebab itu perlu untuk melakukan A/B test pada seluruh elemen website, seperti user experience (UX), user interface (UI), atau konten-konten yang ditampilkan. Dengan harapan agar website atau landing page memiliki tampilan yang lebih menarik dan menyajikan konten website sesuai minat audiens sehingga dapat menarik audiens untuk berkunjung pada website lebih lama.
  • A/B test dapat memecahkan masalah pelanggan
    Salah satu tujuan A/B testing adalah untuk mengetahui apa yang dipikirkan audiens target tentang produk atau kampanye yang Anda jalankan dan masalah apa yang mungkin mereka alami dalam menggunakan produk Anda. Maka dari itu, pengujian A/B sering dilakukan untuk mengatasi masalah pelanggan, seperti saat menggunakan website perusahaan.Contoh masalah pelanggan adalah kerumitan dalam mengakses perjalanan pengguna di situs web atau bahkan menemukan tombol “BELI” untuk melakukan pembelian. Dengan pengujian A/B, Anda dapat menganalisis dan memperbaiki kesenjangan ini, sehingga memudahkan pelanggan untuk membeli.
  • Meningkatkan content engagement
    Tidak hanya pada konten website, Anda juga dapat melakukan A/B testing di media sosial atau bahkan konten kreatif di iklan digital. Jadi dengan iklan digital, Anda dapat menguji copywriting atau desain sebelum iklan berjalan. Tentu saja, dengan pengujian A/B, Anda dapat melihat respon audiens dan meningkatkan desain iklan di masa mendatang. Intinya tentu saja dapat menghasilkan iklan dengan konten yang berkualitas tinggi, yang meningkatkan engagement audiens terhadap konten Anda. A/B testing dapat membantu Anda menemukan format konten yang paling efektif dalam meningkatkan engagement, seperti video, infografis, atau gambar. Dengan mencoba beberapa format konten dan melihat respons dari audiens Anda, Anda dapat menemukan format yang paling efektif.
  • Membantu membuat keputusan bisnis berdasarkan data
    Data yang diperoleh dari A/B testing dapat membantu Anda untuk membuat keputusan bisnis ataupun marketing yang lebih tepat. Melalui A/B testing, Anda dapat mengumpulkan data yang akurat dan objektif tentang performa dari dua versi yang berbeda, dan membuat keputusan bisnis berdasarkan fakta dan bukan asumsi. Dengan demikian, A/B testing dapat membantu Anda menghindari keputusan yang salah dan meminimalkan risiko dalam pengambilan keputusan bisnis. Selain itu, A/B testing juga memungkinkan Anda untuk melakukan perbaikan dan pengoptimalan secara terus-menerus pada elemen bisnis Anda. Dengan terus menguji dan membandingkan hasil dari dua versi yang berbeda, Anda dapat memperbaiki dan meningkatkan elemen bisnis Anda secara bertahap dan konsisten, sehingga dapat meningkatkan performa dan hasil bisnis Anda dalam jangka panjang.

Urgensi A/B Testing untuk periklanan

Sebagai seorang pengiklan digital, tentu Anda berkeinginan mengetahui performa iklan yang Anda terapkan dalam tujuan meningkatkan penjualan produk/jasa atau meningkatkan brand awareness. Maka dari itu, Anda membutuhkan strategi untuk mengetahui keefektifan kampanye marketing yang telah Anda lakukan. Baik Google Ads, Social Media, Website dan lain-lain membuat hal ini penting untuk dilakukan karena yang menjadi tujuan utama dalam beriklan yaitu meningkatkan penjualan atau konversi. Namun bagaimana cara untuk mengukur performa sebuah iklan? Salah satu jawabannya adalah dengan senantiasa melakukan A/B testing atau Split Testing. A/B Testing merupakan sebuah teknik untuk menjalankan dua iklan dengan versi yang berbeda secara bersamaan, untuk menentukan mana komposisi iklan yang lebih banyak menghasilkan penjualan atau meningkatkan traffic. Di kalangan para digital marketer, A/B Testing merupakan sebuah riset untuk menentukan pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan iklan yang kita tayangkan.

