Pengujian Manual masih diperlukan?

Raafiansyah Putra
Arunatech
Published in
4 min readMay 31, 2023

Dalam dunia testing software ada 2 jenis pengujian yang dilakukan yaitu tes manual (manual testing) dan tes otomatis (automation testing). Perusahaan - perusahaan teknologi dunia sudah banyak menerapkan automation testing dalam proses pengujian. Meskipun tes / pengujian otomatis semakin populer dan dapat memberikan keuntungan dalam hal kecepatan, konsistensi, dan skala pengujian, pengujian manual masih dibutuhkan karena alasan-alasan berikut:

  • User Perspektif
    Pengujian manual bisa memberikan penilaian subjektif yang lebih baik dibanding automation test, pengujian manual memungkinkan tester untuk memberikan penilaian dari sudut user experience tentang produk, seperti tampilannya, step flownya, kenyamanan pengguna, dan tingkat kesulitan, yang dapat membantu development/product owner dalam meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan. pengujian manual juga memberikan feedback yang lebih kaya dibanding automation testing
  • Menemukan masalah / bug yang kompleks dan tidak terduga
    Beberapa masalah yang kompleks atau tidak terduga hanya dapat ditemukan melalui pengujian manual, terutama ketika melibatkan interaksi pengguna dengan sistem atau perangkat lunak. Dalam hal ini, manual testing dapat membantu menemukan masalah yang sulit atau tidak dapat dideteksi melalui pengujian otomatis. Terkadang ketika kita melakukan pengujian aplikasi/web di device kita, muncul fikiran “kok begini ya flownya? kok begini ya fiturnya? kenapa klik button ini gak bisa ya? kenapa abis pilih ini datanya gak muncul ya?” dan lain sebagainya. Hal seperti itu akan terlihat ketika kita meng-explore di dalam manual testing, kita juga sering menemukan anomali dalam penggunaannya ketika melakukan di manual testing, hal seperti ini pun juga akan melatih sense of testing seorang QA dalam menggunakan aplikasi/web
  • Kemampuan beradaptasi
    Manual testing
    / pengujian manual memungkinkan tester untuk lebih cepat dan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan atau kondisi baru dalam sistem, seperti perubahan environment atau perubahan persyaratan di dalam dokumen bisnis. Karena dalam software development sangat memungkinkan terjadi perubahan yang dinamis di dalam proses berjalannya project, ketika ada perubahan dalam waktu dekat peran manual testing ini sangat dibutuhkan
  • Efektivitas dalam pengujian UX dan UI
    Manual testing
    merupakan metode yang efektif untuk pengujian User Experience (UX) dan User Interface (UI). Tester dapat menge-check tampilan produk dan memberikan masukan tentang pengalaman pengguna dan kualitas tampilan secara langsung
  • Flexible
    Manual testing
    akan memudahkan seorang QA untuk melakukan pengujian dimana saja dan kapan saja. Ketika development/Product Owner butuh re-check/retest/testing/validasi suatu modul di saat itu juga, QA bisa langsung eksekusi di devicenya dimanapun dan kapanpun
  • Keterbatasan dalam automation testing
    Pengujian otomatis dapat membantu mengurangi waktu dan biaya pengujian serta meningkatkan efisiensi pengujian, tetapi tidak dapat menangani semua jenis pengujian, seperti pengujian yang melibatkan interaksi pengguna dengan sistem. Manual testing masih diperlukan dalam kasus-kasus seperti ini.
  • Masih banyak dibutuhkan
    Survei yang dilakukan oleh ISQA tahun 2023 menunjukkan bahwasanya QA manual masih banyak dibutuhkan / berkontribusi di perusahaan.
Source : ISQA Survei ANNUAL SURVEY RESULT 2023

Dalam beberapa waktu kedepan, peran manual testing akan terus dibutuhkan di dunia IT karena teknologi, ilmu pengetahuan dan lingkungan bisnis semakin hari semakin berkembang, jadi pengujian akan dilakukan selama aplikasi/web terus dikembangkan. Mungkin kedepannya manual testing juga semakin berkembang dengan cara cara baru dan ilmu ilmu baru untuk menyesuaikan perubahan teknologi yang begitu cepat

— — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — —

Sebagai penutup, seorang QA manual tidak perlu risau dengan adanya “automated test” karena peran QA manual lebih dari sekedar menjalankan skenario test dan mengecheck expexted result, karena automation test / pengujiuan otomatis hanya menjalankan perintah dengan explore lebih mendalam dari pengujian manual. Penulis memberikan pemaparan dari sisi manual testing / pengujian manual bukan berarti mengesampingkan atau mengecilkan peran automation testing karena dua jenis pengujian tersebut mempunyai keunggulan dan kekurangannya masing masing. Jika seorang QA bisa menerapkan dua jenis pengujian ini dengan baik, maka akan menjadi value tersendiri dan bisa menunjang karir yang lebih baik

--

--