Mengenal Metodologi System Development Life Cycle (Agile) — Part 1

Gema Chrisdwianto
Arunatech
Published in
4 min readMar 31, 2023
Agile Methodology

Agile adalah sebuah metode pengembangan software yang saat ini kian populer. Metode ini semakin banyak digunakan karena bisa membantu developer menciptakan software dengan lebih efisien dan sesuai kebutuhan konsumen.

Lalu, apa itu agile development sebenarnya? Dan perlukah tim developer menggunakannya?

Dalam artikel ini, akan membahas tentang agile development. Mulai dari pengertian, prinsip agile, kelebihan, hingga berbagai agile methodology yang perlu diketahui.

Pengertian Agile

Agile adalah jenis perkembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dan pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Agile juga dapat diartikan sebagai sekumpulan metode pengembangan software yang dilakukan secara bertahap dan berulang (iterasi).

Agile development sering disebut sebagai framework karena di dalamnya memang terdapat berbagai metode yang bisa digunakan sesuai kebutuhan.

Setiap iterasi pada Agile juga berbeda-beda durasinya, tergantung project yang dikerjakan dan metode yang digunakan. Namun, umumnya iterasi berjalan antara satu sampai empat minggu.

Iterasi pada Agile fokus pada upaya pengembangan software yang cepat sesuai perubahan kebutuhan konsumen dengan melibatkan semua tim.

Contohnya, Aplikasi Nelayan Aruna sedang mengembangkan aplikasi peta. Lalu, tiba-tiba terjadi kebutuhan baru untuk memunculkan tentang update informasi titik lokasi tambak lobster. Dengan metode Agile, maka bisa beradaptasi dengan menambahkan fitur peta sebaran titik lokasi tambak lobster di iterasi selanjutnya.

Dengan kata lain, dengan agile development bisa langsung mengambil keputusan perubahan software sesuai kondisi yang dibutuhkan market atau stakeholder/shareholder sebelum software benar-benar selesai.

Hasilnya, pengembangan software akan lebih fleksibel dan efisien. Serta, software yang di buat akan up-to-date karena selalu menyesuaikan dengan kondisi yang di butuhkan di setiap iterasinya.

Prinsip Agile

Ada 12 prinsip yang mendorong keberhasilan Agile Software Development yaitu :

  1. Prioritas utama adalah kepuasan konsumen melalui software yang dirilis dengan cepat dan rutin — Konsumen tentu akan lebih puas karena bisa langsung menikmati software dan perbaikannya dengan cepat pada setiap iterasi. Alih-alih harus menunggu berbulan-bulan atau bertahun-tahun hingga project selesai dulu.
  2. Terbuka dengan perubahan kebutuhan, bahkan di akhir pengembangan sekalipun. Agile mendukung perubahan ini untuk kebaikan konsumen — Perubahan apapun bisa langsung diterapkan kapanpun tanpa melewati proses yang rumit. Alasannya, lebih baik menerapkan perubahan daripada merilis software yang tidak sesuai kebutuhan konsumen.
  3. Merilis software dengan rutin, mulai dari beberapa minggu, hingga beberapa bulan sekali. Akan tetapi, lebih cepat lebih baik — Merilis software dengan rutin dan cepat memastikan bahwa software selalu sesuai kebutuhan pasar.
  4. Developer dan bagian bisnis harus bekerjasama setiap hari selama project berjalan — Keputusan yang diambil akan lebih baik hasilnya kalau kedua pihak saling memberikan kritik dan saran.
  5. Ciptakan project dengan individu yang penuh motivasi. Berikan mereka lingkungan dan support yang dibutuhkan. Lalu, percayalah mereka akan menyelesaikan pekerjaannya — Tim yang penuh motivasi kemungkinan besar akan sukses, dibanding tim yang kurang semangat. Salah satu caranya adalah dengan memberikan kebebasan pada mereka.
  6. Metode paling efisien dan efektif untuk menyampaikan informasi di tim adalah secara empat mata — Komunikasi secara langsung bisa membangun rasa percaya antar individu dengan lebih cepat.
  7. Software yang berfungsi dengan baik merupakan tolok ukur kesuksesan project — Tujuan mengembangkan software adalah untuk menghasilkan software. Maka dari itu, software yang berfungsi adalah tolok ukur terbaik.
  8. Agile mendukung pengembangan yang berkelanjutan. Sehingga semua pihak harus menjaga pace yang sama — Tim harus menjalankan iterasi dengan rutin hingga project selesai . Jadi, tidak boleh ada anggota tim yang menghambat iterasi.
  9. Aspek teknis dan desain yang bagus bisa meningkatkan kelincahan (agility) — Anggota tim sebaiknya mempunyai kemampuan yang baik, sehingga mampu terus menciptakan software berkualitas di tengah perubahan sekalipun.
  10. Pentingnya kesederhanaan untuk meminimalisir pekerjaan yang tidak perlu — Tim sebaiknya menghindari mempersulit diri sendiri atau melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen.
  11. Tim yang mandiri akan menghasilkan arsitektur, kebutuhan, dan desain terbaik — Tim yang mandiri akan bangga dengan karyanya. Sehingga mereka akan menghasilkan karya yang lebih baik daripada saat dikekang.
  12. Sesering mungkin, tim harus memikirkan cara untuk menjadi lebih efektif, lalu menerapkannya dengan baik — Pengembangan diri bagi anggota tim juga penting. Sebab, bisa meningkatkan efisiensi dan kualitas software.

Maka dari itu, perlu dipastikan penerapan nilai dan prinsip Agile dengan baik agar mampu menghasilkan software berkualitas tinggi yang dibutuhkan konsumen.

Tujuan Agile Methodology

Lalu, untuk apa sih Agile diciptakan padahal sudah ada metode pengembangan software lain? Secara garis besar, tujuan metode Agile adalah:

  1. High-value and working App system Software yang diciptakan berfungsi baik, nilai jualnya tinggi, dan biaya pembuatannya rendah.
  2. Iterative, incremental, evolutionary — Pengembangan software terbuka dengan perubahan di mana tim mampu bekerja dengan singkat dalam menambah fitur sesuai kebutuhan konsumen.
  3. Cost control & value-driven development Software dikembangkan dengan sesuai kebutuhan pengguna dengan waktu dan biaya pengembangan yang dikontrol.
  4. High-quality production — Kualitas software bisa terjaga dengan melakukan tes menyeluruh di setiap iterasinya.
  5. Flexible & risk management — Proses pengembangan software disiapkan untuk menghadapi perubahan berbekal kemampuan adaptasi yang baik. Jadi, dapat meminimalisir kegagalan.
  6. Collaboration — Kolaborasi tim lebih maksimal karena rutin bertemu untuk membahas perkembangan project.
  7. Self-organizing, self-managing teams — Tim bisa mengatur dirinya sendiri dengan support dari pimpinan sehingga tercipta tim yang solid.

Selanjutnya akan di lanjutkan ke part 2

--

--