Langkah menerapkan A/B Testing

  • Menentukan variabel atau elemen yang akan diuji
    Saat Anda akan mengoptimasi iklan terdapat banyak variabel atau elemen yang dapat Anda uji melalui A/B testing, seperti gambar, CTA, desain, layout, pemilihan frasa dan lain-lain. Anda dapat mengubah atau mengimprovisasi konten dan variasinya, namun Anda harus memastikan bahwa Anda dapat memonitori dan mengevaluasi performa dari setiap elemen yang diuji.
  • Mengidentifikasi tujuan
    Sebaiknya Anda tentukan dahulu metriks yang akan dimonitor dan evaluasi selama proses A/B testing. Metriks dapat berupa klik, impresi, bahkan konversi. Pengukuran ini nantinya akan menjadi variabel tetap yang tidak dapat diubah sampai pengujian berakhir, sebab variabel ini menjadi penentu konten iklan yang tepat dan sesuai dengan tujuannya. Pada tahap ini Anda juga dapat membuat hipotesis yang bisa diuji. Sehingga pada kesimpulannya, akan memiliki pembanding yang komprehensif.
  • Membuat variasi konten
    Setelah Anda menentukan variabel independen apa yang dites dan variabel tetap apa yang akan dievaluasi, selanjutnya Anda dapat membuat variasi konten sesuai target dan konsep Anda. Setidaknya Anda menyiapkan dua materi iklan dengan konten yang berbeda, sesuai dengan variabel independen yang ingin dites. Contohnya, jika Anda ingin mengetahui landing page mana yang cocok dengan target pasar dan mampu menghasilkan konversi lebih banyak, maka Anda harus membuat dua landing page dengan konten yang berbeda.
  • Menentukan sampel audiens
    Setelah Anda membuat variasi konten iklan atau landing page, selanjutnya adalah menentukan audiens target Anda. Tentu saja, audiens sampel ini dapat dengan mudah disiapkan di platform periklanan seperti Google Ads. Anda dapat mencobanya pada audiens yang berbeda. Namun, harus diingat bahwa variabelnya harus sama. Tujuannya untuk mengetahui preferensi konten audiens. Kemudian kita dapat membuat struktur pengujian seperti struktur pengujian A/B di bawah ini.
Peran A/B Testing
  • Pilih jadwal dan buat anggaran
    Dari segi waktu, variasi konten pengujian suatu iklan harus muncul secara bersamaan dan dalam jangka waktu yang sama. Sebaiknya jangan menghabiskan waktu yang lama untuk melakukan masa percobaan. 3 hingga 7 hari adalah waktu yang ideal untuk menyelesaikan pengujian. Kemudian, sesuaikan anggaran, Anda harus mengalokasikan dana khusus untuk menjalankan A/B testing dari belanja iklan yang dianggarkan. Anggaran untuk pengujian A/B tidak harus besar. Misalnya, Anda dapat mengalokasikan 10% dari anggaran periklanan. Perlu dicatat bahwa jumlah dana cadangan harus sesuai dengan durasi tes yang akan dilakukan. Kemudian waktu tunggu dan anggaran pengujian harus sama untuk setiap versi konten. Misalnya, Konten A dianggarkan Rp 1 juta untuk pengujian A/B selama tujuh hari (1–7 April). Kemudian konten B juga harus dianggarkan Rp 1 juta untuk periode yang sama.
  • Melakukan evaluasi dan monitoring
    Langkah terakhir adalah memantau proses uji dan mengevaluasi hasilnya. Dalam melakukan A/B testing, Anda harus mencatat semua yang terjadi selama percobaan. Peristiwa tersebut dapat berupa kinerja situs, hasil peninjauan iklan, atau bahkan kondisi lapangan yang secara tidak langsung mempengaruhi penayangan iklan. Selain itu, Anda harus berhati-hati saat melakukan perubahan pada eksperimen yang sedang berlangsung. Jika Anda ingin melakukan perubahan pada satu varian iklan, sebaiknya jeda dulu semua versi konten yang diuji. Hal ini untuk memastikan bahwa hasil akhir yang diperoleh valid, karena setiap varian mendapatkan perlakuan yang sama. Terakhir, evaluasi tidak boleh memaksakan hipotesis berdasarkan hasil pengujian. Karena hipotesis hanyalah asumsi dan hasil pengujian A/B adalah kondisi sebenarnya dari setiap variabel.

Periklanan optimal dengan A/B Testing

Periklanan optimal adalah proses mengoptimalkan efektivitas kampanye periklanan Anda dengan cara mengevaluasi dan memperbaiki kinerja iklan Anda melalui percobaan dan pengujian. Salah satu cara yang umum digunakan dalam periklanan optimal adalah A/B testing, yang juga dikenal sebagai uji perbandingan. Dalam A/B testing, Anda membandingkan dua versi iklan yang berbeda untuk melihat mana yang lebih efektif dalam mencapai tujuan iklan Anda, seperti peningkatan klik, konversi, atau penjualan. Untuk melakukan A/B testing, Anda akan memilih elemen iklan yang ingin diuji, seperti gambar, teks, tajuk, atau panggilan tindakan (call-to-action). Kemudian, Anda akan membuat dua versi iklan yang sama kecuali satu elemen yang diubah di satu versi. Misalnya, Anda dapat membuat dua versi iklan Facebook yang sama kecuali satu versi menggunakan gambar X dan yang lain menggunakan gambar Y. Setelah melakukan pengumpulan data yang cukup, Anda dapat menganalisis hasil dari dua versi iklan Anda dan menentukan mana yang lebih efektif dalam mencapai tujuan Anda. Anda dapat menggunakan hasil pengujian untuk memperbaiki kampanye iklan Anda dan meningkatkan kinerja iklan Anda secara keseluruhan. Dengan menggunakan A/B testing dalam periklanan optimal, Anda dapat menghemat waktu, uang, dan sumber daya dengan fokus pada strategi iklan yang terbukti lebih efektif.

Nah sudah tahukan bahwa penting untuk melakukan A/B testing agar mengetahui performa dari iklan atau konten yang Anda lakukan. Jika Anda tertarik mempelajari strategi digital marketing organik lainnya yang dapat Anda implementasikan pada sosial media Anda, Anda dapat mengikuti pelatihan di AMD Academy, Penyelenggara Pelatihan Digital Marketing dan Sertifikasi Digital Marketing BNSP. Yuk, daftar pelatihannya dengan menghubungi Whatsapp kami di sini atau kunjungi Instagram official kami di @amd.academy untuk info lainnya. Anda juga dapat menambah insight Anda dengan berbagai artikel menarik dan bermanfaat lainnya di Jasa Konsultan It.

--

--