Mengenal Metodologi System Development Life Cycle (Agile) — Part 3

Gema Chrisdwianto
Arunatech
Published in
2 min readMar 31, 2023

Di part 3 ini akan lebih membahas kekurangan dan kelebihan dari metode agile

Agile Development

Kelebihan Agile dan Kekurangan Agile

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan Agile sebagai sebuah metode pengembangan produk

Kelebihan Agile

1. Kualitas Software Lebih Baik

Dengan Agile Methodology, bisa dengan cepat menerapkan setiap feedback dari konsumen di iterasi selanjutnya. Baik itu tentang penambahan fitur atau memperbaiki bug. Maka, kualitas software akan membaik karena lebih sesuai dengan keinginan konsumen.

2. Konsumen Puas dan Lebih Dihargai

Software dengan kualitas yang baik akan disukai konsumen. Apalagi kalau fitur software di dalamnya sesuai dengan keinginan konsumen berkat feedback yang diberikan. Dengan begitu, mereka akan merasa lebih dihargai sebagai konsumen.

3. Fleksibilitas Tinggi

Metode Agile memungkinkan melakukan perubahan rutin sesuai feedback konsumen pada software yang dikerjakan. Bila ada banyak feedback, bisa memilih akan melakukan perubahan apa di setiap iterasinya. Jadi, tidak harus saklek mengikuti sebuah rencana dari awal sampai akhir.

4. Software Cepat Selesai

Metode Agile berfokus mengembangkan software yang benar-benar dibutuhkan konsumen. Jadi, software akan cepat selesai karena tak menghabiskan waktu menambahkan banyak fitur yang belum tentu dibutuhkan konsumen.

5. Pengembangan yang Lebih Terprediksi

Setiap Agile methodology mempunyai iterasi rutin yang fokus pada pengembangan bertahap. Jadi, pengembangan software akan lebih terprediksi, sehingga bisa tahu berbagai pengeluaran dengan baik. Efeknya, risiko bisnis akan berkurang.

Kekurangan Agile

1. Produk Akhir yang Kurang Jelas

Agile tidak membutuhkan banyak perencanaan, sehingga tim akan kesulitan menentukan bentuk akhir software-nya. Apalagi, fitur baru juga selalu ditambahkan dan membuat software semakin kompleks. Efeknya, selama kebutuhan konsumen berubah-ubah, Maka akan semakin sulit menentukan bentuk akhirnya.

2. Bergantung Pada Komitmen Tinggi Tim

Agile mengharuskan semua pihak untuk selalu berinteraksi secara rutin agar software sesuai kebutuhan konsumen. Mulai dari memberikan feedback, menerapkan perubahan, melakukan test, dan sebagainya. Ini tentu saja membutuhkan komitmen tinggi dari setiap individu, sehingga akan menguras banyak energi dan waktu.

3. Dokumentasi yang Kurang Lengkap

Dalam agile, dokumentasi dibuat dalam waktu yang singkat sehingga berujung pada hasil yang kurang lengkap. Artinya, saat ada anggota baru di tim, ia akan kesulitan memahami berbagai hal tentang project yang berjalan. Efeknya, akan timbul miskomunikasi yang bisa memperlambat project.

Kesimpulan

Maka dari itu, Metode Agile tak hanya menjadi solusi pengembangan software yang lebih cepat, hemat, dan efisien. Tapi, juga mampu menghasilkan software dengan kualitas lebih baik yang sesuai dengan kebutuhan konsumen khususnya bagi perusahaan yang berjalan dengan dinamis.

--

--